Keseharian
Psikologi
Rumah & Interior
Clutter-Free Life Part 2
Di clutter-free life part. 2 ini kami makin semangat buat beberes rumah karena secara signifikan kerasa banget bedanya buat kondisi fisik rumah dan psikis kami. Mau tau gimana kelanjutan beberes tahap pertama kemarin? Yuk simak.
"....kita harus selalu mengosongkan diri untuk dapat terus menerima dan menyerap.Bertahan di dalam kesesakkan, menahan 'sampah-sampah' yang ada, membuat jalur-jalur energi tersumbat, kreativitas mampat."
Untuk dua orang yang bekerja di bidang kreatif seperti kami, mood kerja kadang dipengaruhi banget oleh suasana rumah atau tempat kerja.
Setelah merasakan perubahan signifikan di awal-awal beberes rumah, kegiatan membuang-buang barang tak terpakai yang kami sebut dengan cut the clutterfat berlanjut hingga awal bulan April ini.
Melenceng jauh dari kesepakatan awal. Tadinya kami cuma mau bersih-bersih di bulan Februari saja. Tapi karena hanya bisa melakukannya saat akhir pekan makanya molor hingga bulan April.
Ternyata, cut the clutterfat ini punya efek yang dahsyat.
Efek Positif Dari Declutter Barang-Barang Di Rumah
Pertama, kegiatan ini merembet. Yang tadinya hanya berniat membersihkan satu bagian, lama kelamaan bagian lain pun mau nggak mau ikut dibersihkan.
Itu yang bikin waktu satu bulan saja jadi nggak cukup. Hasilnya, tentu saja ruangan-ruangan yang ada sekarang jadi terasa lebih nyaman. :)
Kalau kalian mau mulai declutter juga, upayakan punya jadwal timeline atau waktu khusus, ya.
Efek lainnya adalah munculnya energi baru untuk mendekor ulang atau mengalih fungsikan suatu ruangan.
Awal Maret kemarin kami berhasil mengubah satu sudut tempat Ezra biasanya bermain.
Kami juga menemukan apa-apa atau bagian mana saja di rumah yang harus diperbaiki, seperti atap yang bocor atau kena rembesan air.
Next project adalah me-makeover kamar tidur utama. Yeay!
Bulan April sudah hampir berakhir, kami memutuskan untuk mulai mengurangi aktivitas cut the clutterfat, memulai proyek makeover, dan mulai menikmati hasil kerja kami selama ini.
Tapi ternyata aktivitas cut the clutterfat ini nggak bisa berhenti sama sekali. Sasaran baru cut the clutterfat kami sekarang beralih ke laptop dan pc.
Sadar atau tidak, laptop dan pc adalah tempat penyimpanan 'sampah' yang lumayan besar. Kalau 'sampah-sampah' ini nggak dibuang atau didaur ulang, tentu saja space yang ada akan semakin sesak.
Ide ini muncul saat suami mulai menyadari betapa banyak folder berisi foto-foto dari klien lamanya yang sudah seharusnya dipindahkan ke suatu 'tempat' sehingga tidak memakan space.
"Pintu lama tertutup, dan pintu baru terbuka".
Karena sama-sama memahami pekerjaan yang melibatkan kreativitas, kami jadi sama-sama paham kalau memulai sebuah proyek baru seringkali membutuhkan 'space' yang cukup luas untuk memulai langkah awal.
Ilustrasi sederhananya : file-file yang ada di laptop atau pc bisa jadi sebuah file berisi pekerjaan yang tidak selesai, atau file lama yang sudah seharusnya dihapus, atau malah file nggak penting yang sering kita simpan.
File-file tersebut sudah seharusnya ditata dalam folder-folder dan diberi kategori.
Jadi, kalau isi laptop kita berantakan, penuh dengan file-file usang, tidak selesai, sampah, tentu saja space yang ada di laptop kita pun akan terasa berantakan dan sesak.
Jadi, saat ini tantangan selanjutnya adalah free the space!
Tapi ternyata merapikan dan mengurangi file-file yang ada di folder laptop lebih sulit ketimbang membuang barang tak terpakai yang ada di rumah.
Data-data tertentu yang sudah tidak kita gunakan, namun masih cukup penting bisa di-burn ke cd atau dvd.
Pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai harus dimasukkan ke dalam satu folder khusus dan harus segera ditindak lanjuti.
Foto-foto? Ya, seringkali masih sangat susah untuk menekan shift-delete pada beberapa foto, tetapi juga malas mencetaknya.
Hmmm, belum lagi 'sampah-sampah' lainnya yang seringkali memakan memori yang ada.
Semuanya jadi tantangan tersendiri. Meskipun begitu, free the space! harus dilakukan karena proyek dan pekerjaan baru akan hadir, informasi baru datang dan berganti setiap hari, dan kita harus selalu mengosongkan diri untuk dapat terus menerima dan menyerap.
Bertahan di dalam kesesakkan, menahan 'sampah-sampah' yang ada, membuat jalur-jalur energi tersumbat, kreativitas mampat.
Efek positif dari declutter, kami kembali memiliki ruang kosong untuk berkarya kembali. Yup, jika selama ini ide kamu suka mentok, mungkin sudah saatnya mengosongkan ruangan, diri, dan rumah.
No comments