Tazka Homeschooling Journey (Part 1)


Jadi setelah kurang lebih setahun mencoba menjalankan program   'belajar sambil bermain di rumah' bersama si toddler, Tazka, saya memutuskan di tahun kedua ini kegiatannya harus berkembang menjadi program Homeschooling yang lebih fokus. Dan karena banyak sekali materi yang tidak terdokumentasi serta terorganisir dengan baik selama setahun kemarin, maka dibuatlah catatan khusus di blog ini tentang perjalanan homeschooling Tazka di tahun keduanya.

Kemarin itu, banyak serabutannya; main comot materi yang kadang belum sesuai sama perkembangan dan usia mentalnya. Anaknya dan saya juga sempet stuck; sebenernya aktivitas ini mau dibawa kemana, sih.

Akhirnya, meluruskan niat lagi. Mengosongkan cangkir lagi dan mulai belajar lagi tentang dasar pendidikan anak usia dini, dan macem-macem lainnya. Yang paling kena di hati waktu mulai baca-baca tentang pendidikan anak berbasis fitrah dan juga natural, conscious, and gentle parenting.

Pas udah mulai klik antara apa yang diharapkan dalam pendidikan anak dengan bagaimana memulai langkah-langkah kecil untuk mewujudkannya, baru deh, semedi bikin oret-oretan tentang visi misi goal pendidikan di rumah ini.

Supaya ngga serabutan seperti sebelumnya, yang berimbas pada ketidakkonsistenan, saya menyiapkan lesson plans jauh-jauh hari. Disusun berdasarkan pengalaman satu tahun pertama kemarin plus hasil observasi tumbuh kembang si anak, tentunya.

Untuk pemilihan metode, tadinya condong mau pakai Montessori saja, tapi setelah baca-baca dan berguru sana sini, saya memutuskan untuk menggabungkan beberapa metode dan beberapa dasar teori seperti teorinya Vygotsky yang menekankan pada Zona Perkembangan Proksimal dan bagaimana interaksi sosial dapat memboost kemampuan kognitif anak (Ini juga hasil observasi saya terhadap si sulung, dimana teman sebaya ternyata juga bisa memengaruhi perkembangan kognitifnya). Selain menggunakan teori Vygotsky, saya juga menggunakan Multiple Intelligence dari Howard Gardner agar anak dapat mengeksplorasi setiap sisi kecerdasan yang ada di dalam dirinya. Teori Multiple Intelligence ini dipadukan juga dengan pendekatan belajar BCCT (Beyond Centers and Circle Time) atau pendidikan berbasis Sentra. Dan tentu saja dengan muatan pendidikan karakter Islam.
Untuk yang ingin tahu lesson plansnya seperti apa, bisa diintip di sini.

Tahun depan, In syaa Allah beberapa kegiatan homeschooling juga akan bekerjasama dengan Rumah Main Katumbiri dan akan ada playdate-playdate seru, fieldtrip, science class dan english club, serta bocoran yang lebih seru lainnya, In syaa Allah akan ada guru khusus yang bakal mengajar tentang Sejarah Islam untuk anak-anak plus orangtuanya

Untuk info kegiatan Rumah Main Katumbiri dan kegiatan Homeschooling Tazka, kepoin blog ini terus, ya. In syaa Allah bisa saling berbagi manfaat di sini.

No comments

Powered by Blogger.