Menulis : Hobi Menyenangkan Yang Menghasilkan

Menulis : Hobi Menyenangkan Yang Menghasilkan

Bersyukur hidup di era 90-an, saat itu distraksi hiburan belum sebanyak dan sevariatif sekarang. Selain nonton televisi yang terhitung jarang, membaca dan menulis jadi salah satu hobi menyenangkan. Dilakoni sejak kecil, hobi itu pun kini menghasilkan.



Saya ingat, pernah tidak punya televisi di rumah saat duduk di bangku SD. Waktu itu, televisi di rumah kami rusak, dan Mama alih-alih membeli yang baru malah berinisiatif untuk meliburkan anak-anak dari menonton televisi. Gantinya, kalau malam kami berkumpul di kamar ortu mendengarkan sandiwara radio. Atau saya mendapat bonus meminjam buku di perpus  kantornya, tiap hari lebih dari satu buku.

Beruntung memiliki Mama yang memfasilitasi anaknya untuk menjadikan membaca sebagai sebuah hobi. Setiap kali ngintil Mama ke kantor, saya selalu dititipkan ke koleganya, seorang pengurus perpustakaan sekolah, agar bisa mengisi waktu dengan membaca.

Mama saya seorang PNS di Departemen Agama, dan ditugaskan di sebuah madrasah negeri setingkat SMA. Di sanalah saya sering menghabiskan waktu untuk meminjam dan membaca buku. Awalnya, saya cuma dijatah 1 buku setiap harinya karena itu kadang-kadang, selesai membaca saya juga membuat catatan mengenai cerita yang sudah saya baca sehingga ada yang bisa dibaca-baca lagi di rumah.

Kebiasaan menulis dan membaca semakin terasah saat duduk di SMP. Tugas mengarang dan menulis puisi selalu jadi favorit. Begitu pun saat SMA. Hingga kemudian saya berkuliah di bidang Psikologi yang menuntut banyak membaca dan membuat tugas berupa essay.

Hobi menulis mulai menjadi sesuatu yang menghasilkan kala pertama kalinya saya memenangkan sayembara cerpen di sebuah majalah remaja. Rasa percaya bahwa dengan menulis saya bisa menghasilkan sesuatu pun semakin tumbuh. Hingga ketika kuliah selain bekerja di biro psikologi saga juga magang sebagai reporter di sebuah majalah pariwisata dan gaya hidup, hingga akhirnya memegang tugas sebagai seorang editor.

Saat bekerja di majalah tersebut keinginan untuk memiliki karya sendiri semakin kuat, hingga akhirnya setelah resign dan berpindah kerja di tempat lain, iseng-iseng saya melamar beasiswa penulisan novel di Dewan Kesenian Jakarta dan diterima. Sejak 2009, sembari bekerja saya mulai serius belajar menulis novel hingga akhirnya di 2011, bisa menerbitkan novel pertama.

Sejak itu, alhamdulillah sudah ada beberapa judul yang diterbitkan, baik buku fiksi maupun non fiksi.

Ki : novel fiksi pertama diterbitkan oleh Grasindo,  Ka: debut novel pertama di Gagas Media jadi novel fiksi kedua yang diterbitkan 

Buku non fiksi pertama bertema parenting 

Buku fiksi keroyokan bersama alumni Dewan Kesenian Jakarta 


Selanjutnya karena kesibukan pekerjaan dan mengurus keluarga, saya pun memilih lebih banyak menulis di platform blog sebagai cara untuk menyalurkan hobi menulis. Meski ada juga beberapa tawaran mengisi tulisan di beberapa majalah, juga membuat buku panduan serta menjadi freelance copywriter. 

Namun pada akhirnya, ketika beberapa kali kembali ke pekerjaan atau ngantor ujung-ujungnya malah merasa lebih nyaman dengan melakoni hobi menulis sebagai pekerjaan. Tahun 2016, saya kembali resign dari pekerjaan dan menyeriusi hobi, salah satunya dengan ngeblog tadi.

