Makin Asyik Jalan-Jalan ke Semarang Karena Ada Dua Destinasi Baru Ini.

Makin Asyik Jalan-Jalan ke Semarang Karena Ada Dua Destinasi Baru Ini.

Kapan terakhir teman-teman jalan-jalan ke Kota Semarang? Sekarang, makin asyik jalan-jalan ke Semarang karena ada dua destinasi baru ini. Sebenarnya, malah ada lebih dari dua perubahan dan destinasi yang membuat wajah Kota Semarang saat ini jadi semakin cantik dan layak untuk dikunjungi.

Makin Asyik Jalan-Jalan ke Semarang Karena Ada Dua Destinasi Baru Ini. 


Sejak memutuskan untuk bermukim kembali di kota yang dikenal karena lunpia ini, saya semakin bisa melihat perubahan positif yang terjadi di Kota Semarang. Saat ini, hampir setiap sudut kota dibenahi dan diubah menjadi fotogenik. Perubahan fisik dan infrastruktur memang paling bisa terlihat dan dapat dirasakan oleh warganya.

Dulu, sekitar sepuluh atau delapan tahun lalu, pejalan kaki seperti tidak memiliki tempat di kota ini. Namun sekarang, kita bisa melihat keseriusan pemerintah untuk menyulap pedestrian, bukan hanya jadi menyenangkan untuk dilewati, tapi juga terlihat artistik. Saat ini pejalan kaki serasa dimanjakan dengan trotoar jalan yang bersih, camtik, dan instagramable.

pedestrian di jalan imam bonjol semarang yang disulap jadi begitu cantik
Pedestrian di Jalan Imam Bonjol Semarang yang disulap jadi begitu cantik

Menyadari kalau Semarang memiliki iklim pantai yang relatif panas, pemerintah dan Dinas Pertamanan juga nggak lupa untuk mulai melakukan penghijauan. Saat ini, pohon-pohon yang ditanam pun juga dipilih yang akarnya tidak merusak jalan. Di beberapa ruas, kita bisa melihat pohon Ketapang Kencana yang masih muda. Beberapa tahun lagi, pohon-pohon itu akan berubah tinggi, rindah, dan hijau.
Kayak gini nih, suasana Negeri Sakura di Surabaya karena Pohon Tabebuyanya
Kayak gini nih, suasana Negeri Sakura di Surabaya karena Pohon Tabebuyanya (image : tribunnews)

Semarang rasa-rasanya nggak bakal kalah dengan Surabaya yang saat ini sudah merasakan hasilnya dari menanam Tabebuya di sepanjang ruas jalan pedestriannya. Sehingga Surabaya tampil bak negeri Sakura di iklim tropis. Lima tahun lagi, mungkin beberapa ruas jalan di Semarang akan terlihat seperti di Pulau Nami, Korea, yang terkenal dengan deretan pohon rindang nan tingginya yang berjajar. Selain fotogenik, orang-orang datang ke sana untuk berfoto di tengah jalan yang sisi kiri dan kanannya ditumbuhi pohon-pohon tersebut.

Dua Destinasi Baru di Kota Semarang. 

Pengembang Abipraya menangani revitalisasi kota lama Semarang
Terus membangun Kota Lama. Pekerja membuat beton cor untuk saluran drainase Kota Lama Semarang.

Jika teman-teman menunggu kapan kiranya Kota Lama akan rampung dikerjakan, sabar ya. Merevitalisasi sebuah kawasan hingga sesuai dengan standar UNESCO itu memang nggak gampang. Selain butuh dana yang besar, pemerintah juga tetap harus memprioritaskan kehidupan yang berlangsung di dalam kawasan tersebut. Seandainya ditutup total, tanpa kendaraan yang lalu-lalang, tanpa manusia-manusia yang beraktivitas di dalamnya, mungkin saja penggarapan kawasan tersebut bisa berjalan lebih cepat.

