Life Lately

life lately. gambar pinjam dari pinterest

It’s been a while… 

Lama nggak posting di sini. Been busy lately. Dari mulai mengurus pindahan—yup, finally setelah sejak 2010 menjalani long distance marriage dan nomaden di beberapa kota, akhirnya bisa stay satu kota dan barengan sama keluarga setiap hari. Insya Allah dalam rentang waktu yang tidak singkat karena Ezra udah mau masuk SD pertengahan tahun ini. 


Masuk SD artinya komitmennya naik dong, nggak bisa seenak waktu masih TK, ajak dia bolos pas saya ada kerjaan di luar kota dan ninggal sekolahnya dalam waktu lama. Atau malah saya yang ninggalin dia selama beberapa waktu. Setelah diskusi, akhirnya kami sekeluarga sepakat untuk mengikuti sekolah anak dan lokasi pekerjaan suami.  

Sebenernya, pindahannya nggak sampai heboh-heboh amat sih, karena sejak 2013 sudah dicicil. PR berikutnya adalah mencari sekolah yang pas buat Ezra. 

Ini juga surveynya sudah dari lama. Dan saya sudah survei di tiga kota untuk mengantisipasi ketidakpastian domisili. Akhirnya, setelah diputuskan mau stay di mana, langsung lega dan mulai hunting sekolah yang pas secara lokasi, sistem pembelajaraan, dan biayanya. Setelah menemukan sekolah yang pas buat Ezra, yang lain-lain pun mulai bisa mengikuti.



Kalau dipikir-pikir semuanya memang seperti memulai dari awal lagi. Untungnya karena terbiasa dengan ritme hidup nomaden, adaptasinya jadi lebih cepat. Awal tahun kemarin, saya sudah nemu tempat yoga dan teman-teman komunitas yang suportif, terus berhasil dapet dokter gigi anak yang cocok, jadi kalau Ezra mau ke dokter gigi nggak perlu pulang ke Bandung dulu. PR lainnya adalah untuk mulai menyambung kembali jejaring pertemanan yang baru, sementara untuk pekerjaan dan yang lain-lain menyesuaikan. 

Meski kadang masih suka kangen dan homesick sama Bandung: Udaranya yang masih relatif sejuk, jajanannya (lumpia basah, cilok, siomay, batagor, seblak—mana ada batagor dan siomay enak di sini), atmosfernya yang, hmm gimana ya, pokoknya beda bangetlah di sini sama di Bandung, dsb. Tapi semua itu nggak penting-penting amat sih :D Life must go on

Beres daftar sekolah buat Ezra, saya harus mempersiapkan seminar parenting di beberapa PAUD dan SD dengan tema Sex Education For Children

Sejauh ini, seminarnya sudah berjalan di tiga tempat. Tadinya saya masih kurang pede untuk involve dan ikut mengisi rangkaian seminar ini karena latar belakang ilmu psikologi saya lebih ke IO, tapi melihat fenomena maraknya sexual abuse pada anak belakangan ini, rasanya kalau cuma miris dan marah melihat berita-berita itu percuma saja. 

Sebagai seorang ibu, saya harus melakukan sesuatu untuk membuat sebuah perbaikan kecil. 

Sampai pertengahan Mei ini sebenernya masih banyak kerjaan yang behind schedule, terutama untuk deadline pekerjaan kepenulisan. 

Baru-baru ini, saya juga sedang menjajaki bisnis baru, masih bayi banget, dan sedang ditata untuk ke depannya nanti akan menjadi seperti apa. 

Untuk bisnis hijab fashion, karena pindah kota dan saya ditinggal orang yang biasa mengurusi, jadi untuk sementara jalannya jadi pelan banget, nyaris nggak bergerak belakangan ini. Sementara ini, saya belum bisa nanganin bisnis tersebut sendirian. 

Ternyata saya memang belum mahir multitasking. Mudah-mudahan setelah nggak kebanyakan mondar-mandir (dan galau) saya bisa lebih fokus. Kepinginnya membereskan dulu deadline(s) tulisan, setidaknya sampai 98% baru mulai disambi mengerjakan bisnis-bisnis kecil itu.

Hmm, apalagi, ya? 

Rasanya itu dulu. Sepertinya, fase patah hati saya sudah lewat. Saya mulai bisa menata kembali kepingan-kepingan yang berserakan dan mulai berani bermimpi (lagi).

How's your life lately?

No comments

Powered by Blogger.