Jalan Prawirotaman : Hidden Gem In Jogja



Jogja selalu punya tempat yang menarik untuk dikunjungi. Bisa karena wisata alamnya, tempat yang instagenic, wisata kuliner dan belanja, wisata budaya, dan masih banyak lagi. Semua lengkap ada di Jogja. Tidak terkecuali sepenggal jalan di Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan. Jalan ini bernama Jalan Prawirotaman. Ada apa saja di sana? Yang pasti banyak hidden gems yang bisa kalian temukan saat berjalan-jalan di kawasan ini. 



Jalan Prawirotaman punya magnet yang menurut saya terasa sedikit seperti di kawasan Seminyak, Bali. Kawasan tersebut memang terkenal sebagai kampungnya para turis. Mungkin, beberapa bule yang berseliweran itulah yang membuatnya memiliki aura 'Bali'. Tapi setelah saya amati, rupanya bukan soal itu saja. Atmosfer yang hidup dan kreatif turut mewarnai jalanan tersebut sehingga memiliki aura seperti di Bali. 

Jika bertanya kepada penduduk setempat soal lokasi kampung ini dari titik berdiri yang umum, misalnya Jalan Malioboro, kebanyakan akan menjawab Prawirotaman ada di sebelah tenggaranya Malioboro. Kuasai arah mata angin kalau sedang di Jogja, ya. Meski sering bingung dengan cara penduduk setempat menunjukkan arah, saya cukup terbantu dengan adanya OJOL. Menurut pengemudinya, ke Prawirotaman dari Malioboro cuma sekitar enam kiloan. 

Dulunya, Jalan Prawirotaman terkenal sebagai sentra pengrajin batik. Sekarang, sebagian besar masyarakat setempat beralih profesi sebagai pengusaha penginapan. Kebanyakan penginapan murah khusus backpacker. Banyak juga toko-toko kerajinan tangan dan barang seni di sepanjang jalan tersebut. Jadi saat berjalan-jalan di Prawirotaman, mata bakal dimanjakan oleh bangunan kafe yang cantik dan barang-barang berbau seni serta kerajinan yang dipajang di toko-toko. 

Hidden Gems yang juga bisa kalian temukan di sepanjang Jalan Prawirotaman antara lain : 

1. Blusukan ke Pasar Prawirotaman.

Pasar Prawirotaman Jogja

Apa menariknya blusukan ke pasar? Kalau buat saya sih, kegiatan ini menarik karena pasar merupakan tempat terbaik untuk berinteraksi langsung dengan penduduk lokal. Bonusnya tentu saja bisa membeli aneka camilan tradisional yang mungkin tidak bisa ditemukan di tempat lain. Selain itu, jangan lewatkan untuk menyeruput jamu buatan Mbah Sis yang kondang berkat film AADC 2. Mbah Sis ini pernah satu frame sama Nicholas Saputra, lho. 

Jajanan di pasar prawirotaman

Jamu Mba Sis termasuk jenis jamu gerus yang sudah langka. Rimpang-rimpang seperti kunyit, kencur, sudah dikupas dan digerus. Nanti tinggal diperas saat akan disajikan kepada pembeli.

Lapak Jamu Mbah Sis

Mbah Sis yang kondang karena AADC2

Jamu gerus mbah sis

Kalau datang ke Pasar Prawirotaman, jangan bingung mencari lapak jamu Mbah Sis. Kamu cukup berjalan lurus dari pintu masuk, sampai nyaris ke bagian belakang pasar. Di sana ada penjual ikan, kamu tinggal belok ke kanan. Lapak jamu Mbah Sis, tepat ada di sebelah lapak penjual ayam.

Rasa jamunya yang kental dan tanpa bahan tambahan apa-apa yang tidak alami bikin badan terasa segar setelah mengonsumsinya. Biasanya untuk bisa menikmati jamu Mba Sis, kita mesti duduk mengantri, lalu bergeser sampai tepat berada di depan Mbah Sis. Kemudian, pesan saja jamu yang diinginkan, nanyi Mbah Sis akan meraciknya.

2. Naik Becak di Jalan Prawirotaman. 

Kalian bakal bertemu dengan pengendara becak yang fasih berbahasa Inggris dan pastinya tahu tempat atau kafe mana yang hits di sepanjang jalanan tersebut. Ini bisa menjadi pilihan transportasi kala ingin menjelajahi Jalan Prawirotaman. Dari pengendara becak di sini, saya jadi tahu tentang JustPlayon, sebuah kafe sekaligus working space dengan konsep terbuka yang bikin betah pengunjungnya. 

