Father and Consistency

image from pinterest

I owe my father for always taught me about consistency.

"Apa pun bidang pekerjaan yang kamu pilih, cuma rajin dan konsisten kunci kesuksesannya." Begitu ucap ayah saya, yang selalu saya panggil Papah, setiap kali meminta restu beliau saat akan bekerja atau melakukan sesuatu.


Konsistensi menurut kacamata ayah saya, di dalamnya termasuk juga kejujuran. Beliau selalu bilang, "Jadi orang jujur itu susah dan hasilnya nggak pernah instan, tetapi selama teguh memegang pendirian, hasilnya bakal keliatan. Right is right eventough nobody do that, and wrong is wrong tough everyone do that."

Prinsip itu selalu ditanamkan beliau sejak saya masih kecil, dan meski dulu saya melihat sosok ayah saya itu sebagai sosok yang galak dan tegas, sekarang, bisa merasakan sendiri manfaatnya. Cara itu juga yang membuat beliau terus memiliki prestasi dalam karirnya. Saat orang-orang memasuki masa pensiun, ayah saya justru memulai awal karir yang baru di bidang yang sama karena menjadi satu-satunya orang yang menguasai satu bidang pekerjaan secara mumpuni. Hampir semasa hidupnya beliau tekun menggeluti bidang yang sama dan tidak pernah berpikir untuk ganti haluan. Jatuh bangun beliau lalui, dan hasilnya, di usianya yang menginjak 57 tahun sekarang, ia masih terus aktif berkarya.  

Tidak mudah menjadi seperti ayah saya, bahkan untuk bisa memenuhi secuil harapan dari beliau untuk menjadi lebih baik dari dirinya pun belum saya lakukan. Itu peer buat saya. Belajar konsisten, rajin, dan jujur itu tigahal yang nggak gampang. Apalagi, ayah saya selalu bertanya, "Kamu ini sebenarnya mau menggeluti bidang apa? Kalau mau jadi penulis dan psikolog, nggak boleh setengah-setengah, harus sampai 'jadi ' begitu yang ayah saya katakan. Kalau mau jadi penulis, minimal bukunya ada yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan dijual di luar."

Wow juga, kan. Padahal, saya masih jauh sekali dari itu. Tapi, setidaknya, saya akan selalu mengingat pelajaran berharga dari beliau : Konsisten. Semoga, dengan itu saya bisa memenuhi harapan beliau. 

Terima kasih, Pah. I always proud being your daughter

NB : Postingan ini dalam rangka janji saya yang tertulis di postingan sebelum ini, ya. Daftar masih panjang, hehehe :) 

No comments

Powered by Blogger.