Kecantikan
Kesehatan
Ulasan Produk
Minyak Herbal Andalan Keluarga Yang Wajib Ada Di Rumah : Kutus-Kutus Tamba Waras
Akhirnya setelah beberapa hari mencoba herbal oil yang lagi nge-hits di sejagad dunia sosmed : Kutus-Kutus Tamba Waras, saya bisa menyimpulkan kalau Kutus-Kutus Tamba Waras ini adalah one of minyak herbal andalan keluarga yang wajib ada di rumah. Jadi ceritanya...
Beralih Ke Produk Lokal.
beberapa bulan lalu kepo banget sama obrolan warganet, khususnya di area Semarang yang ngobrolin soal minyak herbal yang bisa nyembuhin bermacem-macem penyakit. Awalnya, saya tuh, termasuk orang yang males banget sama produk-produk yang sukanya over-claimed, katanya bisa nyembuhin ini-itu dari A sampai Z. Tapi berhubung ini berbahan dasar herbal dan alami, jadinya penasaran juga.
Sejak 2012, di keluarga, saya menerapkan RUM alias Rational Use of Medicine. Jadi kalau ada yang sakit, nggak dikit-dikit pakai obat-obatan kimia buatan pabrik atau langsung berobat ke dokter. Biasanya selalu berusaha mencari dulu bahan alami di rumah yang bisa dijadikan obat-obatan alami. Sejak menerapkan RUM, saya mulai perhatian sama produk-produk berbahan herbal.
Di rumah, biasanya selalu menyediakan: minyak habbatusauda, madu, dan VCO. Oh ya, sejak tahun 2014 saya juga menggunakan EO (essential oils) untuk mencegah atau menangani beberapa keluhan sakit yang ringan-ringan, seperti flu, batuk, gatel-gatel di kulit, sakit perut, dll. Bahkan EO ini juga saya gunakan untuk membersihkan udara di ruangan.
Langganan EO ini sudah sejak zaman hamil anak kedua. Kemudian berhenti karena
Waktu main ke Bali, saya malah menemukan alternatif EO buatan lokal yang kualitasnya nggak kalah bersaing dengan yang impor, dengan harga yang lebih ramah di kantong pula. Sejak beralih ke produk lokal, saya semakin takjub dan tersadar dengan betapa kayanya sumber daya alam Indonesia.
Kalau dipikir-pikir, bahan alam asli Indonesia pasti lebih cocok digunakan oleh penduduk Indonesia, dong. Tuhan sudah menciptakan tanah dengan unsur hara yang tepat bagi pertumbuhan tanaman yang ketika berbuah lalu dikonsumsi, kandungannya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh orang yang tinggal di tempat tanaman itu tumbuh.
Kadang kita lebih sering keblenger sama nama yang kebarat-baratan, lalu menganggap produk itu lebih hebat dari produk lokal. Misalnya nih, wintergreen oil itu sama dengan minyak gandapura, Bro dan Sis. Terus kalau mau ngusir nyamuk, kita bisa pakai sereh, bunga tapak dara, dll. Nggak harus pakai lavender yang memang ngga bisa tumbuh di Indonesia.
Nah, sejak kesadaran akan betapa pentingnya menggunakan produk lokal itu tumbuh, saya jadi mulai banyak mempelajari khasiat herbal tanaman-tanaman asli Indonesia. Dari yang paling gampang dipelajari khasiatnya dan dibikin obat herbal di rumah seperti rempah-rempah dapur kayak Jahe, Kencur, Temulawak, Kunyit, dll, sampai yang agak njelimet.
Misalnya buat obat batuk atau minuman prebiotik, saya biasanya mengiris jahe merah yang sudah dicuci tipis-tipis, juga jeruk nipis, kemudian merendamnya dalam cairan madu mentah alami asli Nusantara. Tiap pagi diaduk lalu ditutup rapat lagi. Nanti kalau badan mulai nggak enak, bisa mulai minum sesendok makan.
Makin lama, makin banyak obat-obatan kimiawi buatan pabrik yang bisa tergantikan oleh bahan-bahan herba rumahan. Semisal nggak sempat buat, saya tetap berusaha membeli produk-produk yang bahannya herbal. Mentok-mentoknya, kalau pas sibuk banget ya, beli obat-obatan herbal racikan di Toko Herba Tionghoa.
Minyak Herbal Andalan Keluarga Yang Wajib Ada Di Rumah : Kutus-Kutus Tamba Waras
Eh, tadi mau ngomingin Kutus-Kutus kan ya, hahaha. Kok, jadi ngelantur jauh. Mari kembali ke Kutus-Kutus kalau begitu. Jadi setelah lebih menyukai produk herbal lokal, saya jadi penasaran sewaktu sebagian besar temen-temen ngomongin minyak herbal tersebut.
