Mengenalkan Wisata Ziarah Religi Kepada Anak

Mengenalkan Wisata Ziarah Religi Kepada Anak Bersama TRAC To Go

Kepaten obor
. Pernah dengan istilah ini? Beberapa kali saya sempat dengar istilah ini saat kumpul keluarga besar. Kalau nggak salah tangkap, artinya adalah obornya mati, kalau konteksnya dalam keluarga maksudnya jangan sampai obor keluarga itu mati. Gimana biar nggak kepaten obor? Ya, harus menjalin silaturahmi. Salah satunya dengan mengenalkan wisata ziarah religi kepada anak bersama TRAC To Go. 

Mengenalkan Wisata Ziarah Religi Kepada Anak Bersama TRAC To Go

Dulu waktu Eyang Putri masih ada, seluruh keluarga besar dari pihak ibu kalau lebaran ngumpul di rumah Eyang. Namun semenjak beliau berpulang, sudah tidak ada lagi momen ngumpul saat lebaran. 

Hal itu juga yang bikin lebaran saat ini berbeda rasanya dengan momen lebaran di masa-masa dulu. Karena nggak lagi mudik dan berlebaran di Boyolali, otomatis beberapa tradisi juga ikut hilang. 

Biasanya, sebelum hari H lebaran tiba, kami sudah mudik ke Boyolali, tempat kediaman Eyang. Ada yang dari Jakarta, Bandung, Surabaya, semua berbondong-bondong menuju Boyolali. 

Saat kumpul keluarga besar, kami punya agenda berziarah. Jadi, sejak hari pertama lebaran, selepas shalat Ied kami bakal melakukan sungkeman keluarga besar dulu. 

Sungkemannya juga ular naga panjangnya amat kepalang. Karena dari yang paling tua sampai termuda bakal berjejer untuk dapat giliran sungkeman sambil bilang : ngaturaken sugeng riyadi, dst. 

Karena saya sekeluarga terbiasa hidup di lingkungan Sunda, maka sebelum momen sungkeman, harus minta contekan dulu untuk kalimat yang harus diucapkan hihihi. 

Setelah itu, barulah kami mulai berkeliling ke beberapa sesepuh yang tersebar di beberapa lokasi, baik itu yang masih di area Boyolali, Solo, Klaten, bahkan sampai ke Jogjakarta juga. 

Tradisi berziarah ke sesepuh itu selalu memorable. Ada beberapa tradisi yang saya ingat, misalnya kalau berkunjung atau silaturahmi ke rumah kerabat di daerah Cepogo, setiap masuk ke rumah, tamu akan disuguhi hidangan makan berat, dan yang bertamu hukumnya secara nggak tertulis wajib menghabiskan apa yang sudah disuguhkan. Nah, kebayang kalau yang kita datangi ada lima rumah, maka harus menghabiskan lima hidangan berat juga. Tradisi open house ini kadang nggak terbatas hanya untuk yang punya hubungan saudara, kadang kita juga berkunjung ke tetangganya saudara atau kerabat jauh. 

Selain tradisi itu, ada juga tradisi seperti Bakdo Sapi atau Lebaran Sapi, dan Bakdo Kupat, atau lebaran kupat. 

Sudah dua tahun ini, saya dan keluarga inti nggak berkunjung ke Boyolali pada saat libur lebaran. Sebagai gantinya, kami memang mencari momen silaturahmi sebelum lebaran. Sekalian juga mengenalkan kepada anak-anak tradisi nyadran. 

Tradisi Nyadran Di Boyolali. 

Tradisi nyadran ini sederhananya cuma berkunjung ke makam sesepuh, yaitu makam Eyang Kakung dan Eyang Putri kemudian dilanjutkan dengan bersilaturahmi ke beberapa sanak saudara yang dituakan, seperti Pakde atau Bude. 

Yang menyenangkan itu kalau misalnya tradisi nyadran yang kita lakukan bertepatan dengan acara Grebek Sadranan yang memang rutin digelar sebelum masa pandemi. Biasanya acara Grebek Sadranan ini berlokasi di daerah Cepogo dan dilakukan pada bulan Sya'ban. 

Foto from : Tempo


Acara Grebek Sadranan dimulai dengan kirab tenong berisi berbagai makanan khas Cepogo, misalnya tumpeng seger dan gunungan hasil bumi dan makanan khas. 

Gerebek Sadranan ini diikuti 15 desa di Kecamatan Cepogo. Setiap desa membawa 21 tenong dan tiga tumpeng seger. Selain itu juga ada 7 gunungan hasil bumi dan 7 gunungan makanan khas Cepogo.

Anak-anak bakal heboh sendiri menyaksikan pawai tenong dan gunungan yang diarak sampai ke kantor kecamatan. 

