Diet Untuk Detox Yang Benar Seperti Apa?

 

Mau diet buat detox baca ini dulu detox kamu udah bener belum

Tertarik melakukan diet untuk detoksifikasi tubuh? Baca ini dulu yuk, biar tahu detox kamu sudah bener apa belum? Dan apakah detoksifikasi tubuh itu perlu dilakukan dengan proses diet yang ketat dan terkesan menyiksa? 



Melakukan detoksifikasi tubuh dengan diet khusus sebenarnya sudah dilakukan selama berabad-abad lalu oleh beberapa budaya di seluruh dunia_termasuk sistem pengobatan Ayurveda dan China_detoksifikasi sendiri sebenarnya berkaitan dengan mengistirahatkan tubuh, pembersihan, dan memberi nutrisi pada tubuh dari dalam ke luar. 

Mungkin kita pernah berada di satu titik dimana kita merasa tubuh kita sudah terlalu jenuh, seolah kalau tubuh kita itu transparan dan berisi air, kita bisa melihat airnya yang keruh oleh berbagai macam zat kimiawi sintetis, polutan, logam berat, makanan yang melalui rangkaian proses panjang dan berpengawet. 

Saking keruhnya, kita merasa perlu menguras dan menggantinya dengan yang cairan yang lebih bersih. 

Perasaan tersebut bisa jadi memang benar sedang dialami oleh tubuh kita. Kondisi tubuh yang terlalu asam merupakan salah satu control yang bisa menggantikan kata 'keruh' tadi. Kondisi pH tubuh yang asam bisa memicu seseorang mengalami berbagai keluhan kesehatan. 

Meski kondisi tubuh bisa 'keruh' atau asam, sebenarnya kita tidak terlalu membutuhkan zat atau suplemen mahal yang bisa mendetoksifikasi tubuh. 

Pada dasarnya, tubuh manusia sudah dibekali kemampuan yang sangat baik untuk menghilangkan racun. 

Bahkan sebenarnya kita tidak perlu melakukan diet khusus. Yang perlu dilakukan sebenarnya adalah membantu meningkatkan sistem detoksifikasi alami tubuh kita. 

Nah, jadi kalau ada yang menawarkan suplemen mahal atau diet khusus untuk detoksifikasi, mari kita pikirkan ulang karena sebenarnya yang bisa kita lakukan adalah beberapa poin di bawah ini. 


Lakukan ini untuk membantu tubuh meningkatkan sistem detoksifikasi alaminya. 


1. Perbaiki Kualitas Tidurmu. 



Sebelum mengubah pola makan teman-teman, coba cermati dulu kebiasaan tidurnya. 

Kalau masih sering begadang, seeing kurang tidur, sulit tidur atau insomnia, maka perbaiki dulu masalah tidur ini. 

Tidur yang baik dan cukup memungkinkan otak untuk mengatur ulang dan mengisi ulang dirinya sendiri, serta membuang produk sampingan limbah beracun yang telah terkumpul sepanjang hari. 

Salah satu produk limbah tersebut adalah protein yang disebut beta-amyloid, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit Alzheimer. 

Kurang tidur, membuat tubuh kita tidak memiliki waktu untuk menjalankan fungsi pembuangan limbah, sehingga racun dapat menumpuk dan memengaruhi beberapa aspek kesehatan. 

Kualitas tidur yang buruk juga berhubungan dengan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, seperti stres, kecemasan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas. 

Agar tubuh dapat lebih optimal melakukan detoksifikasi, usahakan untuk tidur tujuh hingga sembilan jam per malam secara teratur untuk meningkatkan kesehatan. 

Kiat tidur berkualitas akan saya bagikan di artikel terpisah ya. 

2. Perbanyak Minum Air Putih. 



Air yang kita minum sebenarnya bukan cuma untuk menghilangkan rasa haus saja lho. Air yang kita minum juga berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, membantu penyerapan nutrisi, membantu pencernaan, melumasi persendian, sekaligus berfungsi untuk mendorong limbah agar keluar dari tubuh. 

Sel-sel tubuh kita harus terus diperbaiki agar berfungsi secara optimal dan bisa memecah nutrisi untuk digunakan sebagai energi. 

Pada proses memperbaiki sel tubuh tersebut juga dilepaskan limbah dalam bentuk urea dan karbon dioksida, yang kalau dibiarkan ada di dalam tubuh dan menumpuk di darah bisa menyebabkan kerusakan. 

Fungsi air sendiri adalah untuk mengangkut produk limbah tadi dan membuangnya secara rutin melalui buang air kecil, pernapasan, atau berkeringat. 

3. Hentikan asupan atau konsumsi produk dan zat-zat di bawah ini saat detox diet :

Hentikan asupan atau konsumsi produk dan zat-zat di bawah ini saat detox diet


- Processed Foods
Jika ingin membantu tubuh melakukan detoksifikasi secara maksimal, maka berhentilah konsumsi makanan yang proses pengolahannya panjang (processed foods) misalnya, makanan cepat saji, makanan kaleng, dan makanan yang dimasak terlalu lama. 

-Junk Foods. 
Makanan berkalori tinggi, makanan dengan lemak jahat, instan, berpengawet. 

- Gula 
- Garam 
Konsumsi garam yang terlalu banyak bisa membuat tubuh kita justru menahan cairan berlebih, terutama jika kalian memiliki kondisi kesehatan yang memengaruhi ginjal atau hati. 