Namun, perlu kita ingat di dekat kawasan tersebut ada perkantoran, pusat bisnis, pendidikan, dan jalur transportasi menuju ke kota-kota lainnya. Jadi, nggak perlu kebanyakan senewen kalau melihat pembangunan yang sedang berlangsung.

Jembatan Air Mancur di Banjir Kanal Barat. 

Tampilan Air Mancur Menari di BKB, Semarang
Tampilan Air Mancur Menari di BKB, Semarang (suaramerdeka)

Sambil menunggu, ada baiknya kita jalan-jalan ke kawasan lain di Kota Semarang. Di bagian barat, Semarang sebenarnya punya potensi yang nggak kalah cantik, lho. Pernah kan, menyusuri sebuah jalan di mana, samping kiri dan kanannya kita bisa melihat sebuah sungai membelah kota? Orang-orang menyebut kawasan ini sebagai Banjir Kanal Barat.

Pemerintah rupanya sadar bahwa kawasan ini jika dikemas dengan baik akan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi jalan yang melaluinya termasuk jalan pintu masuk menuju kota. Saat ini, Banjir Kanal Barat telah disulap menjadi Bridge Fountain atau jembatan air mancur, seperti Banpo Bridge Fountain yang terkenal dengan Moonlight Rainbow di Korea Selatan.

Untuk bisa menikmati Bridge Fountain ini, teman-teman bisa datang pada hari Jumat dan Sabtu. Air mancurnya hanya akan terlihat selama setengah jam saja, yaitu mulai pukul setengah delapan malam. Teman-teman bisa menyaksikan setidaknya 10 koreografi air mancur yang airnya diambil dari sungai Banjir Kanal Barat.

Kampung Wisata Sawah di Kecamatan Mijen, Gunung Pati.


Menyadari bahwa tidak ada potensi wisata alam yang termasuk 'God Given' di tengah kota, membuat Semarang harus pandai-pandai menggali potensi destinasi wisata alamnya. Meskipun tidak memiliki pantai yang cantik, namun sebenarnya Semarang memiliki garis pantai yang potensial dimanfaatkan sebagai tempat tujuan wisata apabila dikelola dengan optimal. Misalnya saja, Pantai Tirang, Pantai Cipta, dan Pantai Maron.

Hutan Mangrove Mangunharjo, Mangkang, Semarang
Hutan Mangrove Mangunharjo, Mangkang, Semarang

Apalagi jika menilik bahwa di kawasan Mangunharjo Mangkang sebenarnya sudah ada deretan Hutan Mangrove yang bisa dikembangkan sebagai Taman Hutan Raya. Kalau deretan hutan tersebut diperluas dan dibuat berhubungan sampai ke garis-garis pantai lainnya, maka tidak mustahil, Kota Semarang akan memiliki kawasan hutan mangrove di dekat pantai-pantainya.

Meski kawasan pantai hingga saat ini belum disentuh secara optimal oleh pihak pengembang destinasi wisata, baik swasta maupun pemerintah, namun, Semarang tidak melupakan potensi desa-desa wisatanya.

Jika berkendara ke arah barat, kita bisa menemukan banyak sekali kawasan desa wisata yang potensial. Misalnya saja, Desa Wisata Kandri. Kemudian yang sedang dalam pengembangan lebih lanjut, Desa Wisata Jamalsari.

Sejak akhir tahun kemarin, Semarang juga sudah memiliki satu destinasi desa wisata baru, yaitu Kampung Wisata Sawah. Lokasinya berada di Kecamatan Mijen, Gunung Pati. Di kawasan ini, terhampar sawah yang cukup luas, berlatarkan pemandangan Gunung Ungaran.

Aktivitas yang bisa dilakukan di sini, menurut saya adalah jenis wisata edukasi. Meski masih latah menggunakan spot-spot selfie, seperti layaknya tren tempat wisata belakangan ini, namun Kampung Wisata Sawah sesungguhnya memiliki potensi yang lebih dari sekadar lokasi instagramable.

