Bagaimana Mendatangkan Traffic Organic ke Blog dengan Mengikuti 5 Tren Sosial Media di 2019 Ini.

Bagaimana Mendatangkan Traffic Organic ke Blog dengan Mengikuti 5 Tren Sosial Media di 2019 Ini.

Saat ini platform media sosial menjadi saluran komunikasi yang sangat diminati berbagai kalangan. Banyak juga brand atau instansi yang bergantung pada platform media sosial untuk menjangkau audiens target mereka. Blog kini juga menjadi salah satu platform yang banyak diminati, salah satunya sebagai strategi pemasaran digital. Meski begitu, perhatian audiens terbagi ke berbagai platform sosial, belum lagi dengan banyaknya aplikasi, dan pengalihan online lainnya. Lalu bagaimana agar bisa mendatangkan traffic organic ke blog berdasarkan lima tren sosial media di 2019 ini?

1. Memberikan Konten Yang Personal dan Merespon Kebutuhan Audiens. 

Meski semakin banyak yang merasakan bahwa aktivitas micro-blogging lebih menyenangkan, namun ternyata banyak juga yang pada akhirnya memilih untuk membaca sebuah artikel atau tulisan di laman pribadi atau blog yang ada di dalam sebuah website. Ini karena beberapa media sosial kurang bisa membangun kepercayaan audiens.

Facebook contohnya, platform tersebut memiliki 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya, namun ternyata audiens mulai merasa tidak nyaman jika platformnya terus menerus dibajiri iklan. Facebook kemudian membangun kembali kepercayaan penggunanya dengan berfokus pada cara-cara untuk terhubung langsung dengan audiens secara otentik.

Personalisasi pun dilakukan Facebook dengan memberi kesempatan kepada pengguna untuk membagikan pengalaman setahun silam di tanggal yang sama, atau mengingatkan kembali asal-usul pertemanan dengan friendsanniversary.

Popularitas media sosial berakar pada kenyataan bahwa setiap pengguna menginginkan untuk dapat berbagi pengalaman hidupnya, pada siapa saja yang mereka kehendaki. Instagram, snapchat, dan facebook merangkul tren tersebut, dan hal tersebut mengubah cara kita mengonsumsi konten media sosial. 
Lima Tren Sosial Media di 2019

2. Memberikan Ruang Untuk Story Telling

Apa kisah di balik sebuah produk, bagaimana perjalanan sebuah kebutuhan hingga akhirnya sebuah produk bisa mengisi ruang kebutuhan tersebut? Atau dalam sebuah blog, belajarlah menuangkan tulisan dengan membangun narasi.

Tulisan naratif yang berhasil menangkap momen dan pengalaman lebih membekas di ingatan pembaca. Narasi kemudian dapat didistribusikan melalui media sosial dan media digital untuk mengarahkan audiens untuk mengunjungi blog.

3. Menggunakan Judul Yang Berkesan.

Pembaca bereaksi terhadap judul yang menarik, namun judul-judul standar akan dengan cepat diabaikan. Ambang batas untuk mendapatkan perhatian pembaca telah tumbuh secara eksponensial, mengingat setiap harinya dibanjiri dengan begitu banyak informasi.

Buatlah judul yang relevan, gunakan kalimat yang ekpresif, dan hindari click bait. Panjang judul yang ideal adalah enam kalimat.

4. Melibatkan Tujuan Yang Kreatif. 

Setelah berhasil mencuri perhatian pembaca melalui judul maka sajikan konten yang relevan. Penuhi ekspektasi pembaca. Pembuat konten harus bersedia bekerja ekstra dalam menciptakan konten yang menarik. Intinya adalah, agar berdampak, merek harus memiliki tujuan dan kreatif.

Apa sebenarnya tujuan dari membaca konten yang disajikan? Apakah pembaca berhasil menangkap intisari dan melakukan perubahan berkat konten yang disajikan?

5.  Melibatkan Personal Branding. 

Dalam dunia pemasaran digital, personal branding adalah suatu keharusan di media sosial. Personal branding ini enempatkan wajah manusiawi yang nyata pada sebuah merek. Atau ketika menulis di blog, personal branding ini memberikan wajah dan ruh pada sebuah cerita.

Personal branding meberikan sentuhan elemen manusia yang secara alami akan menghubungkan pelanggan dan membuat merek itu tampak lebih bisa diterima. Bisnis yang belajar menumbuhkan elemen manusia mereka akan memiliki keuntungan nyata dibandingkan mereka yang bersembunyi di balik logo.

Salah satu tren populer dalam memanusiakan bisnis adalah mempromosikan merek pribadi pemilik bisnis atau pemimpin tingkat tinggi dari pemilik merek.

Terapkan lima hal tadi dalam konten blog, kemudian bagikan di kanal-kanal media sosial secara berkala. Berikan konten yang berkualitas, jangan terlalu terpaku pada angka, seperti jumlah share, followers, namun ciptakanlah engagement sebuah konten dengan status atau emosional pembaca. Hal yang sama juga berlaku ketika memasarkan sebuah produk.


No comments

Powered by Blogger.