Bersepeda di Sepanjang Pulau Panjang


"I still believe in paradise. But now at least I know it's not some place you can look for. Because it's not where you go. It's how you feel for a moment in your life when you're a part of something. And if you find that moment... It lasts forever"

Kalimat itu adalah salah satu penggalan dialog yang diucapkan oleh Richard (diperankan oleh Leonardo Dicaprio) dalam film The Beach yang rilis 17 tahun silam. Sudah pernah nonton kan? 


Kalau belum, coba deh cari filmnya. The Beach bercerita tentang perjalanan seorang Backpacker bernama Richard di Bangkok. Saat di hostel ia mendengar tetangganya bercerita tentang sebuah pantai tersembunyi yang belum banyak dikunjungi turis bahkan katanya pantai tersebut adalah 'surga tersembunyi' bagi para backpacker. Richard kemudian berusaha menemukan peta rahasia yang bisa memberikan petunjuk untuk membawanya ke sana.

Bicara tentang tempat wisata yang selalu mendapat julukan 'surga tersembunyi' atau 'kepingan surga di bumi' rasanya suka jadi dilematis deh, antara ingin menceritakan pada semua orang tentang keindahan tempat itu atau tetap menjaga kerahasiaan agar imaji 'surgawi' dari tempat itu tetap terjaga.




Biasanya tempat wisata-wisata dengan embel-embel 'surga' itu sulit untuk dijangkau dan terpelosok. Tapi bicara soal 'kepingan surga' tadi, ada lho sebuah pulau tak berpenghuni yang ada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Namanya Pulau Panjang. 

Kalau kalian pernah punya impian untuk berlibur di pantai milik pribadi. Atau pantai rahasia seperti yang ada di film The Beach. Dan berharap menemukan hamparan pantai berpasir putih yang airnya bening, ditambah lagi lokasinya juga nggak jauh-jauh banget dari kota. Juga ngga perlu sampai harus menemukan peta rahasia terlebih dahulu untuk menjangkaunya. Maka Pantai Pulau Panjang ini bisa mewujudkan impian kalian. 

Untuk sampai ke pantai ini, dari kota terdekat yaitu Semarang, kalian nggak perlu menempuh perjalanan berjam-jam dan berpindah-pindah moda transportasi. Dari Semarang lakukan perjalanan menuju Kota Jepara kemudian carilah Pantai Kartini.

Dari Pantai Kartini, Pulau Panjang ini berjarak sekitar 2,5 kilometer. Kalian bisa menaiki Perahu Sapta Pesona untuk menyeberang ke Pulau Panjang. Waktu tempuhnya sekitar 15 menitan, dan cukup membayar sebesar Rp. 20.000 untuk perjalanan pulang-pergi. Perahu akan mengantar kalian sampai di lokasi kemudian saat pulang nanti kalian cukup mencari perahu Sapta Pesona untuk kembali. Ingat, jangan sampai salah perahu dan dermaga, ya.

Selain dari Pantai Kartini, kalian juga bisa menyeberang dari Pantai Bandengan, tetapi dengan menggunakan Kapal Wisata Bahari.

Kemarin, saya menyeberang ke Pulau Panjang melalui Pantai Kartini. Setelah menempuh perjalanan dengan kapal selama kurang lebih 15 menit, saya sampai di sebuah pulau yang kalau dilihat-lihat sih, tampak memanjang. Mungkinkah itu sebabnya dinamakan Pulau Panjang?

Suasana pantai yang memang sedang sepi, jadi serasa pantai pribadi. 

Pasir pantainya yang putih dan halus, menjadi daya tarik pantai ini. 

Kids friendly Beach 



Ekspektasi saya soal 'surga kecil' yang melekat pada pantai ini cukup terbayar kok. Keindahannya memang masih cukup terjaga. Pasirnya putih, bibir pantainya cukup landai untuk bermain-main air, dan airnya sebening kristal sehingga warna biru langit terpantul dengan sempurna.

Menurut saya, Pantai Pulau Panjang ini juga cukup kids friendly karena termasuk laut yang dangkal dan ombaknya tidak begitu besar.