Di mana sih, dapetinnya? Terus cara pakainya gimana? Tapi yang paling penting, bener nggak minyak ini memang punya khasiat yang dahsyat seperti yang diperbincangkan banyak orang?
Mari kita bedah bareng-bareng.
Kemasan :
Kutus-Kutus Tamba Waras ini dikemas di botol plastik berkualitas dengan volume isi 100 ml. Tutupnya terbuat dari bahan logam yang di-sealed dengan cukup rapat. Bagian luar botolnya secara keseluruhan ditutupi oleh sticker bergambar, lengkap dengan keterangannya. Jadi kita nggak bakal bisa melihat isi minyaknya dari bagian luar botol. Botolnya sih, bening, tapi ditutupi oleh sticker atau label. Mungkin ini juga untuk menjaga agar bagian isi tidak terpapar sinar matahari.
Kutus-Kutus Tamba Waras ini memiliki desain kemasan yang sangat menarik, berkarakter Indonesia tentunya, dengan warna hijau segar yang memang sangat indentik untuk produk-produk herba. Desainnya sederhana, namun kelihatan elegan. Ini yang jadi nilai lebih dalam hal kemasan. Karena masih banyak produk lokal yang sebenarnya memiliki khasiat oke, tapi kemasannya kurang menarik.
Meski dikemas dalam botol dengan tutup ulir berbahan logam, Kutus-Kutus Tamba Waras juga menambahkan alat spray lengkap dengan tutupnya, yang bisa digunakan untuk mengganti tutup logam tadi. Jadi, nanti pada saat memakai, kita menggunakan alat spray tadi, biar hemat dan menjaga supaya nggak mudah tumpah juga.
Keterangan :
Biar ayem, satu lagi yang mesti kita tahu dari sebuah produk adalah apakah produk ini sudah ada sertifikasi halal atau logo POM-nya? Nah, Kutus-Kutus Tamba Waras ini termasuk yang bikin hati ayem karena sudah ada sertifikasi halal MUI dan Badan POM-nya.
Selanjutnya, kita juga mesti tahu dulu, minyak herbal ini terbuat dari apa, sih? Di bagian botolnya, dituliskan kalau Kutus-Kutus Tamba Waras adalah Organic Herbal Healing Oil. Kandungannya terdiri dari 69 tanaman herbal yang diolah dan dipadukan secara khusus sehingga menghasilkan energi penyembuhan dari alam.
Komposisi Kutus-Kutus & Cara Kerjanya :
Kalau sudah ada 69 bahan herbal gitu, kadang kita suka bingung kan, untuk baca komposisi dan khasiatnya, apalagi memikirkan cara kerja minyak ini. Nah, simpelnya nih, untuk Kutus-Kutus ini, cara kerjanya adalah untuk menyeimbangkan energi atau chi yang ada di tubuh kita.
Kalau kita mulai dari prinsipnya, Insya Allah nggak bakal bingung. Karena prinsipnya untuk menyeimbangkan maka bisa dilogika bahwa penyakit yang seringkali kita alami adalah akibat adanya ketidakseimbangan aliran energi atau chi yang ada di tubuh kita.
Oleh karena itu, Dari 69 tanaman herbal tadi, di dalamnya terdapat 5 unsur pohon kehidupan, yaitu daun, batang, akar, bunga, dan buah. Kemudian ditambahkan dua unsur, yaitu air dan api yang salah satunya diwakili oleh minyak kelapa dan beberapa minyak esensial lainnya.
Hasilnya ada 7 unsur alam semesta yang sempurna. Rahasianya ada pada proses pengolahan yang saksama dan komposisi bahan-bahan yang dipadukan dengan harmonis.
Sudah baca tulisan di atas, kan? Nah, jadi sebenernya bahan-bahan herbal tadi bekerja sebagai trigger, selanjutnya tubuh kita sendirilah yang bekerja untuk melakukan proses penyembuhan. Dari sini kita jadi sadar bahwa sebenernya tubuh kita itu cerdas. Yang menumpulkan kecerdasannya ya, kita sendiri dengan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan buruk.
Tugas si 69 bahan-bahan herbal tadi adalah untuk membangunkan syaraf yang tertidur. Ini bakalan dipahami setelah teman-teman mencoba sendiri minyak ini. Nanti, saya bakal cerita pengalaman saya memakai minyak Kutus-Kutus ini, ya.
Cara Pemakaian :
Dengan maraknya pembicaraan yang hangat tentang Kutus-Kutus ini, saya jadi bertanya-tanya, bagaimana sih, cara pakainya? Diminum? Masak cuma dioles saja?
