Blogger Kesehatan Dukung GERMAS


Dunia kesehatan saat ini menghadapi tantangan yang cukup serius karena dalam kurun waktu 30 tahun terakhir terjadi perubahan pola penyakit terkait dengan perilaku manusia.


Kalau dulu, sekitar tahun 90-an, penyebab kematian terbesar adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, Diare, TBC dsb, saat ini justru penyakit-penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian. Bahkan penyakit tidak menular tersebut menyerang penduduk usia muda. 

"Saat ini ada tiga beban kesehatan yang menjadi perhatian kami. Salah satunya prevalensi penyakit tidak menular yang semakin meningkat, dan munculnya kembali penyakit yang sudah dianggap tidak ada, termasuk di Jateng ini," ujar Kasie Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Dinkes Prov Jawa Tengah, Bapak Arvian Nevi dalam acara Temu Blogger Kesehatan bersama Kemenkes RI yang diadakan di Hotel Shantika Premier, Semarang sepekan lalu. 
Moderator dan Narasumber Temu Blogger Kesehatan

Paparan tersebut langsung membetot perhatian saya, terutama ketika Pak Arvian menambahkan mengapa acara Temu Blogger Kesehatan diadakan di Jawa Tengah. Salah satunya adalah karena kasus penyakit kanker di Indonesia paling tinggi ada di Jateng. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya meningkat dari tahun ke tahun.



"Penyakit hipertensi juga termasuk yang harus mendapatkan perhatian karena sekarang ini justru menyerang kalangan muda. Kematian akibat PTM 51% diakibatkan oleh stroke, dan 45% nya akibat jantung koroner," ujar beliau. 

Mendengar hal tersebut, saya langsung menyimak baik-baik paparan dari beberapa narasumber yang memang memiliki kapasitas mumpuni di bidang kesehatan. Banyak hal yang harus saya serap dan aplikasikan dalam aktivitas sehari-hari, karena kadang masih suka abai dengan kesehatan diri sendiri. Alasannya apalagi kalau bukan karena kesibukan.

Menurut beliau sebagai kaum muda yang berada di rentang usia produktif kita harus dapat membudayakan gaya hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memulai gaya hidup sehat ini yaitu dengan “CERDIK” yang merupakan kepanjangan dari: Cek Kesehatan, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Olah Raga, Diet Sehat dengan Kalori Seimbang, Istirahat yang Cukup, Kelola Stres. 

Saya kemudian menimbang-nimbang hal mana saja yang sudah saya lakukan dan mana yang belum. Ternyata masih ada lho salah satu dari langkah CERDIK itu yang terlewat saya lakukan. Ada yang bisa tebak apa?

Sambil menyimak paparan dari narasumber, agar tidak jenuh kami juga diajari beberapa senam unik yang menarik perhatian karena gerakannya yang terkesan lucu, namun sebenarnya sangat bermakna. Salah satunya adalah Senam Hand Hygiene. 

Selanjutnya, mengenai PTM, dokter sekaligus Blogger, yaitu Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam, mengatakan bahwa saat ini terjadi perubahan gaya hidup yang cukup signifikan pengaruhnya bagi kesehatan. 

Faktor resiko yang menjadi penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat, salah satunya adalah karena gaya hidup masyarakat saat ini. Misalnya kurang melakukan aktivitas fisik, pola makan cepat saji dengan kadar gula tinggi, serta mengonsumsi rokok dan alkohol.

Rangkaian Kegiatan Temu Blogger Kesehatan, salah satunya melakukan check-up kesehatan para peserta.

Penyakit tidak menular ini terlihat seolah tidak berbahaya, namun sebenarnya banyak kerugian yang ditimbulkan. Contohnya, jika banyak masyarakat terutama yang berusia muda dan produktif terserang PTM maka diperlukan pengobatan jangka panjang. Tentunya kondisi tersebut akan menyebabkan beban pembiayaan kesehatan pemerintah meningkat, produktivitas keluarga menurun sehingga beban ekonomi keluarga atau individu yang bersangkutan melonjak. 

Pencegahan PTM dapat dilakukan dengan GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Ini merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh segenap komponen bangsa dengan kesadaran, kemampuan, kemauan untuk berperilaku sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

GERMAS itu apa saja?

Bentuk dari kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini antara lain adalah : 
  1. Melakukan aktivitas fisik, minimal 30 menit sehari.
  2. Mengonsumsi buah dan sayuran.
  3. Melakukan cek kesehatan secara rutin, misalnya enam bulan sekali.
  4. Tidak merokok.
  5. Tidak mengonsumsi alkohol.
  6. Membersihkan lingkungan.
  7. Menggunakan jamban. 
Dokter yang juga cukup aktif di media sosial ini menekankan pada pentingnya pemeriksaan berkala untuk kesehatan. "Kalau seseorang sudah pegal-pegal karena asam urat atau sampai timbul gejala suatu penyakit, itu sebenarnya sudah terlambat," begitu ujarnya.

Ketika seseorang terkena stroke atau suatu gejala penyakit tidak menular, sebenarnya jauh sebelum itu sudah terjadi proses perjalanan penyakit di tubuhnya. 

