Belajar Calistung : Latihan Menulis Untuk Anak Usia 3-5 Tahun

propertinya Ezra waktu latihan menulis

Kapan waktu yang tepat ajari anak membaca, menulis, dan berhitung?

Pertanyaan itu sering kali muncul saat saya dan ibu-ibu atau para orangtua sedang berdiskusi tentang perkembangan anak. Apalagi kalau anaknya sebentar lagi mau masuk ke sekolah dasar.

"Gimana, nih? Mau masuk SD mana? SD yang itu harus bisa calistung dulu, ya?"
"Iya, sekolah A, tes masuknya ada tes calistung segala, padahal anakku belum bisa baca, apalagi nulis."

Tapi ada juga orangtua yang merasa cukup tenang karena sudah menemukan sekolah dasar yang tidak mewajibkan calon anak didiknya bisa menulis dan membaca terlebih dahulu.  

Meskipun begitu, kelak Calistung akan tetap menjadi salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai anak kita. Idealnya, anak usia di bawah usia lima tahun memang tidak boleh dipaksakan untuk sudah bisa membaca dan menulis dengan lancar. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa menstimulasinya. 

Ada banyak cara untuk menstimulasi anak di bawah lima tahun untuk belajar menulis, membaca, dan berhitung dengan cara yang menyenangkan dan tidak membuatnya merasa tertekan. 

Latihan Menulis Untuk Si Kecil

Yang perlu digarisbawahi--terutama saat mengajari si kecil menulis--lihatlah terlebih dahulu keterampilan motorik halusnya. Apakah kemampuan motorik halusnya sudah siap dan koordinasinya baik, apakah cara memegang pensilnya sudah benar, apakah koordinasi antara gerakan mata dan tangannya sudah baik? Dsb.

Jika belum, maka yang perlu dilakukan adalah melatih kemampuan motorik halusnya terlebih dahulu. Jangan buru-buru mengajarinya menuliskan huruf atau angka, tetapi ajarkan si kecil untuk terbiasa memegang alat tulis terlebih dulu. Atau ajarkan ia untuk terampil menggunakan otot-otot halusnya. Hal itu juga berguna untuk melatih kemampuan motorik tangannya ketika memegang alat tulis. 

Ada banyak cara lho, untuk melatih kemampuan motorik halusnya, misalkan :

  • Menggunting gambar-gambar yang ada di majalah bekas. Atau buatlah outline sebuah gambar yang sederhana dengan ukuran yang agak besar. Misalkan bentuk segitiga, kotak, atau lingkaran. Kemudian mintalah si kecil untuk menggunting mengikuti garis luar gambar tersebut. Setelah digunting, berikan pensil warna pada si kecil dan ajaklah ia untuk sama-sama mewarnai hasil guntingannya. Dengan cara itu, tangan si kecil akan terlatih untuk memegang pensil, dan pada saat belajar menggunting, koordinasi tangan dan matanya juga ikut dilatih.
  • Siapkan beberapa butir kacang hijau dan kacang kedelai. Juga dua buah gelas air mineral bekas, beri label pada masing-masing gelas plastik. Satu untuk kacang hijau, satu lagi untuk kacang kedelai. Ajak si kecil untuk memisahkan butiran kacang hijau dan kacang kedelai dan memasukkan ke tempat yang sudah disiapkan. Beri reward jika si kecil dapat dengan sabar dan teliti memisahkan kedunya. Bisa juga digunakan butiran yang lebih besar, misalkan kelereng. 
  • Sebelum mengajarinya menuliskan huruf dan angka. Ajari terlebih dahulu bentuk-bentuk dasar geometris. Seperti garis lurus, garis vertikal, horizontal, garis lengkung, lingkaran, dsb. Cara sederhana, buatlah dua buah titik dengan jarak yang agak berjauhan lalu mintalah si kecil untuk menghubungkannya. Sambil memintanya untuk menghubungkan kedua buah titik tersebut, orangtua bisa sambil bercerita kalau titik yang pertama adalah sebuah stasiun kereta dan titik yang lain adalah suatu tempat, X misalnya. Dan si kecil diminta menjalankan kereta dari 'stasiun' ke 'tempat X' tadi.
  • Setelah bisa menghubungkan titik secara horizontal, ajak dan ajari si kecil untuk menghubungkan kedua titik secara vertikal, lalu diagonal.  
  • Orangtua juga bisa membelikan buku khusus untuk si kecil yang mengajarinya keterampilan dasar sebelum belajar menulis seperti yang ada di gambar di atas.
  • Gunakan alat tulis yang mudah digunakan si kecil. Pensil berbentuk segitiga dengan permukaan yang kasar seperti pada gambar juga bisa menjadi pilihan untuk memudahkannya belajar menggunakan pensil.
  • Siapkan pensil warna, crayon, spidol, dan mainan lainnya saat belajar bersama si kecil. Biarkan ia bereksplorasi dengan aneka warna dan bentuk. Biarkan ia mencoret-coret di atas kertas sesuka hatinya. 
  • Ada banyak cara lain untuk melatih kemampuan motorik halus dan koordinasi tangan si kecil, misalnya dengan meronce, membentuk benda-benda dengan lilin, menjumput benda-benda yang kecil, membuka dan menutup suatu benda dengan tepat, dsb.
  • Selalu lihat dan hargai proses belajarnya. Yang terpenting bukanlah hasil, tetapi membangun ketertarikan anak ketika berhadapan dengan alat tulis dan hasil karyanya sendiri. Berikan perhatian dan pujian ketika anak berhasil melakukan apa yang kita ajarkan, atau bahkan yang berhasil dibuatnya sendiri tanpa ajakan atau suruhan orangtuanya.
Oke, tips latihan menulisnya itu dulu. Postingan berikutnya tentang latihan membaca dan berhitung, ya. 

4 comments:

  1. Makasih tipsnya, Mak.

    Anakku usian 2 tahun, mulai suka mainan pulpen dan coret-coret tembok, seringnya sih aku ambil. Tapi setelah baca artikel ini, sepertinya saya coba kenalkan dia dengan kertas juga. Supaya lebih terarah ya. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mak Novia. Semoga tipsnya bermanfaat :D
      Terima kasih sudah mampir, ya.

      Delete
  2. anak saya, 2 tahun 9 bulan sudah ikut prasekolah tapi seringnya tidak mau mengikuti kegiatan di sekolah. tidak tertarik sama sekali sepertinya.. hanya tertarik saat menyanyi & berdoa saja. bagaimana cara menumbuhkan ketertaikannya ya?

    ReplyDelete
  3. anak saya umur 6 thn .dia bisa menulis .tp dia malas .disekolah dia tidak mau menulis padahal dia bisa dan pintar..gimana caranya agar dia mau menulis ?

    ReplyDelete

Powered by Blogger.