Slow Motion Train




Di dunia yang bergerak semakin cepat ini, makin banyak orang yang sulit memaklumi kelambanan. Segala sesuatu yang baik sering dikaitkan dengan yang serba cepat, instan, dan kilat, padahal ada kalanya mode slow motion juga dibutuhkan dalam hidup. Slow motion train....


Lokasi :  Museum Kereta Api Ambarawa Jl. Stasiun Ambarawa No. 1

Taken with Canon 40 D, Edited by Me :)

Kecepatan, meskipun dipuja banyak orang, punya dua sisi yang berlawanan. Beberapa hal dalam dunia ini unggul karena kecepatannya, namun kecepatan pun tanpa sadar telah menggerus sekian persen kebahagiaan dalam kehidupan.

Begitu banyak momen yang terlewatkan karena kita berjalan dengan tergesa-gesa, melewatkan diam sejenak, enggan memahami lebih dalam, malas menyimpan dan merenungkan kehidupan...

Terkadang kita melewatkan keindahan yang sekejap, sesaat, dan sementara demi memenangkan kehidupan. Semua manusia berlomba, kadang tanpa sadar berlari mengejar ekornya sendiri, atau mengitari dan menginjak ceruk jejak yang pernah ditinggalkannya, tanpa menyadari mengapa sebuah peristiwa harus berulang.

Banyak yang tidak suka dengan pengulangan, beberapa melihatnya sebagai sumber kebosanan, sedikit yang melihatnya sebagai pendalaman. Bisa jadi sesuatu berulang karena kita belum benar-benar belajar. Pengulangan adalah cara untuk menguasai suatu hal. Kebiasaan baik juga dimiliki karena dilakukan berulang-ulang.

Beberapa hal berproses dalam diam, dalam kelambanan, dalam keterlambatan menurut kacamata manusia yang inginnya serba cepat.

Kadang-kadang bertanya-tanya sendiri, mengapa untuk hidup yang sesaat ini kita begitu harus tergesa-gesanya?


About The Place :
Museum ini terletak di Jl Stasiun Ambarawa No 1, Ambarawa, Jawa Tengah. Awalnya, tempat ini bukanlah museum, melainkan salah satu stasiun kereta api yang terkenal dan mempunyai peran penting bagi pemerintahan kolonial Belanda. Pembangunan stasiun kereta api Ambarawa merupakan perintah dari Raja Willem I. Stasiun ini dibangun pada tahun 1873 dan mempunyai luas 127.500 meter persegi. Tujuan dibangun stasiun ini adalah untuk memudahkan pengiriman tentara Belanda ke Semarang. Pada Saat itu Kota Ambarawa bisa dibilang sebagai kota militer atau gudangnya tentara Belanda.

Salah satu yang terkenal di museum ini adalah kereta api uap dengan nomor lokomotif B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslinge. Kereta api uap yang bergerigi ini sangat unik. Bahkan hanya tiga negara saja yang masih mempunyai kereta api bergerigi ini, yaitu Indonesia, India, dan Swiss. Selain itu, terdapat 21 koleksi lokomotif uap, diantaranya yaitu jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.

Source : detikTravel

No comments

Powered by Blogger.