Meski jauh berbeda dengan teknik menulis novel, pelan-pelan saya belajar menelateni bagaimana menulis blog yang bagus dan menarik.

Dari menulis di blog, cukup banyak juga yang bisa dihasilkan, mulai dari menang beberapa lomba blog, sehingga mendapatkan hadiah berupa materi sampai bisa jalan-jalan ke luar negeri. Setelah me-monitize blog hingga sekarang, alhamdulillah mendapatkan cukup banyak rezeki dari nulis di blog sendiri sampai blog milik klien.

Jalan-jalan ke Thailand gratis berkat menang lomba blog yang ini. 




Hingga saat ini, saya masih terus belajar bagaimana membuat konten blog yang baik dan menghasilkan. Printilannya ternyata nggak hanya soal bikin tulisan bagus dan nggak ada typo, tapi juga harus bisa membuat pelengkap tulisan di blog, misalnya infografis dan belajar editing foto. Kemudian juga harus memikirkan soal optimasinya.

Dibandingkan menulis novel, ngeblog memang lebih banyak peernya karena semua dikerjakan sendiri. Saat menulis novel, bakal dibantu editor soal diksi, typo, dan plot cerita, misalnya kalau ada yang bolong-bolong. Ilustrasi dan kaver juga dipikirkan oleh penerbit, sementara kalau bikin tulisan di blog kita harus bisa beberapa hal di bawah ini :



1. Menulis dengan baik dan benar. Pahami EYD mendasar, misalnya penggunaan huruf kapital, kata sambung, tanda baca, dll. Kasian yang baca kalau hal mendasar gini aja nggak bisa. Kita harus bisa jadi editor buat tulisan sendiri juga.

2. Menulis blog yang dibaca dari ponsel, kita harus perhatikan panjangnya tulisan per paragraf. Jangan kepanjangan karena pembaca bisa bosan duluan.

3. Tetap harus menggunakan kaidah SPOK yang baik dan benar. Jangan mentang-mentang nulis di blog sendiri terus cara nulisnya persis seperti cara ngomong. Perhatikan juga 5w1h dan KISS.

4. Ingat kita menulis di media digital, jadi pahami juga soal keyword, long tail keyword, short tail keyword, meta data, heading, sub heading, meta tag dan alt.text. Karena ini mendasar banget di dunia ngeblog maka sedikit-sedikit kita juga perlu belajar.

5. Biasakan tidak copy paste mentah-mentah. Boleh kok, pakai referensi dari web atau blog lain, tapi coba diolah dulu. Kalau bisa, dibaca dulu bener-bener, buat opini sendiri baru ditulis ulang. Kalau copas, sertakan sumbernya. Kalau bukan pemikiran sendiri sertakan referensinya. Hargai pemikiran dan kerja keras orang lain.

6. Jangan asal comot foto, belajarlah mengedit foto sendiri, gunakan foto yang resolusinya bagus sehingga nggak pecah. Kalau kepepet banget nggak punya fotonya sertakan sumber atau beri kredit pada foto yang kita gunakan.

7. Belajar desain dikit-dikit, nggak harus yang terlalu ribet yang penting kita bisa membuat grafis sederhana untuk menjelaskan tulisan kita secara visual. Apalagi di era digital sekarang, banyak yang lebih suka membaca jika ada ilustrasinya.

Itu untuk kiat-kiat ngeblog yang bisa sedikit saya bagikan. Semoga bermanfaat.

Dari semua perjalanan menulis yang pernah dijalani tersebut, saya mulai kangen menerbitkan buku lagi. Kangen proses membaca, riset, berhari-hari di depan laptop, tektokan dengan editor, ngobrol sama ilustrator, hingga akhirnya buku terbit.

