7 Hal Yang Nggak Boleh Dilakukan Saat Mengunjungi Ibu Yang Baru Melahirkan.

image from : babygeorgeintheworks

1. Langsung berkunjung ke rumah bersalin begitu mendapat kabar kalau Si Ibu baru saja melahirkan si kecil. 

Dari sudut pandang penjenguk, tindakan seperti itu dianggap sebagai bentuk perhatian atau dukungan karena niatnya pun baik, yaitu untuk memberi ucapan selamat atau mendoakan. Namun, sebaiknya berilah jeda waktu minimal satu minggu untuk mengunjungi Ibu yang baru saja melahirkan. 

Ibu yang baru melahirkan butuh banyak sekali penyesuaian, mulai dari harus membangun bonding dengan bayinya, belajar posisi pelekatan menyusui yang baik, sampai memulihkan staminanya sendiri. 

Bayangkan kalau di saat-saat sepenting itu Si Ibu harus meladeni tamu-tamu yang datang menjenguk. Terkadang Si Ibu menjadi sulit untuk fokus pada diri sendiri dan juga si kecil. Perhatiannya terbagi-bagi, belum lagi kalau ada masukan ini dan itu yang membuat fokusnya makin terpecah. 

Beri ucapan selamat lewat kartu atau pesan elektronik terlebih dahulu, baru setelah seminggu kemudian kita bisa mengunjunginya. 

2. Membandingkan Proses Kelahiran Yang Dialami Si Ibu Dengan Proses Kelahiran Si Penjenguk Atau Orang Lain Yang Ia Kenal. 

Sepertinya sudah jadi hal yang umum bagi penjenguk untuk bertanya, Lahirannya normal atau caesar? Padahal pertanyaan ini sebenarnya termasuk kategori pertanyaan yang menjurus pada privasi lhoo. Memang kelihatannya nggak ada salahnya kalau penjenguk bertanya seperti itu, tetapi perhatikan juga tingkat kedekatan antara penjenguk dengan Ibu yang baru melahirkan. Ada baiknya, jika Si Ibu tidak memulai lebih dahulu obrolan mengenai proses kelahiran bayinya, kita tidak perlu bertanya lebih jauh tentang hal itu. Apalagi sampai membandingkan, "Si Itu tuh, Jeng lahirannya lancar banget langsung byur gitu dan nggak pake dijait-jait." 

Pembicaraan tentang proses melahirkan memang seru untuk dibagi dan diceritakan ulang, tapi pastikan jangan memicu pembandingan-pembandingan yang rentan membuat Si Ibu merasa menyesal dengan pilihan dan kondisinya. 


3. Meminta Si Ibu Untuk Melahirkan Anak Dengan Jenis Kelamin Yang Berbeda. 

Ini sering banget deh, kejadian. Pengalaman pribadi juga soalnya. Rasanya gemes banget kalau ada yang komen, "Nah, cowok-cowok lagi, berarti mesti bikin satu lagi yang cewek." 

Duh, memang kalau belum punya anak sepasang hidup berkeluarga belum dianggap normal dan sempurna, ya? Seolah pasutri yang punya anak dengan jenis kelamin yang sama masih punya peer lain gitu?

4. Memberi Nasehat Dan Masukan Padahal Tidak Diminta. 

"Nanti kamu harus ngAsi Eksklusif lhoo... itu perut biar ngga nggelambir harusnya pake stagen dioles-oles pake kapur sirih sama jeruk, terus minum jamu Jeng, biar itunya rapet lagi..."

Please deh, pokoknya kalau kamu bukan Ibu saya. Just shut up. Hihihi. Menurut saya Ibu yang baru melahirkan, nggak butuh nasehat-nasehat itu. Mereka pasti sudah tahu, kok. Jadi, jangan seolah-olah mau adu pengetahuan tentang jadi-ibu-baru- dan-mengurus-bayi ya, saat sedang menjenguknya. 

Akan lebih baik, kalau kita menghadiahi buku bacaan atau majalah yang menyenangkan, atau ngobrol topik lain yang kemungkinan Si Ibu terlewatkan selama ia melahirkan dan merawat bayinya. 

