How to Organize Your Work Space



Setelah sebelumnya membahas tentang penempatan rak buku dan mengulas tentang meja kerja para penulis dunia di sini. Sekarang, saatnya berbagi tips mengenai bagaimana mengatur ruang kerja kita agar terasa nyaman. Kali ini, Teh @rinurbad, yang sehari-harinya berprofesi sebagai penerjemah dan editor, akan sharing tentang bagaimana ia mengatur ruang kerjanya. 




image from soho.com

ruangan yang cukup lapang dan pencahayaan yang baik adalah beberapa elemen penting yang harus diperhatikan di ruang kerja.

Setelah sebelumnya membahas tentang penempatan rak buku dan mengulas tentang meja kerja para penulis dunia di sini. Sekarang, saatnya berbagi tips mengenai bagaimana mengatur ruang kerja kita agar terasa nyaman. Kali ini, Teh @rinurbad, yang sehari-harinya berprofesi sebagai penerjemah dan editor, akan sharing tentang bagaimana ia mengatur ruang kerjanya. 

"Saya bukan tipe orang yang mudah bekerja di mana saja, karena rentan terdistraksi. Sewaktu berada di restoran atau mal, misalnya, saya lebih suka memanfaatkan waktu menyantap makanan atau menikmati kebersamaan dengan suami/teman/saudara.

Untuk bekerja sendirian "di luar", juga riskan mengingat saya pelupa. Khawatir waktu lengah, laptop disambar orang. Selain itu, saya punya pengalaman buruk membawa-bawa laptop dalam perjalanan kemudian hardisk-nya terguncang dan harus diganti semua.Tentu saja biayanya tidak murah.

Elemen paling penting yang saya pikirkan adalah kursi. Sebagus apa pun mejanya, kursi tidak boleh dilupakan. Megingat saya biasa duduk berlama-lama, kursinya harus memungkinkan saya duduk dengan punggung tegak. Kalau terlalu empuk, malah bikin pegal. Saya tidak lagi menggunakan kursi beroda yang bisa diputar-putar, karena malah menambah alasan malas beranjak/bergerak.

Terkait ruang tempat meja diletakkan, sedapat mungkin cukup lapang (ini relatif bagi tiap orang) sehingga ada jarak yang memadai antara kursi dan meja. Pasalnya, saya tergolong slordig, kagetan, dan sering terbentur/tersandung. Lagi pula, kaki butuh ruang untuk selonjoran sedikit, meski saya masih sering melipatnya dan baru ingat meluruskan kalau sudah kesemutan. Di kolong meja sebelah kiri pun saya meletakkan berkas kerja dan buku-buku.

Sesuai kebutuhan, meja kerja saya harus menampung banyak barang. Saya berusaha tidak makan/minum sambil mengetik, kecuali terpaksa. Yang penting bisa menaruh klender, bookstand/bookholder, alat tulis, kamus, dan peranti kerja lainnya. Saya lebih mengandalkan pencahayaan alami ketimbang lampu meja/lampu besar di ruangan. Di samping berhemat energi, lampu meja kadang terasa panas dan menyilaukan tampilan layar.

Oleh sebab itu, meja kerja diletakkan di dekat pintu atau bukaan lainnya (pernah juga dekat jendela kamar yang sering dibuka lebar-lebar). Risikonya, arah angin yang masuk kerap langsung menembus punggung saya. Untuk itu, saya mengganjal kursi di bagian pinggang dengan bantal."

Nah, itu tadi tips dari Teh Rinurbad. Semoga bermanfaat bagi yang sedang mengatur ruang kerjanya. Apalagi untuk para work at home person yang membutuhkan kenyamanan ruang kerja.

No comments

Powered by Blogger.