Kisah Perjalanan
Pengasuhan Anak
Kemah Pertama Ezra & Tazka Di Camp Mawar Gunung Ungaran
Agar tercipta bonding yang kuat antara kakak-beradik, Ezra dan Tazka, saya mengajak mereka merasakan pengalaman berkemah di Camp Mawar Ungaran. Ini adalah kemah pertama mereka. Dan ternyata aktivitas di alam bebas ini bisa menguatkan bonding keduanya. Bagaimana keseruannya? Yuk simak ceritanya.
Sejak beberapa tahun lalu, kemah-kemahan atau bikin rumah-rumahan jadi mainan favorit Ezra dan Tazka kalau lagi main berdua di rumah. Ya, meskipun kadang diselingi adegan berantemnya.
Kalau diperhatikan baik-baik, saat sedang bermain, keduanya sangat menikmati aktivitas menata atau membangun tenda. Kakak membantu adik memberdirikan bantal supaya jadi dinding penghalang, atau adik minta 'jendela' nya ditutup supaya nggak ada serigala atau zombie yang masuk, hahaha.
Terus mereka pasang senter di dalam 'tenda' buat penerangan, dan bawa makanan atau minuman ke atas tempat tidur. Hahaha, malesnya kan jadi ngundang semut yaa.
Pokoknya memperhatikan tingkah mereka saat sedang main tenda-tendaan berdua itu lucu banget. Karena pingin membuat imajinasi mereka jadi nyata, suatu hari saya menawari keduanya untuk berkemah beneran.
"Serius tidur di dalam tenda?" tanya Kak Ezra antusias. Adik sih, cuma ikut membeo apa yang diucapkan Kakaknya. Tapi terlihat sih, dari sorot matanya, kalau dia juga sama-sama antusias.
"Kapan?" sahut Kak Ezra lagi, "kita bawa tenda sendiri?"
Nggak harus, kok. Di Camp Mawar Ungaran sudah disiapkan tenda, jadi kita tinggal bawa badan dan perlengkapan saja. Tapi kita nggak hiking dulu, ya. Kali ini kemah aja. Lain waktu kita coba sambil hiking ke Gunung Ungaran.
Kalau diperhatikan baik-baik, saat sedang bermain, keduanya sangat menikmati aktivitas menata atau membangun tenda. Kakak membantu adik memberdirikan bantal supaya jadi dinding penghalang, atau adik minta 'jendela' nya ditutup supaya nggak ada serigala atau zombie yang masuk, hahaha.
Terus mereka pasang senter di dalam 'tenda' buat penerangan, dan bawa makanan atau minuman ke atas tempat tidur. Hahaha, malesnya kan jadi ngundang semut yaa.
Pokoknya memperhatikan tingkah mereka saat sedang main tenda-tendaan berdua itu lucu banget. Karena pingin membuat imajinasi mereka jadi nyata, suatu hari saya menawari keduanya untuk berkemah beneran.
"Serius tidur di dalam tenda?" tanya Kak Ezra antusias. Adik sih, cuma ikut membeo apa yang diucapkan Kakaknya. Tapi terlihat sih, dari sorot matanya, kalau dia juga sama-sama antusias.
"Kapan?" sahut Kak Ezra lagi, "kita bawa tenda sendiri?"
Nggak harus, kok. Di Camp Mawar Ungaran sudah disiapkan tenda, jadi kita tinggal bawa badan dan perlengkapan saja. Tapi kita nggak hiking dulu, ya. Kali ini kemah aja. Lain waktu kita coba sambil hiking ke Gunung Ungaran.
Berkemah di Camp Mawar Ungaran.
Untuk menuju Camp Mawar Ungaran, bisa melewati jalan yang sama menuju ke arah kawasan wisata Umbul Sidomukti, kemudian lanjut lagi ke bagian atasnya, yaitu Pondok Kopi. Lokasi camping ground ini memang terletak sedikit ke atas setelah Pondok Kopi.
Bisa dibilang lokasi dan kondisi alamnya cukup ramah anak. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Umbul Sidomukti sehingga tidak perlu khawatir kekurangan aktivitas, dan di sekitarnya pun ada banyak pilihan penginapan.
Bisa dibilang lokasi dan kondisi alamnya cukup ramah anak. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Umbul Sidomukti sehingga tidak perlu khawatir kekurangan aktivitas, dan di sekitarnya pun ada banyak pilihan penginapan.
Untuk berkemah di sini, kita nggak perlu rempong membawa segala macam perlengkapan berkemah. Tenda sudah disiapkan di lokasi. Kita bisa memilih tenda untuk empat orang seharga Rp. 50.000,- atau tenda untuk enam orang seharga Rp.70.000,-. Biaya sewa sudah termasuk alas tidur juga, ya.
Untuk selimut atau sleeping bag sebaiknya sih, bawa sendiri dari rumah. Saya juga bawa bantal untuk membantu agar anak-anak bisa tidur lebih nyenyak saat berada di dalam tenda. Plus membawa emergency lamp untuk berjaga-jaga seandainya anak-anak nggak mau bagian dalam tendanya gelap.
Suhu udara di Camp Mawar Ungaran berkisar antara 18 sampai 16 derajat, dan bisa turun lagi tergantung musim dan cuacanya. Jadi, jangan lupa bawa baju hangat dan jaket. Kalau sudah berada di dalam tenda sih, suhunya jadi relatif lebih hangat.
Di Camp Mawar Ungaran juga sudah ada toilet, kamar mandi, dan musholla. Jadi dari rumah kita tinggal mempersiapkan sandal jepit saja untuk ke toliet atau kamar mandi. Untuk makanan dan minuman, selain membawa bekal, di area sekitar camping ground juga terdapat warung-warung yang menjual makanan.