5. Mengomentari Tampilan Fisik Si Bayi Yang Baru Lahir

"Merah banget, pasti nanti udah gedenya item kayak Bapaknya..." atau "Kecil banget yaa, kayak anak kucing..." 

Helloo? Ada yang pernah mengalami kayak gitu? Saya pernah dan itu justru datang dari pihak keluarga. Mungkin maksudnya cuma mau buka obrolan yaa, atau care ((CARE)) cuma caranya yang out of the box kebangetan. 

Berhati lembutlah saat mengomentari bayi yang baru lahir. Hargai dan hormati Sang Pencipta, juga perjuangan Si Ibu dan bayi mungilnya untuk keluar dari jalan lahir. Ucapkan doa-doa dan harapan yang baik dan menenangkan, membahagiakan, dan membesarkan hati Si Ibu. 

6. "Welcome To The (Begadang/Gentong/You Named It) Club!".

Kecuali kalian memang berteman sangat dekat, just don't bilang hal-hal semacam "selamat-bergabung-di klub-begadang-dan harus-pumping tiap malam" 

Ibu yang baru melahirkan sedang mengalami perubahan hormon yang cukup drastis. Gambaran-gambaran negatif tentang menjadi Ibu baru bisa menaikkan tingkat kecemasan mereka dan itu bisa memicu Baby Blues Syndrom. 

Alih-alih menceritakan bagian-bagian yang kurang menyenangkan bisa lhoo, kita berbagi pengalaman-pengalaman positif selama jadi Ibu baru, misalnya, "Saat ngAsi eksklusif itu saat paling menyenangkan lhoo, kita bisa makan dengan bebas, ngga mikirin BB dan bisa rikues makanan yang kita sukai."

7. Bertanya tentang penurunan berat badan. 

"Melahirkan ini kamu turun berapa kilo?" 

Entah kenapa bagi saya ini pertanyaan paling ngga penting sejagat raya. Nggak ada obrolan lain gitu? 

Prioritas seorang ibu yang baru melahirkan bayinya adalah, bayinya sehat, bisa menyusui dengan lancar, staminanya pulih kembali. 

Berat badan mah, kapan-kapan keleus...kecuali habis ini Si Ibu mau stripping shooting sinetron. 

Udah ah, tujuh dulu pegel nulisnya. Ada yang punya pengalaman serupa, sila komen yaa. 

16 comments:

  1. Paling nyebelin kalo ada yg komen ga penting kaya knp asi nya blm kluar ato membandingkan dhgn ibu lain bikin kondisi ibu melahirkan jd drop

    ReplyDelete
  2. nomor 2, 4, dan 5 yang suka bikin saya ilfil. Kalau yang lainnya saya masih santai, lah :)

    ReplyDelete
  3. Mmmm blm beruntung dapet anak cew.. Gw bangettttt... *bikin lagi aja!!
    Adonan kali dibikin.. Yasudahlah.. Next projek yaa kalo bikin anak. 3 dab riweuh banget cinnnnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaahahaha...seandainya segampang bikin donat yaah, hehehe. Jenis kelamin mah haknya Allah yaa

      Delete
  4. Hahahaha. banyak tetangga yang begitu, sampai aku hamil ini males banget kalau diketahui para tetangga. wkwkwkwkwk
    Semoga aku jd bagian yg ga seperti itu :( meskipun kadang suka keceplosan kalau ada yg lahiran langsung tanya normal apa sc :(

    Udah kenyang ngerasain dikasih tahu ini-itu ga boleh begini-begitu sama tetangga sementara ibu mertuaku woles aja. haha

    Makasih Mba Nia... noted banget :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 Mba Arina. Semoga kehamilannya lancar yaa

      Delete
  5. hihi iya bener bgt mbak, apalagi ibu habis melahirkan itu emosinya blm stabil, masih capek, jd suka sensitif :-)

    ReplyDelete
  6. Biasanya ada yg pengen langsung jenguk dgn maksud perhatian padahal agak mengganggu yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata stlh aku tanya sama bbrp ibu2, bbrp lebih suka dijenguk stlh seminggu lahiran mungkin biar lbh prepare nyambut tamu

      Delete
  7. Beneran yaa ini seringkali keceplosan. Makasi sharingnya, Mbak :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.