Sebuah destinasi, harus memiliki atraktasi yang menarik, atau aktivitas tertentu yang bisa membuat pengunjungnya ingin kembali. Selain belajar membajak, menurut pengelola setempat akan ada banyak aktivitas yang digelar di lokasi tersebut nantinya, misalnya lomba jajanan pasar, lomba tangkap belut, karapan kerbau, tarik tambang lumpur, dan lain-lain.

Semoga sih, aktivitas tersebut bisa berkelanjutan ya, bukan hanya diadakan pada saat ada kunjungan dari pejabat, saja. Untuk bisa melihat suasana di Kampung Wisata Sawah, teman-teman bisa menonton video di bawah ini.



Nah, itu tadi dua destinasi wisata baru di Kota Semarang yang bikin jalan-jalan di Semarang makin asyik. Kamu sudah berkunjung kemana saja?


NB : Tulisan ini dibuat untuk merayakan Parade 4th Gandjel Rel dan #BlogChallengeGandjelRel pekan pertama dengan tema Ayo ke Semarang.

17 comments:

  1. Pengen lihat langsung air mancur menari BKBnya, semoga bisa segera ke Semarang lagi walau cuma mampir bentar :)

    ReplyDelete
  2. yang air mancur joget itu padahal deket rumah tapi belum sempet lihat, selalu rame banget soalnya dan kadang jamnya ga pasti

    ReplyDelete
  3. Banjir kanal tuuuh pengen ke sana nunggu rada sepian hihi

    ReplyDelete
  4. Nunggu ada yg ngajakin buat ke BKB nih *eaaa

    ReplyDelete
  5. aku nggak sabar nunggu Semarang bisa seperti negeri Sakura, keren euyyyy #jejakbiru

    ReplyDelete
  6. Wah aku belum pernah liat air mancurnya..penasaran deh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa Mbaak...hihihi, yuk, ramean kita liat ke sana

      Delete
  7. aku belum lihat air mancurnya. Selalu ramai kalau pas dinyalain.
    Tertarik dengan kampung sawah. Kira-kira kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di sana, selain berfoto ria di area persawahan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu, kegiatannya belum keliatan euy. Kalau nggak ada program apa gitu di sana, ya orang-orang cuma dateng buat pepotoan doang

      Delete
  8. Aku suka sama trotoar Semarang sekarang. Di beberapa titik udah mulai rapi, tapi di banyak titik yang lain masih berantakan. Semoga yang rapi-rapi begini nggak cuma di ruas-ruas jalan besar aja. Semoga pohon-pohonnya dirawat sehingga jadi tambah cantik di tahun-tahun mendatang. Semoga para pemakai jalannya memanfaatkan dan merawat fasilitas bersama yang sudah ada sebaik-baiknya.

    ReplyDelete
  9. Penasaran deh sama air mancur menarinya. Catet ah hari dan jam atraksinya ��

    ReplyDelete
  10. Aku dapat bisikan dari temen Semarang juga katanya pedestrian jadi cakep-cakep sekarang. Baru lihat sendiri walau lewat foto. Seumur-umur belum pernah ke Gunung Pati padahal di Semarang lumayan lama, hahay. Kapan-kapan ah ke Kampung Sawah.

    ReplyDelete
  11. Belum pernah nyambangi lagi dua tempat ini setelah punya wajah baru. Cakep bangett yaa..

    ReplyDelete
  12. Aku udah ke Semarang Bridge Fountain, tapi selalu dapat buntutnya aja, harus gasik jadi bisa bikin video

    ReplyDelete
  13. malem tahun baru udah niat banget ke dancing fountain, udah berangkat awal dengan harapan bisa puas menikmati, eh, belum mulai malah keburu hujan. jadi kabooor

    ReplyDelete
  14. Aku tertarik ingin lihat air mancurnya mbak. Belum pernah dan baru tahu.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.