Kalau nggak puas dengan menunya, bisa meluncur turun ke Pondok Kopi. Kemarin, saya sengaja membawa beberapa bekal yang disukai anak-anak. Misalnya saja sosis dan marsmallow. Malam harinya, kami memang berencana untuk bakar-bakaran.
Rasanya sayang banget pergi berkemah tanpa aktivitas masak-masak ya, kan.
Sesampainya di lokasi berkemah, kami laporan dulu ke pos jaga. Biasanya kalau sudah memesan via WA, nama pemesan akan tertera di papan yang ada di pos jaga. setelah laporan, nanti tinggal membayar biaya sewa dan petugas akan mencarikan tenda sesuai lokasi yang kita inginkan.
Saya memilih lokasi yang agak ke atas supaya tidak terlalu ramai, juga agar bisa melihat pemandangan lampu-lampu kota dari kejauhan. Kebetulan banget tenda pilihan kami termasuk yang favorit karena di bagian depannya ada gelondongan kayu yang bisa dipakai duduk-duduk melihat pemandangan.
Anak-anak langsung kegirangan saat sampai di lokasi. Begitu mobil diparkirkan, keduanya langsung melompat turun dan mulai menjelajah. Sampai setelah membereskan urusan administrasi dan menitipkan KTP mereka sudah menghilang di antara tenda-tenda.
Dari kejauhan, saya memanggil-manggil keduanya. Ternyata mereka sudah sampai di bukit bagian atas camping ground. Gesit banget!
Setelah merapikan tenda dan isinya, kami pun membuka bekal dari rumah. Rasa lapar mulai melanda, apalagi udara terasa tipis dan dingin. sebelum magrib, kami memutuskan untuk turun ke Pondok Kopi mencari makanan yang lain.
Kemah Pertama Ezra & Tazka
Awalnya saya mengira Tazka bakal rewel, dan Ezra bakal aneh-aneh selama kemah. Ternyata keduanya benar-benar menikmati pengalaman kemah pertama ini. Karena dari rumah sengaja nggak membawa kompor, Kakak Ezra sibuk mengumpulkan kayu bakar, sementara Tazka asyik ngemil marsmallow yang harusnya dibakar agar meleleh.
Sebelum berangkat, kamiiseng-iseng nonton video tentang bushcraft, dan Kak Ezra iseng mempraktekkan hasil tontonannya dengan membuat api dari kayu yang diserut sampai menjadi serpihan. Dan gagal.
Akhirnya, kami membeli sebotol spirtus untuk membakar kayu-kayu kering dan dedaunan. Proses membakar sampai jadi bara lumayan lama juga. Untungnya sosis dan marshmallow berhasil dibakar. Yeaayy.
Melihat keduanya kompak menata bagian dalam tenda, lalu saling bekerjasama untuk membuat api, dan memasak (yang tentu saja dipantai Ibuk, hahaha) rasanya senang banget. Ini semacam kompensasi buat keinginan masa kecil saya yang belum kesampaian.
Kenapa Aktivitas di Alam Bebas Penting Bagi Perkembangan Anak? Ini beberapa manfaat mengajak anak-anak bermain di alam bebas :
- Melatih kemampuan motorik kasarnya.
- Melatih kemampuan koordinasi tangan dan mata serta keseimbangan tubuh.
- Membakar ekstra kalori dan energi yang ada di tubuh sehingga anak lebih sehat.
- Menstimulasi kecerdasan naturalisnya.
- Terhubung dengan alam membuat anak-anak belajar mengamati dan memahami lingkungan. Misalnya, bagaimana matahari terbit dan tenggelam, bagaimana air mengalir, tumbuhan hidup, dan sebagainya.
- Anak-anak belajar menghargai momen ketika berada di alam terbuka, hal ini baik untuk perkembangan emosionalnya.
Mau mencoba juga untuk merasakan keseruan berkemah di Camp Mawar Ungaran, teman-teman bisa menghubungi nomer narahubung ini, ya : 081393070558
Duh bacanya jadi kangen ngecamp, terlebih lihat pemandangannya. Asli kangen banget akan suasana seperti itu..he
ReplyDeleteSetuju dengan point pentingnya aktivitas di alam bebas.
Btw, salam kenal ya, Teh.
Salam kenal juga...
DeleteIya saya juga udah kangen pingin kemah lagi, nih.
Kegiatan kemah emang gak ngebosenin ya, Teh. Terlebih kalau lagi banyak pikiran, aku mah suka tuh ngecamp di ketinggian. Intinya lebih dekat dengan alam itu menyenangkan :)
DeleteAsli mupeng, alde dan Nailah belum pernah kemah, yuk yuk rombongan bareng titik tengah bikin acara hihi
ReplyDeleteHayuuk Mbaa...kemah ceria GRes feat Titik Tengah yuuk
DeleteIya yuuk jadikannn. Kemah rame2 lebih asik pastinya.
Deleteseru banget kemah bareng anak2 ya....aku juga pingin
ReplyDeletepernah kemping di sini. nice venue ya, mbak :)
ReplyDeleteYa ampuuun, aku jd inget pas SD dulu ama smu. Sempet berkemah di halaman rumah hahahahah. Bareng teman2.. Walopuuun, jam 1 pagi kita semua pindah tidur ke kamar krn nyamuk wkwkwkwkw...
ReplyDeleteSbnrnya aku pgn ngajakin anak2 kemah gini. Yg deket ama jkt palingan di Tanakita. Udh disediain juga kemahnya. Kapan2 deh ah. Anak2 kalo di ruma, bbrp kali main kemah2an, tp di dlm rumah, krn rumahku ga ada halamannya :D