Belajar Budaya China Dari Serial Legend of Yunxi

Belajar Budaya China Dari Serial Legend of Yunxi


Entah angin apa yang bertiup sehingga bisa nemu serial China yang sebenernya udah tayang dari dua tahun lalu ini. Kayaknya gegara belakangan ini lagi banyak tugas nulis tentang detoksifikasi. Eh, pas buka YouTube dapet rekomendasi serial The Legend of Yunxi ini. Yang ternyata berhasil bikin saya mantengin 48 episode, gilak sih, kalau dipikir-pikir. Pak Suami aja sampe geleng-geleng liat saya makan sambil namatin serial ini. Untungnya, banyak hal menarik, termasuk jadi bisa menyegarkan ingatan tentang sejarah dan budaya China. Apa saja yang menarik dari serial ini? 


Belajar Budaya China Dan Hal-Hal Menarik Dari Serial Legend of Yunxi. 

1. Kedua karakter utamanya; female dan male lead-nya terlibat tsundere plus juga cinta segitiga. Ini yang bikin geregetan untuk ditonton. 

Ceritanya, Yunxi adalah seorang anak perempuan dari keluarga dokter kerjaan yang punya passion dengan dunia pengobatan serta mendalami seluk-beluk racun. 

Ia belajar bahwa racun dalam jumlah yang tepat (sedikit) justru bisa menyembuhkan penyakit, sementara obat yang sering dikonsumsi bisa saja membunuh seseorang. 

Suatu hari ia pergi ke pegunungan untuk mencari satu-satunya tumbuhan herbal yang bisa mengobati karbunkel di wajahnya. Tumbuhan itu hanya tumbuh di pinggiran tebing yang tinggi, sehingga Yunxi harus memanjatnya dengan tali. 



Dalam perjalanan memetik tanaman tersebut, ia bertemu dengan seseorang yang berpakaian seperti prajurit sedang menjalankan sebuah misi yang cukup berbahaya, yaitu menyelamatkan seorang anak yang jadi subjek eksperimen Gu.

Misi tersebut mengalami sabotase, sehingga Si Prajurit dan Yunxi harus bersinggungan jalan. Mereka terlibat konflik dan sempat berkelahi, tetapi karena Yunxi menguasai cara menggunakan racun, prajurit itu bisa dilemahkan. 

Pada saat dilemahkan, Yunxi mendapati ada buku berisi catatan-catatan tentang ilmu racun, yang disimpan di balik pakaian Si Prajurit. Yunxi tertarik, dan memutuskan untuk mengambil dan memiliki buku tersebut. 

Gara-gara mengambil buku itu, Yunxi menjadi buruan Si Prajurit yang bermaksud untuk mengamankan isi buku yang berisi cara membuat racun Gu yang dipakai untuk menciptakan manusia super. 

Takut buku itu jatuh di tangan yang salah, ia pun berniat menghabisi Yunxi. 



Yunxi pun harus menyelinap dan bersembunyi di hutan agar tidak tertangkap. Sampai akhirnya, ia dibantu oleh seseorang yang memiliki sebuah lembah tempat di mana segala tumbuhan herbal dibudidayakan. 

2. Konflik berlapis dan perebutan kekuasaan dikarenakan budaya memiliki selir di kalangan para pembesar, misalnya raja atau kaisarnya. 




Yup, mostly akar dari konflik di film ini adalah perebutan kekuasaan dan haus akan pengakuan. 

Menurut sejarah, kaisar Tiongkok dikenal memiliki banyak istri dan ratusan pasangan seksual. Katanya sih, ini untuk menjamin keberlangsungan pewaris tahtanya. 

Jadi setelah seseorang mencapai status tertentu, dia diharapkan untuk mengambil seorang selir. Menurut hukum Ming, jika seorang pria mencapai usia 40 tahun tanpa memiliki seorang putra, ia dapat mengambil istri kedua, yang dipilih oleh istri pertamanya. 

Masa Dinasti Cina yang berlangsung selama 276 tahun, dikenal bukan hanya karena pemerintahannya yang teratur dan penerapan nilai-nilai Konfusianisme, tetapi juga penuh dengan sejarah pembunuhan dan pengkhianatan. 

Kalau mau memahami sejarahnya, lewat serial ini jadi tergambar jelas, kenapa dalam sebuah kerajaan ada yang disebut harem, kenapa seorang consort utama, atau selir utama sampai berniat meracuni selir-selir yang lain agar terjadi kemandulan, sehingga tidak memiliki keturunan. 