3. Staycation di Beberapa Hotel dengan Desain yang Unik. 

Ada banyak hotel unik di Jalan ini. Green Host hotel salah satunya. Hotel dengan konsep green living ini dirancang oleh Paulus Mintarga. Banyak sekali ruang terbuka di hotel ini. Tanaman juga menjadi salah satu fokus yang membuat hotel ini terlihat 'hijau'. Sebuah kolam renang berada di tengah-tengah bangunan 'hijau' juga menjadi salah satu daya tarik lainnya.

Selain Green Host, ada juga Adhisthana Hotel. Penyuka bangunan kuno dengan desain klasik yang penuh twist tak terduga pasti betah berlama-lama menikmati eksterior dan interiornya. Di hotel Adhisthana ini juga ada kafe unik, namanya Lawas 613. Kafe ini mengusung tema interior Jawa klasik, namun dengan sentuhan modern yang tidak membosankan.

4. Belanja Bahan Pangan Organik di Pasar Organik Milas. 

Ini salah satu itinerary yang wajib ada kalau berkunjung ke jalan Prawirotaman. Sayangnya, saya memang belum berjodoh dengan 'pasar kaget' ini karena Pasar Organik Milas ini cuma menggelar lapak-lapaknya pada hari Rabu dan sabtu pukul 10:00 saja. Lokasinya ada di halaman Resto Milas Vegetarian.

Pasar organik ini hampir sama konsepnya dengan Pasar Sehat Semarang. Tentunya memang lebih duluan ada Pasar Milas, ya. Kalau ke sini, siap-siap kalap dengan berbagai panganan tradisional yang sehat, vegan, dan organik. Kalau belanja di sini, jangan lupa bawa kantong belanja dan wadah sendiri.

5. Mencicipi Hidangan Sehat Sekaligus Berkunjung ke 'traveller cafe' di Via Via. 

Kalian yang menyukai aktivitas travelling dan berafiliasi dengan wisatawan mancanegara wajib datang ke resto ini karena Via Via menjadi slah satu jujugan para traveller dari berbagai negara. Salah satu Bule dari komunitas Couch Surfing juga membenarkan bahwa ia seringkali kopi darat dengan rekan sesama backpacker di resto ini.

smoothies bowl di viavia resto

via via resto

viavia cafe

Buat saya, yang menarik dari resto ini adalah karena rentang hidangannya yang mencakup masakan vegetarian, mengusung konsep sehat ; tanpa MSG, juga menggunakan sayuran dan beras organik. Meskipun begitu, soal rasa tidak perlu dipertanyakan.

6. Mendinginkan Tubuh dengan Gelato Favorit Para Turis Lokal. 

Move On Gelato Jogja

Tempo Gelato Prawirotaman

mango lychee gelato

Ada dua kafe di Jalan Prawirotaman yang menyajikan Gelato, pertama Tempo Gelato dan Move On. Saya sendiri baru mencoba yang Tempo Gelato karena nggak bisa melupakan rasa gelatonya, terutama yang rasa buah. Gelato rasa Mangga jadi favorit saya karena memang terbuat dari buah mangga asli.

Itu tadi beberapa hidden gems yang bisa kalian temukan di sepanjang Jalan Prawirotaman, kalau nemu yang lainnya, kasih tahu ya, di kolom komentar. 

9 comments:

  1. Membaca sampai tuntas. Aku njuk kangen Jogja Mbak. Jogja itu sesuatu banget. Di sana apapun jadi kisah. Uhukkss.. kok jadi melow gini nih baca di point kedua

    ReplyDelete
  2. Akkk jadi pengen blusukan Prawirotaman deh penasaran dengan pasar organik dan gelatonya..

    ReplyDelete
  3. Jalan Prawirotaman ini ngehits banget yaa. Dulu pernah ada acara di deket jalan itu tapi ga sempet ubek2 padahal pinisirin.

    ReplyDelete
  4. Sedikit Kota yang begitu membekas dalam kenangan, Bandarlampung, Bandung, Semarang dan Jogja ... walo mencintai Kota kelahiran Sukabumi tetep yg utama ... namun 4 kota sebelumnya itu akan selalu di hati kenangannya

    ReplyDelete
  5. Wah, jamunya favorit bundaku tuh. Spot yg dipajang di sini cantik2 deh. Thx for sharing ��

    ReplyDelete
  6. Jamu gerus di pasar jati banyumanik ada mbak. Jl.prawirotaman ini udah lama bgt dengernya tapi blm pernah sampai mampir apalagi ngubek2

    ReplyDelete
  7. Suka bangettt menyusuri daerah Prawirotaman. Serasa jadi turis, hahaha

    ReplyDelete
  8. Waaa jadi kangen ke sana lagi. Saya waktu ke sana karena nginep di Pangandaran, pas di depannya Tempo Gelatho. Malem mingguan jajan gelatho dah sama genk ladies traveling, haha... Pas paginya emang rame banget ya dengan jualan batik kaki lima. Pengunjung hotel pada belanja deh.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.