Ketika Si Kecil Mengganti Nama Panggilan Orangtuanya.


Saya pikir, Ezra akan selamanya memanggil saya dengan sebutan 'Ibu' seperti yang sudah biasa kami biasakan sejak dia masih bayi. Jadi berdasarkan kesepakatan bersama, suami saya  dipanggil 'Ayah' dan saya dipanggil 'Ibu' oleh Ezra.


Tapi, skhir Maret lalu semuanya berubah. Adalah Mama saya yang awalnya mengompori Ezra untuk mengganti nama panggilan saya dari 'Ibu' menjadi 'Bunda'. Omanya Ezra menerangkan dengan sabar kalau panggilan 'Ibu' itu nggak ada bedanya dengan panggilan untuk ibu-ibu lain yang ditemui Ezra di luar rumah. Mama saya bilang kalau pas Ezra memanggil gurunya kan juga menggunakan sebutan 'Ibu', tapi kan Bu Guru bukan ibunya Ezra. Lebih pas kalau manggilnya pakai 'Bunda' karena pasangannya 'Ayah' itu 'Bunda'. 

Dan doktrin Mama saya itu sepertinya mengena banget di diri Ezra. Ezra pun bilang kalau mulai sekarang dia bakal panggil saya Bunda dan saya harus merespon. Awalnya, saya masih nggak mau dan ingin mempertahankan panggilan 'Ibu' yang rasanya lebih istimewa dan bergetar di hati saya. Atau kalau rasanya belum terlalu personal, bisa diubah menjadi 'Ibuk'. Suami juga ogah. Nggak tau kenapa, sejak awal dia geli sama panggilan 'Bunda'. Pokoknya dia merasa nggak suka aja. 

Saya pun bilang sama Ezra kalau saya ingin tetap dipanggil 'Ibu', tapi entah gimana kok sepertinya dia maksa saya harus mau dipanggil 'Bunda'. 

E(zra): "Ya udah, kalau gitu aku mau ganti nama jadi Razor aja, kalo Bunda nggak mau?" (Lha, nggak ada hubungannya juga, Nak). Tapi pernyataan itu serius ternyata. Dia bilang lagi: "Kok Bunda kasih nama aku Ezra nggak 'Razor' atau 'Fun' aja? Aku juga mau panggil Bunda aja kalau gitu?" (Trik yang cerdas sebenernya, karena menyiratkan kalau ibunya aja bisa kasih nama sesuka udelnya, hehehe, sebagai anak boleh dong manggil orangtuanya dengan nama yang paling si anak inginkan.)

Saya terpaksa mengeluarkan akte kelahiran buat kasih tahu Ezra kalau namanya sudah nggak bisa diganti karena sudah tertulis secara hukum dan disahkan dalam akte kelahirannya. Terus, saya jelaskan arti namanya apa, dan idenya darimana. Dia pun mau memahami dan bilang : "Aku suka kok, sama nama Ezra. Tapi aku tetep mau manggil Bunda aja."

Oh baiklah. Karena nama anak nggak bisa dengan gampang digonti-ganti dan panggilan untuk orangtua itu sebenernya lebih fleksibel (selama sopan, ya), saya mau mengabulkan keinginan sederhana bocah kecil ini. 

B(unda): "Ya udah, oke. Kamu boleh panggil Bunda. Tapi kamu juga harus bilang sama ayah, ya?"

E : "Deal," jawab Ezra, "sekarang aku mau buat surat dulu buat Bunda, ya?"
B: "Surat apa?"
E: "Surat buat ganti nama, Bun? Biar Bunda nggak ganti-ganti lagi nanti kalau udah aku tandatanganin."
B: "Oh," (sambil garuk-garuk kepala)

Terus habis suratnya ditandatangani, beberapa hari kemudian dia ngetes saya.
E: "Bunnn, Buunnnda?"
B: "Iya, ada apa sih, kok teriak-teriak?"
E: "Cuma mau tau, Bunda lupa apa nggak?"

Lain waktu, pas ayahnya kepleset masih manggil dengan sebutan 'Ibu' (Dengan berat hati dia pun menyetujui panggilan 'Bunda') 
E: "Ayah, bukan Ibu, tapi Bunda. Buuunnnndaaaa. Ayo latian manggilnya Bundaa. B-U-N-D-A, ya.


Sampai hari ini saya masih sering lupa, karena panggilan Ibu tuh, lebih punya kesan di pikiran saya, lebih nyantol rasanya. Pak Suami juga masih sering manggil dengan sebutan Ibu. Ezra justru udah fasih banget. Sepertinya sebutan 'Bunda' lebih punya kesan buat dia. Ya udahlah ya, daripada saya mesti ganti nama dia jadi Razor juga.    

Pernah punya pengalaman serupa Moms? 

3 comments:

  1. Kayak anak-anak saya aja, apa-apa harus ada 'deal' hehe

    Ganti nama panggilan sih pernah, tapi bukan karena doktrin. Dulu, saya dan suami saling manggil nama. Anak-anak jadi ikutan kalau manggil kami pake nama. Setelah kami mulai saling manggil "Ayah-Bunda", baru deh mereka ikutan manggilnya ayah-bunda :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, sama ternyata, ya.
      Iya Mba, sepertinya selain doktrin dari Mama saya, juga karena di sekolah anak saya denger temen-temennya ada yang manggil ibunya 'Bunda' :D

      Delete
  2. Klo anak saya umur 2 tahun,,,dia biasanya manggil saya bunda,,, v entah knpa? Tiba2 memanggil saya dengan sebutan mamah,,,minta apa ajha n bicara apa ajha semua d ganti dg ma2h,, sebenarnya saya kessal g enak rasanya sudah biasa bunda tiba2 c anak memanggil ma2h,mungkin. Karena temn2nya pda manggil mamah semua x y? Sudah gitu klo d tanya orang pasti mna ma2hnya? ��Mungkin c anak jd enak aja x manggil ma2h dari pda bunda,v saya g bisa terima Ampe Sekarng,,mohon sarannya donk?? Apa d ikutin ajha ?
    Soalnya kalo d tanya mna bunda masih nunjuk ke saya n klo di tanya mna ma2h dia mlah bingung n cuma jawab ma2h Wiwit(ma2hnya temennya)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.