Loneliness is Black Coffee and Late-Night Television; solitude is herb tea and soft music.

Loneliness is Black Coffee and Late-Night Television; solitude is herb tea and soft music.
loneliness is black coffee and late-night television; solitude is herb tea and soft music.

Kamu menyeruput kopi dari gelas terakhirmu yang berderet belum dicuci. Aku bilang berhenti minum kopi. Kamu jarang minum air putih. Kamu bisa sakit ginjal. Kalau terus-terusan berkebiasaan buruk seperti itu.



Kamu tidur dengan televisi menyala. Aku bilang matikan. Ayo hemat energi. Dunia sebentar lagi kiamat. Akan kau warisi apa anak-anakmu kelak?

Kamu makan tengah malam. Aku bilang hentikan. Kamu sudah kelebihan berat badan. Kamu mau mati duluan? Siapa yang mau mendengarkan semua repetan ini?

Kamu diam. Aku tahu kamu tahu jawabannya.

Sekarang aku memahami arti kesepian, katamu.

Tak ada lagi yang merepet tengah malam;
Tentang pekat dan hitamnya kopi tubruk.
Tentang televisi tengah malam.
Dan piring-piring kotor yang berserakan.

Tapi ini lebih dari kesepian itu sendiri, katamu lagi.

Kamu merunduk ke arahku. Menatapku.

Dan aku tahu apa yang kamu mau. Merengkuhku di saat-saat itu.

Tapi aku tahu, aku sudah tidak bisa lagi melakukannya;

Duduk di kursi di hadapan jendela sambil menyeruput teh dan mendengarkan musik kesayanganku.

Dan kamu tahu alasannya.
Dan kamu semakin mendalami memahami kesunyian.

No comments

Powered by Blogger.