Konflik di serial itu, di masa lalu beneran terjadi. Itu juga yang melatari, kenapa Kaisar Hongzi menjadi satu-satunya Raja yang memilih untuk monogami, dan hanya punya satu istri saja. 

Jadi ceritanya, 

Ayah Hongzhi adalah Kaisar Chenghua, ia memerintah dari 1464 hingga 1487. Setelah kematian permaisuri, permaisuri favorit Chenghua, Lady Wan, merencanakan jalannya menuju dominasi. 

Dipicu oleh kecemburuan yang akut dan kelaparan akan kekuasaan, Lady Wan membunuh sebanyak mungkin bayi kaisar yang dia dapat temukan, melalui racun dan aborsi, seringkali juga membunuh ibu mereka. 

Chenghua sangat bejat sampai-sampai dia tidak bisa melacak anak-anaknya sendiri, namun ada satu bayi yang dia dan Lady Wan lupakan — dan itu adalah Hongzhi.

Itu tadi latar sejarah benerannya. 

Nah kalau di serial ini, ada seorang raja, yang merupakan putra dari istri pertama raja yang sebelumnya. Tapi karena raja yang sebelumnya juga punya selir, dan punya anak laki-laki juga, maka kemungkinan anak dari selir ini, yang juga disebut pangeran punya kans jadi pewaris tahta. 

Ini Rajanya

Ibu kandungnya Raja. Ibunya adalah istri pertama dari Raja yang sebelumnya. 

Ini Pangeran Long Feiye, yang adalah adik tiri Raja. Karena mereka satu bapak, tapi beda Ibu. Ibunya juga merupakan  selir favorite Raja. 

Kalau yang ini anak kandung Raja, dari istri pertama yang sudah meninggal. 


Nah, tapi karena Si Raja ini juga punya anak, maka anaknya dia juga punya kans juga, belum lagi anak dari selir lainnya. Nah, mereka inilah yang bikin runyam cerita. 

Jadi anaknya Raja, dan adik tirinya Raja sama-sama mengincar kedudukan. 

Dan yang bikin greget, si prajurit yang tadi diceritain di atas, adalah Pangeran Long Feiye, yang adalah adik tirinya Raja. 

Sementara itu, Yunxi adalah calon istri yang dipilihkan oleh Ibu Suri (Ibunya Si Raja) karena memang peraturannya, yang akan menentukan jodoh anak dari selir suaminya, adalah istri pertama. 

Penuh unggah-ungguh yang ribet pokoknya. 

Tapi ketika kalian nonton serial ini, serunya jadi bisa belajar karakter manusia, yang di dunia nyata, ada juga; piciknya, tricky-nya, politik kepentingan; tapi juga sekaligus bisa menentukan kisah-kisah cinta yang perlahan tumbuh, ketulusan, dan komitmen. 

3. Untungnya, dengan segala keribetan konflik itu, serial ini dikemas apik dan detail. Fashion-nya, batu giok, kain sutra, budaya minum teh, ritual harian, kelas sosial, tes untuk jadi pegawai kerajaan. 







Ya, nggak memungkiri juga kalau tampang pemainnya juga seger-seger. Dan karena saya memang suka banget sama budaya China, nonton serial ini bener-bener dimanjakan sama detailnya.

Setting lokasinya emang di studio sih, yaitu di Hengdian World Studio, tapi settingnya itu cakep banget, bener-bener bikin yang nonton bisa membayangkan kondisi kekaisaran China di masa itu, termasuk sistem masyarakat, pembagian kelas, dan budayanya juga. 

Dan detail tentang dunia pengobatan timur, gimana mendetoks racun, bukan cuma tempelan tapi jadi satu jalinan cerita yang apik. Banyak plot twist yang bisa bikin bertahan nonton sampe episode 30an, dalam sekali duduk. 

Dahlah nonton aja. Tapi, saya kasih disclaimer dulu, kalau misal lagi ada kerjaan lain, better nanti-nanti aja nonton ini. Soalnya serial ini tuh nagih. Habis nonton satu episode, penginnya nambah terus. 

Tapi di akhir-akhir, mulai kayak sinetron Indo sih, banyak adegan flashback yang diulang-ulang. 

Skip aja kalau udah kayak gitu mah. Di akhir-akhir, detailnya juga mulai menurun, dah capek juga kali yaa, jadi ada beberapa detail yang missing. Tapi buat yang merindu nonton serial China, ini bintang 4,5 dari 5 lah. 






No comments

Powered by Blogger.