Jadi gini, karena fungsinya untuk mengaktifkan energi tubuh atau chi, yang kemudian nantinya secara otomatis akan memperbaiki keseimbangan dan kesehatan tubuh secara alami maka sedikit banyak kita harus tahu apa itu chi atau chakra yang ada di tubuh kita sendiri.
Chi adalah energi vital kehidupan, yang mengalir pada pusat-pusat chakra atau jalur-jalur meridian pada tubuh kita. Energi yang membuat manusia bisa hidup dan seluruh organnya bisa berfungsi dengan baik adalah aliran chi tadi. Kalau ada gangguan aliran maka akan ada gangguan pada organ tubuh kita.
Tubuh kita memiliki tujuh chakra. Dimulai dari chakra dasar atau akar yang disebut Muladhara, kemudian The sacral chakra, the solar plexus chakra, the heart chakra, the throat chakra, the third eye chakra, dan the crown chakra.
Pengalaman Memakai Minyak Kutus-Kutus Tamba Waras.
Saya mencoba Kutus-Kutus Tamba Waras ini ketika badan lagi drop banget. Saat itu sedang dalam masa penyembuhan sakit flu juga. Malam hari sebelum tidur, setelah mengonsumsi segelas air hangat seperti yang disarankan, saya langsung mencoba mengoleskan minyak ini di sepanjang tulang punggung. Dari tulang ekor hingga leher bagian atas yang berbatasan dengan kepala.
Selanjutnya, setelah sepanjang tulang punggung dibalur minyak. Lanjut dengan bagian telapak kaki dan sela-sela jari kaki. Baru setelah itu bagian tubuh lain yang mengalami keluhan dioleskan dan dipijat dengan minyak tersebut.
Karena sedang sakit flu, maka saya mengoleskan minyak di area bagian dada, leher, dan kepala. Kemudian karena betis kaki juga lagi pegel-pegelnya sepulang dari traveling, saya pun mengoleskan minyak kutus-kutus di area tersebut.
Selesai mengoles dan memberikan pijatan ringan, saya minum lagi segelas air hangat dan mencoba untuk beristirahat selama setengah jam. Niatnya cuma mau merem-merem ayam saja sambil baca buku, ternyata saya makah jatuh tertidur dengan sangat lelap malam itu.
Kalau dirasa-rasakan, bisa dibilang tidur saya malam itu sangat nyenyak dan berkualitas. Ketika bangun, badan terasa ringan. Pegal-pegal yang saya rasakan di kaki hilang. Meski masih pilek, namun napas terasa lebih longgar dan kepala nggak lagi terasa berat.
Besoknya, saya mengulang kembali ritual yang sama. Hasilnya, badan terasa relaks, pegal-pegal hilang, batuk dan pilek pun juga berkurang. Untuk memastikan khasiatnya, saya juga mencoba mengoleskan minyak Kutus-Kutus di tubuh Si Sulung yang sempat mengalami keluhan sakit perut. Hasilnya, keesokan harinya ia tidak lagi mengeluhkan sakit perut. Ternyata, ia pun bisa tertidur dengan lebih lelap dan lebih mudah dibangunkan keesokan paginya.
Setelah membuktikan khasiat dari Minyak Kutus-Kutus Tamba Waras, saya jadi punya minyak andalan yang bisa dibawa-bawa saat traveling. Cara pakainya pun ternyata nggak seribet yang dibayangkan. Apalagi dengan kemasan botol plus ada alat spray-nya juga.
Terus kalau temen-temen mau beli, bisa yakin yang asli yang mana itu gimana carannya? Saran saya, belilah di distributor resminya. Di Semarang sendiri ada distributor resminya, yaitu ke kontak di bawah ini :
IG : @raelynn.id
FB : Kutus Kutus Semarang
Contact : WA : 0812-9763-0550
Line@ : @raelynn.id +62 812-9763-0550
Harga Minyak Kutus Kutus eceran resmi adalah 230.000, sementara harga Minyak Tanamu Tanami eceran resmi adalah 325.000. Supaya dapat minyak yang asli, kita mesti cek apakah harga jualnya sesuai dengan harga ecer resmi dari pabrik, dan yang paling penting belinya di distributor yang resmi.
aku langsung beli 2 mba dan its work anak2 klo dah dioles2 minyak ini lgsg lelap :) entah sugesti apa ga yang jelas emang beneran khasiat aku juga pas flu dibalur ini enak tidur hahaha
ReplyDeleteAku juga cocok ni, kalau anak kurang enak badan olesi sesuai petunjuk, ni belum beli lagi setelah habis, nunggu gajian hihi
ReplyDeleteMba Niaa! Thanks ulasan lengkapnya! Pas banget aku emang lagi cari munyak kutus-kutus :D
ReplyDeleteKutus kutus sangat baik sekali👍👍👍
ReplyDelete👍👍👍
ReplyDelete