Inovasi Dinas Kesehatan Kota Semarang Di Masa Pandemi Covid-19

inovasi dinas kesehatan kota semarang di masa pandemi covid-19

 


Berjalannya berbagai program sosialisasi maupun edukasi masyarakat terkait pandemi Covid-19 tidak lepas dari peran aktif Dinas Kesehatan Kota Semarang dalam melakukan berbagai inovasi. Seperti kita ketahui, Kota Semarang termasuk kota yang tidak menjalankan kebijakan PSBB seperti halnya beberapa kota besar lainnya. Meski begitu, di Semarang ada PKM atau pembatasan kegiatan masyarakat yang justru penerapannya dicontoh oleh daerah lain, salah satunya Bali. Lalu, lepas dari berbagai kebijakan yang dibuat selama masa pandemi ini, inovasi apa saja yang sebenarnya sudah dijalankan oleh DKK Semarang di masa pandemi Covid-19 ini?


Selama masa pandemi, masyarakat ragu-ragu untuk berobat ke puskesmas, padahal dalam kurun waktu selama masa pandemi ini, teah cukup banyak inovasi yang digerakkan oleh pihak DKK, salah satunya dalam hal layanan kesehatan. Di mana saat ini, ada yang disebut dengan Puskesmas 5G. 

Apa saja inovasi dalam program Puskesmas 5 G ini? 

Puskesmas 5G merupakan inovasi layanan kesehatan di Kota Semarang, yang terdiri dari : 

1. Gak ribet, Puskesmas kini Buka Sampai Sore (Pukul 07.00 s/d 17.00 WIB). 

2. Gak antri, masyarakat harus mendaftar online lewat aplikasi “PUSTAKA”. 

3. Gesit, Puskesmas menerapkan Paperless sehingga pelayanan jauh lebih cepat. 

4. Gratis, yaitu masyarakat yang memiliki KTP Kota Semarang tidak perlu membayar. 

5. Go Cashless, yaitu pembayaran di Puskesmas melalui aplikasi Go-Pay untuk masyarakat KTP luar Semarang.

Layanan tersebut sebenarnya sudah berjalan sejak sebelum masa pandemi, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, dalam acara Desiminasi Informasi Kesehatan Melalui Gathering di Griya Persada Kabupaten Semarang, Jumat (16/10/2020) saat ini masyarakat takut untuk pergi ke puskesmas. Untuk itu, sebagai stimulus kita mencoba memberikan pelayanan khusus, salah satunya untuk para ibu yang akan melakukan persalinan di puskesmas. 





"Kita maksimalkan untuk persalinan, disediakan antar-jemput gratis, pulang ke rumah juga diantar. Dan pada saat rawat inap pasien juga diberikan akomodasi, laundry-nya juga akan digratiskan." Mengutip pernyataan Pak Hakam tersebut, untuk bisa mewujudan program tersebut pihak DKK sedang menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar siap.  

Tidak hanya perhatian terhadap ibu hamil yang akan melakukan persalinan di masa pandemi ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga tidak hanya fokus pada penanganan pencegahan penyebaran Virus Corona saja, DKK juga memperhatikan berbagai aspek terkait risiko-risiko kesehatan yang muncul di masa mendekati musim penghujan, misalnya DBD dan Leptosirosis. 

Sementara itu, berkaitan dengan Covid-19 fokus yang dilakukan oleh DKK adalah dalam hal edukasi, terutama edukasi 3M. Saat ini di Semarang, masih banyak orang yang belum memiliki kesadaran untuk melakukan upaya pencegahan 3M. 

Upaya-upaya edukasi terus dilakukan oleh pihak DKK, salah satunya adalah dengan mencoba menemukan inovasi yang tepat dan efektif untuk mengedukasi masyarakat agar sadar 3M. Setiap puskesmas di Kota Semarang diminta untuk memiliki program sosialisasi keliling agar masayrakat semakin sadar dan terus disiplin menjalankan 3M. 

Upaya lainnya juga adalah dengan melibatkan masyarakat serta komunitas untuk turut berperan aktif dalam menyumbangkan ide tentang bagaimana agar sosiliasai upaya pencegahan menyebarnya virus Corona ini lebih didengarkan oleh masyarakat. 



Dalam acara media gathering, pihak DKK juga sempat memberitahukan salah satu faktor resiko tertular virus Covid-19 adalah pada masyarakat yang tingkat mobilisasinya tinggi. Pasar masih menjadi salah satu tempat yang menjadi cluster penyebaran virus terbanyak karena sulitnya memantau mobilisasi masyarakat yang keluar-masuk pasar dari berbagai daerah di luar Kota Semarang.  

Secara tersurat, DKK juga memberikan informasi bahwa koordinasi pihak DKK dengan pusat sudah cukup baik, sehingga segala bentuk informasi terkait kenaikan angka penularan Covid-19, angka kesembuhan, dan juga kematian yang terjadi di Kota Semarang dikoordinasikan langsung dengan pusat. Tidak perlu khawatir dengan berita hoaks karena biasanya akan segera diatasi dan dikonfirmasi oleh pihak DKK. 

No comments

Powered by Blogger.