Catatan Homeschooling Tazka-Januari 2017 : Berharap Pada Ledakan Bahasa

Bulan Januari ini, kalau mengacu pada lesson plan yang sudah dibuat, tema home activities dan HS Adek Tazka adalah tentang mengenal tubuh dan bagian-bagiannya.

Berdasarkan lesson plan baru sekitar 60 persen materi home activities yang direncanakan bisa terealisasi. Pasalnya minggu pertama di bulan Januari Adek sempat sakit, begitupun di minggu terakhir ini, Adek sempat demam selama tiga hari, batpil sampai meler. 

Selain karena Adek sempat sakit, bulan Januari ini termasuk bulan berduka karena saya baru saja kehilangan Pakde tersayang. Selain itu hampir tiap minggu saya harus pergi ke luar kota bawa-bawa Adek untuk keperluan keluarga atau pekerjaan. 

Dari enam puluh persen hasil pembelajaran, target untuk pengembangan bahasa dan adab sehari-hari masih belum optimal. Tapi Adek sangat responsif dengan materi pengenalan anggota tubuh. Meski belum fasih menyebutkan namanya, namun dia sudah bisa menunjuk sendiri bagian tubuhnya, seperti mata, telinga, hidung, bibir, lidah, gigi, perut, kaki, kepala, rambut, dan tangan. 

Kalau saya perhatilan perkembangan verbal dan bahasanya di usia dua tahun (14  Januari 2017) masih cenderung lambat. Tetapi secara bahasa reseptif sangat baik. Dia sudah mengerti pembicaraan yang kami anggap panjang untuk anak seusianya. Sedikit berpikir bahwa kendala untuk mereproduksi kembali kata-kata yang sudah familiar baginya disebabkan karena pengajaran bahasa yang bilingual bahkan trilingual. Contoh sederhana, waktu berhitung selain menggunakan bahasa Indonesia, Adek juga meniru Kakak menggunakan bahasa Inggris dan kadang saya juga suka sedikit menyelipkan Bahasa Perancis. Sepertinya ini tugas saya untuk lebih konsisten dalam mengenalkan satu bahasa dulu. 

Selain karena bahasa di rumah yang campur-campur, saya berpikir apakah kendala Adek Tazka dalam mereproduksi bahasa disebabkan juga karena dulu dia sempat mengalami tongue tie dan lip tie sekaligus. Merunut ke riwayat perkembangan Pak Suami yang katanya juga mengalami keterlambatan bahkan sampai dewasa juga merasa sering kesulitan mereproduksi kata-kata, mungkinkah keterlambatan Adek ini ada kaitan genetisnya? Karena baru ketahuan kalau Ayah juga ternyata tongue tie dan liptie. Peer lagi buat Ibuk untuk banyak baca dan bertanya-tanya. 

Meski cenderung lambat, tapi menurut hasil screening saya, kemampuan verbal Adek masih dalam proses perangkaian di otaknya. Ia seperti sedang menyerap berbagai kata dan kemudian pada titik tertentu akan terjadi ledakan bahasa. Yes, be positive Mom!

Selain perkembangan kecerdasan verbal, saya menyoroti perkembangan kinestetiknya di tahun kedua ini cukup baik, ia dapat menirukan gerakan dari lagu Head, Shoulder, Knees, and Toes, menjaga keseimbangan tubuh saat berada di titian, dan bisa menari. Yipiee, thanks to Kakak yang ikut mengajari Adek menari yaa. 

Kecerdasan sosial Adek bulan ini banyak terasah oleh pertemuannya dengan berbagai figur, dari yang familiar sampai yang asing. The good things, waktu Adek ketemu Mamah-Papah saya saat mereka melayat Pakde saya, dia bisa mengenali kalau itu orang yang sama yang suka ngobrol di telpon dan juga bermain dengannya enam bulan lalu. Waktu dititip-titip sama saudara atau keponakan, alhamdulillah ngga kejadian yang namanya separation anxiety sama Adek. 

Bulan ini, Adek juga mulai punya ketertarikan dengan angka dan warna, mulai bisa memilih pakaian apa yang akan dia kenakan. Adek juga mulai hapal urutan membuat roti favoritnya, dan kemana arah supermarket langganan belanja mingguan kita. Jadi bisa dibilang kalau kemampuan spatialnya pun berkembang. 

Alhamdulillah, semoga Februari home activities nya lebih seru yaa 😊😊


Menempel panca indera yang hilang
Treasure Hunt : Berburu kartu my body



12 comments:

  1. seru kayaknya ya mb , nyekolahin anak homeschooling, aku kok gk bisa ngelepas anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba,sepertinya akan menyenangkan kalau bisa mendampingi anak dalam belajar..semoga bisa istiqomah akunya 😊😊

      Delete
  2. Harus sering diajak ngobrol dan belajar sambil bermain ya mbak, seru homeschollingnya ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mba. Ibuknya harus lebih aktif ngajak komunikasi ni

      Delete
  3. Serunya..! Pinter banget si Adek 😍😍

    Aku mau HS ko masih maju mundur aja ya.. Blm pede 🙈🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini aku sambil menguatkan diri juga kok, Mba Arina...mumpung masih setara toddler n preschool😊

      Delete
  4. Jadi galau nih Mbak, ibu pekerja sepertiku ini beljm bisa maksimal mendidik anak sendiri. Masih banyak bergantung sama neneknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan galau Mba...pasti si kecil juga belajar sesuatu walau tidak didampingi Ibunya setiap saat 😊😊

      Delete

Powered by Blogger.