Saat ini, ada beberapa draf yang sedang 'dimasak'. Semoga dalam waktu dekat ada kabar baik sehingga kesempatan  menerbitkan buku terbuka lagi.

Itu tadi salah satu cerita dari beberapa hobi yang menghasilkan. Dan kalau dipikir-pikir, hobi menulis ini sudah dilakoni selama lebih dari 20 tahunan. Semoga bisa terus produktif, nih.

13 comments:

  1. Speechlesss dong baca tulisan mba Nia yang ini. Huhu i need more learning again. Inspiratif deh tulisannya, terimakasih banyak mba Nia 😍

    ReplyDelete
  2. Aku belum keturutan nulis buku solo, Mbak. Beberapa kali nulisnya kroyokan mulu. Butuh tekad kuat nih biar bisa menelurkan buku solo kayak Mbak Nia.

    ReplyDelete
  3. asik bisa jalan-jalan karena ngeblog ya mba.. kayak dapet liburan tapi gak perlu mikir yang lainnya.. Barakallah... sukses mbaa

    ReplyDelete
  4. Masya Allah, Mba Nia kereeeeen. Pengalaman menulis dan jam terbangnya patut diacungi jempol. Saya tunggu buku-buku karya mbak Nia selanjutnya. Sukses selalu ya, Mbak Nia

    ReplyDelete
  5. Trims tips2 nya mbaa.. No 4 dan 7 tuh yg masih jadi PR banget buatku, hehe..

    ReplyDelete
  6. Wah buku2nya MB Nia udh byk bgt ya..tulisan mb Nia tu sll bgs dan mengalir

    ReplyDelete
  7. Buku mbak Nia udah banyak ya ternyata, kereenn. Aku pun sejak lama hobi nulis mbak cuma ya baru beberapa tahun ini lah pengen lebih serius lagi belajar nulis. Kangen pemgen bikin buku solo lagi

    ReplyDelete
  8. Barokallah ya Mba Nia, proses tidak pernah mengkhianati hasil ya
    Senangnya bisa bertemu di komunitas ngeblog gandjelrel jadi belajar banyak tentangmu. Ngomongin soal buku, semoga bukuku yang acc BIP segera launching wkwkkw kangen terbit euy.

    ReplyDelete
  9. Makasih, Mbak Nia... aku sering terbawa 'suasana'kalau nulis di blog persis orang ngomong, semoga selalu ingat buat nggak sering-sering begini.

    AKu penasaran sama novelnya Mbak Nia yg My Cup Of Tea...

    ReplyDelete
  10. Ayo nulis buku lagi Nia. Keren nih segala bisa dirimu. Gimana kalau nyoba nulis fiksi thriller yang banyak ketegangan psikologisnya? Hihiii... malah komen oot.

    Dirimu keren loh, tulisan selalu rapi dan lengkap, rajin berburu referensi sebelum menulis artikel. Makanya sering menang lomba blog. Salut ya Nia.

    ReplyDelete
  11. Wah keren tips dari blogger favoritku ini. Yang bagian 3 aku suka bubrah, wkwk. Nulisnya sama kaya lagi ngomong, padahal kalau ngomong nggak selancar itu juga, haha.

    Suka banget baca tulisan-tulisan mbak Nia... selalu detail dan dalam banget. Pantas kalau selalu jadi juara. Keep inspiring ya mbak...

    ReplyDelete
  12. Wah, keren nih mba udah menerbitkan bbrp buku. Diriku masih di angan2 aja huhuhu...
    Kapan gitu bisa nulis novel, jangankan novel, lha wong ngeblog aja masih blm bisa rajin. Masih bnyk yg harus dipelajari. EYD masih blm sempurna, foto masih edit seadanya. Masih harus bnyk belajar nih.

    ReplyDelete
  13. Buku-buku karya Mbak Nia ternyata banyak juga ya. Selalu suka tulisan di blog Mbak Nia karena infonya lengkap dan detail.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.