Penumpukan cairan berlebih ini bisa menyebabkan kembung dan membuat tubuh nggak nyaman. 

Kalau konsumsi garam kita tinggi, tetapi konsumsi airnya rendah, tubuh akan melepaskan hormon yang membuat kita jarang pipis. 

Tetapi kalau konsumsi air kita tinggi, tubuh akan mengurangi sekresi hormon anti diuretik sehingga kita lebih sering pipis, dan itu membantu untuk membuang limbah dan kelebihan air. 


4. Makan dan konsumsi bahan makanan atau zat-zat di bawah ini saat proses detox: 

Makan dan konsumsi bahan makanan atau zat-zat di bawah ini saat proses detox:


-Makanan yang tinggi anti oksidan

Makan makanan yang kaya antioksidan dapat membantu tubuh kita melawan stress oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berlebih dan racun lain yang meningkatkan risiko penyakit

Contoh antioksidan termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, likopen, lutein, dan zeaxanthin.  

Kita bisa mengonsumsi beri-berian, buah-buahan, kacang-kacangan, coklat, sayuran, rempah-rempah, dan minuman seperti kopi (asli,baik, bukan sachetdan) teh hijau memiliki jumlah antioksidan tertinggi.

-Konsumsi makanan yang mengandung Prebiotik yang tinggi. 

Flora usus yang sehat, penting untuk menjaga keseimbangan sistem detoksifikasi tubuh kita. 

Sel usus kita sudah memiliki sistem detoksifikasi dan ekskresi yang melindungi usus dan tubuh dari racun berbahaya, seperti bahan kimia. 

Kesehatan usus yang baik dimulai dengan prebiotik, sejenis serat yang memberi makan bakteri baik di usus yang disebut probiotik. 

Dengan prebiotik, bakteri baik mampu menghasilkan nutrisi yang disebut asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. 

Bakteri baik di usus bisa menjadi tidak seimbang dengan bakteri jahat jika kita sedang mengonsumsi antibiotik, memiliki kebersihan gigi yang buruk, dan kualitas makanan yang kurang serat. 

Akibatnya, perubahan bakteri yang tidak sehat ini dapat melemahkan sistem kekebalan dan detoksifikasi. 

Sumber makanan prebiotik yang baik termasuk tempe, kurma, kimchi, tomat, pisang, asparagus, bawang merah, bawang putih, dan oat. 

-Meningkatkan asupan makanan kaya kalium yang mengimbangi beberapa efek natrium - juga membantu. 

Makanan yang kaya kalium termasuk kentang, labu, kacang merah, pisang, dan bayam. 

Konsumsi makanan yang mengandung belerang. Makanan tinggi sulfur, seperti bawang bombay, brokoli, dan bawang putih, meningkatkan ekskresi logam berat seperti kadmium

Konsumsi chlorella. Chlorella adalah jenis alga yang memiliki banyak manfaat nutrisi dan dapat meningkatkan pembuangan racun seperti logam berat. 

Bumbui hidangan dengan daun ketumbar. Daun ketumbar atau cilantro meningkatkan ekskresi racun tertentu, seperti logam berat seperti timbal, dan bahan kimia, termasuk ftalat dan insektisida 

Makan makanan kaya sulfur seperti telur, brokoli, dan bawang putih untuk membantu meningkatkan fungsi glutathione, antioksidan utama yang diproduksi oleh tubuh yang sangat berkaitan dalam proses detoksifikasi. 

5. Tetap Aktif Bergerak dan Lakukan Latihan Pernapasan. 

Tetap Aktif Bergerak dan Lakukan Latihan Pernapasan.


Melakukan pernapasan dengan lebih intens dengan tarik napas dalam dan membuangnya perlahan-lahan memungkinkan oksigen untuk bersirkulasi lebih menyeluruh ke seluruh sistem tubuh kita. 

6. Beralih Ke Produk Pembersih Dan Perawatan Tubuh Alami. 

Beralih ke produk pembersih tubuh alami. Memilih produk pembersih alami seperti cuka dan soda kue untuk mencuci peralatan makan, daripada bahan pembersih pabrikan dapat mengurangi paparan bahan kimia yang berpotensi beracun. 

Pilih perawatan tubuh yang alami, misalnya dengan menggunakan deodoran alami, riasan, pelembab, sampo, dan produk perawatan pribadi lainnya yang menggunakan bahan-bahan alami juga dapat mengurangi paparan bahan kimia yang masuk ke tubuh. 

7. Kelola stress secara positif. 

Stress merupakan salah satu faktor yang sering kita lupakan dampaknya terhadap tubuh, padahal stress memicu tubuh melepaskan hormon stres ke dalam sistem. Sementara hormon-hormon ini dapat memberikan "adrenalin" untuk memenangkan perlombaan atau memenuhi tenggat waktu, dalam jumlah yang besar hormon-hormon ini menghasilkan racun dan memperlambat enzim detoksifikasi di hati. 


Itu tadi tujuh langkah utama untuk membantu tubuh meningkatkan fungsi detoksifikasinya. Selamat melakukan detox dan semoga bisa konsisten yaa. 

1 comment:

  1. Terima kasih mba..izin catat beberapa hal karena sepertinya saya harus mulai hal baik ini segera..

    ReplyDelete

Powered by Blogger.