Memilih Mainan Yang Tepat Untuk Anak Usia 0-3 Tahun


Ibu-ibu, pernah ngga waktu masuk ke toko mainan merasa bingung dengan mainan apa yang harus kita belikan untuk si kecil?

Saya sering. Memang sih, agak beda ceritanya kalau masuk ke toko mainan dan mengajak si kecil untuk memilih mainan yang menarik perhatiannya. Tapi cara seperti itu juga belum tentu menyelesaikan masalah lhoo. Kadang masalah baru yang muncul adalah baru beberapa hari di beli dari toko mainan, udah aja gitu mainannya ditinggal dan tidak dimainkan lagi. 

Kalau sudah begitu, letak kesalahannya dimana, ya? 

Kemarin waktu ikut ELC Parenting Club dengan tema memilih mainan yang tepat untuk anak usia 0-3 tahun, saya mendapatkan jawabannya. 

Kenapa anak bosan dengan mainan yang sudah kita belikan dan dipilihnya sendiri? 

Salah satu jawabannya adalah, mainan tersebut tidak lagi memiliki tantangan untuk dimainkan. Duh, main aja kok harus ada tantangannya segala sih. 

Ternyata pemilihan mainan juga harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhan anak. Spesifikasi mainannya harus sesuai dengan usia anak. Misalkan, mainan untuk anak dengan rentang usia toddler nggak sama dengan mainan khusus newborn. 

Anak-anak yang lebih besar cenderung ingin dapat memanipulasi mainan miliknya, bahasa sederhananya, bisa diutak-atik dan memiliki banyak kemungkinan cara bermain. Permainan seperti ini sangat merangsang imajinasi anak sehingga ia tidak mudah bosan dengan mainan tersebut. 

Selain itu, mainan harus ada sepaket dengan kehadiran orangtua atau pendamping. Iya, jadi quality time dan membersamai anak dalam bermain itu juga sangat penting.

Untuk beberapa permainan yang tujuannya mengasah perkembangan ketrampilan kognitif, orangtua wajib hukumnya mendampingi dan sedikit memberikan tantangan dalam permainan yang disajikan. Misalkan, saat menyusun gelang, orangtua bisa menyembunyikan salah satu bagia gelang untuk melihat bagaimana respon anak saat menghadapi masalah dalam permainan tersebut. 

Nah, untuk anak usia 0 sampai 3 tahun, mainan yang bisa diberikan harus merangsang beberapa aspek perkembangan yang sedang berlangsung dalam tahapan usia tersebut, misalnya kemampuan berbahasa, motorik halus dan kasar, serta kemampuan kognitifnya. Mainan yang diberikan pun memiliki tahapan dari yang simple seperti merangsang sentuhan, penglihatan, pendengaran, sampai yang complex seperti ilustrasi gambar di bawah. 

Nah, kalau kita ke toko mainan ELC rasanya kebingungan memilih mainan bisa sangat berkurang karena setiap mainan yang ada disertakan keterangan untuk rentang usia berapa dan apa saja tahapan perkembangan yang akan dirangsang dalam mainan tersebut. Memilih mainan yang tepat buat si kecil pun jadi lebih mudah.



1 comment:

  1. Ragam permainan sekarang variatif.dr fungsi n pewarnaan dibuat semenarik mungkin bwt anak2.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.