Seru banget mengenalkan anak-anak tradisi nyadran ini. Setelah itu, saya biasanya akan mengajak anak-anak untuk berkunjung ke rumah Simbah, dan bernostalgia dengan berbagai kuliner di sana. 

Rindu rasanya melakukan tradisi tersebut, semoga pandemi bisa segera usai dan bisa melakukan wisata ziarah dengan aman dan tenang. 

Kadang mikir juga sih, terus mau kapan lagi ya mengenalkan anak-anak kepada leluhurnya. Makanya, saya dan Pak Suami berpikir bahwa kalaupun harus mengajak anak-anak untuk silaturahmi, ya tetap harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku, berusaha menghindari kerumunan, disiplin 3M.

Pilihan Transportasi Yang Aman Untuk Bersilaturahmi Saat Pandemi. 



Jika memang harus terpaksa tetap pergi keluar kota, temen-temen juga bisa memilih transportasi yang aman. Seperti layanan rental mobil dari TRAC yang sudah menerapkan SMART Protocol, yang meliputi : 

1. Penyemprotan rutin unit kendaraan dengan disinfektan setiap sebelum dan sesudah digunakan. 

2. Memastikan pengemudi yang bertugas telah melalui pemeriksaan kesehatan. 

3. Mewajibkan penggunaan masker serta sarung tangan.

4. Menyediakan hand sanitizer untuk penumpang. 

5. Menerapkan physical distancing dengan membatasi jumlah penumpang.

Ngomong-ngomong tentang wisata ziarah religi, saya baru tahu lho, kalau sekarang ini ada sebuah layanan yang bisa memudahkan buat keluarga besar yang memang harus melakukan ziarah di masa pandemi seperti sekarang ini. Layanan tersebut dibuat oleh TRAC. 

Bersama TRAC, kita bisa menjelajahi zona-zona ziarah religi muslim bersama keluarga dan sahabat dengan paket perjalanan TRAC Bus Services yang selalu menjaga kita tetap aman dan nyaman. Sewa bus ini, harganya juga cukup terjangkau untuk keluarga, yaitu mulai dari Rp.3,5jt.

TRAC memberikan paket ziarah religi dengan layanan konsultasi agenda wisata sesuai dengan peraturan perundang-undangan perjalanan di masa pandemi. 

Saat ini TRAC menawarkan promo ziarah religi dengan layanan konsultasi agenda wisata sesuai dengan aturan perjalanan di masa pandemi. Ada beberapa zona ziarah yang bisa kalian pilih untuk dikunjungi bersama TRAC, yaitu Ziarah Banten, Ziarah 3 Wali, Ziarah Wali 5, Ziarah 9 Wali, dan Ziarah Panjalu.

TRAC juga sudah bisa menjawab kebutuhan konsumen yang makin dekat dengan teknologi, yaitu dengan menghadirkan model aplikasinya, namanya TRAC To Go. 


Fitur Experience TRAC To Go. 

Selain itu, saya juga paling suka dengan fitur experience yang ada di TRAC To Go. 

TRAC ToGo Experience merupakan fitur terbaru dari aplikasi TRACToGo. Customer dapat memilih paket wisata yang disediakan oleh masing-masing cabang TRAC yang ada di berbagai kota di Indonesia seperti Bali, Malang, Jogjakarta, dan masih banyak lagi.

Di dalam produk Experience ini juga tersedia berbagai pilihan akomodasi mulai dari mobil penumpang berkapasitas 4 orang sampai Bus dengan kapasitas hingga 45 orang. 

Bekerja sama dengan vendor-vendor terpercaya seperti hotel bintang 4 dan 5, tempat-tempat wisata, serta beberapa restoran yang otentik, menjadikan layanan TRAC semakin lengkap untuk mengisi liburan keluarga maupun teman sekantor.

Fitur lain yang oke juga dari TRAC To Go adalah adanya pin point maps. Dengan adanya pin point ini, pemindaian lokasi pelanggan, titik jemput, dan alamat pengantaran jadi lebih akurat. 

Misalnya keberangkatan batal, pengguna bisa melakukan cancel order di salah satu fitur dalam aplikasi. Mudah banget, jadi tinggal melakukan pemesanan dalam satu aplikasi saja. 

Buat teman-teman yang ingin rental mobil, atau ingin mencoba wisata ziarah religi, bisa unduh dulu aplikasi TRAC To Go yang tersedia di Google Play store dan Apple App Store. 

GooglePlay Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.trac.tractogo&hl=en&gl=US  

Link Apple App Store : https://apps.apple.com/us/app/trac-to-go/id1459840738

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Customer Assistance Center TRAC di 1500009 , dan 08111177087



No comments

Powered by Blogger.