Third Novel : My Cup of Tea



Alhamdulillah, akhirnya novel ketiga saya yang berjudul My Cup of Tea sudah rampung digarap di penerbit GagasMedia. My Cup of Tea akan mulai beredar di toko buku sekitar awal bulan Juni ini. Perjalanan penulisan My Cup of Tea ini terasa cukup menyenangkan buat saya. Sejak awal, memang ingin menulis sesuatu yang ringan dan manis, akhirnya kesampaian juga.  


Mulanya novel ketiga ini berjudul SerendipiTEA. Judul SerendipiTEA diambil dari nama sebuah kafe yang ada dalam kisah di novel ini. Selain itu, ada sedikit filosofi di balik pemilihan judul SerendipiTea tersebut, yang mengabungkan dua arti kata, yaitu takdir dan teh (Serendipity dan Tea). Kata itu juga merupakan penggabungan dua nama tokoh utama, yaitu Shereen dan Dipi. 

Setelah melalui proses pemilihan judul di penerbit, dipilihlah judul yang lebih earcatching, mudah diingat, dan dilafalkan oleh siapa saja, yaitu My Cup of Tea. Editor saya yang brilian @JiaEffendie memilihkan judul tersebut. Di dalam Bahasa Inggris terdapat idiom seperti 'Not My Cup of Tea', yang artinya bukan seleraku. Nah, kalau di sini. My Cup of Tea artinya tentu saja sesuatu yang sangat disukai oleh tokoh utamanya.

Secara garis besar, novel ini bercerita tentang Shereen dan Dipi yang sudah bersahabat sejak kecil. Keduanya terlanjur terikat dalam hubungan persahabatan yang begitu kental sehingga rasanya tidak mungkin dapat menjadi sepasang kekasih, meskipun sebenarnya ada benih-benih perasaan cinta yang mulai tumbuh seiring perjalanan waktu. Apalagi, usia Shereen yang lebih tua dibandingkan Dipi, dan Shereen juga selalu menganggap Dipi sebagai adiknya. 

Keduanya kemudian berpisah karena harus mengejar cita-citanya. Dipi sejak kecil sangat ingin menjadi koki dan membuka sebuah kafe, sementara Shereen harus meniti karirnya sebagai desainer interior. Masing-masing telah memiliki kehidupan dan pasangan sendiri. Sampai keduanya kemudian bertemu kembali dan menyadari bahwa terkadang ada sepercik kepercayaan di hati tentang apa yang harus diperjuangkan dan dilepaskan di dalam hidup.

Hmmm, itu sih, sekilas ceritanya. My Cup of Tea juga dilengkapi dengan ilustrasi berupa sketsa-sketsa yang menggambarkan beberapa adegan favorit. Sketsa di dalam My Cup of Tea, digarap oleh seorang ilustrator berbakat @FajarRamayel. Saya terkesan dengan bagaimana ia bisa menerjemahkan keinginan saya dan menangkap mood dalam ceritanya. Sketsa terakhir yang dibuatnya bahkan sangat mirip dengan apa yang saya bayangkan saat sedang menulis cerita.

Ini link video untuk book trailernya. Silakan disimak :) 

Semoga, novel ini bisa diterima dengan baik dan berkesan di hati pembaca.

Happy Reading!
Nia Nurdiansyah

2 comments:

Powered by Blogger.