Untuk itulah diperlukan pemeriksaan berkala karena cukup banyak penyakit kronis yang tidak memiliki gejala pada tahap awal. Salah satu contohnya adalah penyakit kolesterol atau peningkatan kadar lemak darah. 

Penyakit lain yang juga sering diabaikan adalah kadar gula darah yang tinggi. Kondisi gula darah tinggi juga menjadi salah satu penyebab kematian karena apabila kadar gula yang tinggi tersebut menumpuk di pembuluh darah koroner bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, jika menyumbat di pembuluh darah otak akan menyebabkan stroke, dan jika menumpuk di pembuluh darah ginjal bisa menyebabkan kebocoran ginjal yang berujung pada gagal ginjal.

Duh, serem ya jadinya kalau abai dengan kesehatan sendiri. Apalagi saat itu kami sebagai blogger juga ikut melakukan tes kesehatan, lho. Kami ditimbang dan diukur tinggi badannya untuk mengetahui apakah BBnya sesuai dengan BMI. Selain itu, kami juga dicek tekanan darahnya. 

Meskipun jadi agak cemas dengan kondisi kesehatan sendiri, tapi dr. Ari juga memberikan tips agar terhindar dari resiko penyakit tersebut, selain tentu saja dengan melakukan pemeriksaan berkala. Antara lain : 

  • Minum air putih minimal 8 gelas sehari.
  • Banyak makan sayur dan buah.
  • Istirahat yang cukup.
  • Tidak merokok.
  • Olah raga yang teratur.

Dokter Ari juga memberikan tips khusus bagi yang sudah terlanjur terkena penyakit, antara lain: 

  • Lakukan konsultasi pada dokter.
  • Minum obat sesuai instruksi dokter.
  • Kontrol teratur sampai keadaan kembali normal.
  • Hindari makanan dan minuman yang memperburuk keadaan.

Blogger Kesehatan Dukung GERMAS

Bapak Indra Rizon selaku Kepala Bag Hubungan Media dan Lembaga Pengabdian Masyarakat menuturkan bahwa salah satu alasan Kemenkes RI melibatkan blogger dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah karena peran serta blogger sebagai penggiat media sosial memiliki kekuatan komunikatif yang setara bahkan bisa menyalip media konvensional.

Mengapa Blogger? Karena data di Indonesia menunjukkan bahwa pengguna aktif sosial media mencapai 106 juta orang. Artinya itu mencapai 40% dari total penduduk Indonesia. Blogger memiliki potensi besar sebagai medium untuk sosialisasi program-program kesehatan.

Semarang menjadi kota ke-5 yang didatangi Kemenkes untuk mensosialisasikan program GERMAS. Dengan pemberian serta pengarahan informasi yang tepat, blogger dapat menjadi salah satu agen perubahan yang akan memviralkan kebijakan-kebijakan Kemenkes RI. 

Semarang Juga Sudah Mendukung GERMAS. 


Sebagai warganet sekaligus penduduk Kota Semarang, saya juga pingin tahu sudah seberapa jauh aplikasi dari GERMAS yang diinisiasi oleh Kemenkes RI ini.

Bapak dokter Widoyono, MPH selaku Kepala Dinkes Kota Semarang, kemudian menyampaikan program-program yang mendukung GERMAS di Kota Semarang.

Ternyata sudah cukup banyak gerakan dan program yang berjalan di Semarang, salah satunya adalah penetapan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang.

Ada tujuh kawasan, yaitu di tempat sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, area aktivitas anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum, dan tempat kerja.

Kebijakan ini sudah didukung dengan Perda no.3 2013 tentang kawasan tanpa rokok, dan Peraturan dan SK Walikota. Bahkan Pemkot Semarang pada tanggal 12 Juli 2017 mendapatkan penghargaan tertinggi Paskita Parama dari Kementrian Kesehatan karena komitmennya dalam menegakkan aturan larangan merokok ini. Jadi kalau kalian berada di kawasan tersebut jangan ragu menegur orang yang masih suka lalai, ya.

Kebijakan GERMAS lainnya adalah dengan menerbitkan nota dinas untuk memasukkan sayur dan buah dalam menu kudapan atau makanan yang disajikan pada setiap kegiatan Dinas Kesehatan. Selain itu ada juga kewajiban peregangan minimal 2 kali dalam sehari di sela-sela pekerjaan.

Bapak Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Yulianto Prabowo, M.Kes juga menyampaikan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) Selamatkan Ibu dan Anak. Program 5Ng adalah program untuk mendukung kesehatan Ibu Hamil pada 4 fase yaitu Fase Pra Hamil, Fase Kehamilan, Fase Persalinan dan Fase Nifas. Program ini tentu saja merupakan salah satu wujud dukungan Dinas Kesehatan Provinsi untuk menyukseskan GERMAS karena membiasakan pola atau gaya hidup sehat memang harus dilakukan sedini mungkin.

Mendengar paparan tersebut, bangga dan tenang rasanya karena Semarang pun sudah ikut menjalankan program-program yang mendukung serta bersinergi dengan GERMAS, tinggal sekarang kembali ke individu masing-masing apakah mau memulainya untuk diri sendiri agar dapat menjadi contoh untuk orang lain atau hanya akan berdiam diri saja.

No comments

Powered by Blogger.