Sesampainya di dermaga, air laut yang begitu bening menggoda saya untuk segera menyeburkan diri. Tapi di bawah dermaga tersebut ada beberapa anak, kemungkinan penduduk lokal, yang sedang berenang dan meminta pengunjung yang lewat untuk melemparkan koin kepada mereka. 

Masuk lebih ke dalam, saya disambut semilir angin dari pepohonan yang tumbuh di area pinggir pantai. Tidak jauh dari sana, tampaknya masih ada hutan tropis dengan aneka pepohonan yang cukup rimbun.

Sebelum mulai bermain air, saya memutuskan untuk menjelajahi bagian dalam pulau ini. Tidak jauh dari jalan setapak yang ditutupi oleh paving block, ada pos yang menyewakan sepeda. Saya cukup membayar sebesar tigapuluh ribu untuk berkeliling pulau sepuasnya.





Medan untuk bersepeda sudah disiapkan oleh pengelola setempat, yaitu berupa jalur paving block yang memang digunakan juga untuk pejalan kaki.

Saya pun mulai mengayuh sepeda dan menikmati semilir angin. Di kiri dan kanan, terdapat pohon kapuk dan beberapa vegetasi khas hutan tropis seperti Pohon Mahoni dan Jati.

Jalur bersepeda mengantarkan saya pada sebuah dermaga yang sepertinya memang tidak aktif digunakan. Saya pun memarkir sepeda di dekat sebuah pohon dan melanjutkan dengan berjalan kaki menuju dermaga. Dari dermaga, suasana pantai semakin terasa sepi, seolah pantai ini memang milik pribadi.

Setelah mengambil beberapa foto di sana, saya berjalan kembali. Tampak pemandangan mercusuar menjulang di balik rimbunnya pepohonan. Saya pun memutuskan untuk mengayuh pedal menuju area tempat mercusuar itu berada.

Sesampainya di sana, entah karena lelah mengayuh pedal, saya tidak mengeksplorasi lebih jauh bangunan tersebut, apalagi berpikir untuk menaikinya. Padahal mungkin saja saya dapat mengambil foto yang bagus dari atas.

Oh ya, di perjalanan bersepeda tersebut saya juga mendapati Kompleks pemakaman Syekh Abu Bakar bin Yahya Ba’alawy, yang merupakan salah satu penyebar agama Islam di Jepara. Ternyata Pulau Panjang ini juga menjadi salah satu tujuan Wisata Religi di Jepara.

Selesai menjelajahi Pulau Panjang, saya kembali menyusuri jalan setapak yang tadi dilewati, mampir sejenak untuk membeli es kelapa muda yang diminum langsung dari batoknya, kemudian mengembalikan sepeda lalu kembali ke tepi pantai untuk bersiap-siap main air.

Persiapan main air, tentu nggak lupa oles-oles sunblock dulu sebelum nyebur, dan barang-barang penting seperti ponsel atau kamera dimasukkan ke dalam dry bag.

Oh ya, saya juga nggak lupa buat mengikutsertakan si kecil Insto buat jaga-jaga kalau mata jadi merah karena air laut.

Sebelum main air, saya juga sudah sempat meneteskan Insto Dry Eyes gara-gara mata saya terasa kering saat bersepeda mengelilingi Pulau Panjang. Mungkin karena lupa pakai kacamata juga, sih.

Iya kacamata dan Insto memang dua barang bawaan wajib kalau sedang menjelajahi alam. Kacamata berfungsi melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet. Nah, kalau mata mulai kerasa lelah dan perih, saya biasanya langsung meneteskan Insto.

Jadi gimana, kalian tertarik buat menemukan 'surga kecil' di akhir pekan ini dengan berkunjung ke Pulau Panjang?

Rekomendasi saya, coba menjelajahi pulaunya dengan bersepeda. Oh ya, kalian juga nggak bisa menginap di pulau ini lho karena belum tersedia fasilitas penginapannya. Jadi pastikan jam datang dan pulangnya sesuai dengan jadwal kapal yang ada, ya.



1 comment:

  1. Dulu pernah ke sini, masih kuliah haha. Sekarang udah cakep banget ya. Jadi mupeng sepedaan

    ReplyDelete

Powered by Blogger.