Belajar Public Speaking Bareng Akademi Bicara

akademi bicara


Beberapa minggu lalu, sepulang dari sebuah acara yang diadakan oleh hotel sekaligus agrowisata di Salatiga, saya berdiskusi dengan seorang teman yang berprofesi sebagai jurnalis. Kebetulan, jurnalis tersebut bertemu untuk bertanya-tanya soal profesi blogger

Beberapa tahun belakangan ini, aktivitas nge-blog dan menjadi blogger profesional mulai banyak digeluti. Tidak jarang juga jurnalis yang alih profesi menjadi blogger. Keleluasaan dalam mencari dan menciptakan konten, dapat memberikan sentuhan secara personal pada konten yang dibuat, sampai dapat mengumpulkan uang yang jumlahnya lumayan dari hasil nge-blog, jalan-jalan gratis, mencoba banyak produk membuat banyak yang tertarik dengan profesi ini. 

Meskipun kelihatannya mudah, menjadi blogger sebenarnya menuntut kemampuan multitasking dan penguasaan terhadap beberapa keterampilan sekaligus. Menulis bukan satu-satunya keterampilan yang harus dikuasai. Untuk bisa menulis, blogger harus suka membaca. Jadi keterampilan keduanya itu jadi satu paket. Kemudian, seorang blogger juga harus memiliki keterampilan dasar fotografi, editing foto, dan desain. 

Semakin berkembangnya blogger menjadi sebuah profesi yang serius, semakin banyak pula keterampilan yang harus dikuasai untuk meningkatkan kompetensinya. Sosok blogger biasanya menjadi perwakilan dari laman pribadi miliknya, juga terhubung dengan semua akun media sosialnya. Untuk itu, blogger juga harus belajar untuk membangun branding tentang dirinya. Ini seperti membuat segmentasi atau ciri khas blogger itu sendiri. 

Segmentasi atau kekhasan itu nantinya yang akan memudahkan blogger mendapatkan pekerjaan, seperti mengulas produk, menuliskan pengalaman perjalanan, dan lain sebagainya, yang didapat dari klien. Dan tahukah teman-teman, kalau semua kemampuan atau keterampilan yang dimiliki blogger itu bisa disampaikan kepada publik, selain melalui personal branding-nya juga melalui kemampuannya berbicara. 

Duh, ribet banget ya mau jadi blogger saja. Jadi, kalau dirangkum ini nih, kompetensi dasar yang menurut saya harus ada pada seorang blogger


blogger semarang

Kenapa Public Speaking Penting Bagi Blogger? 

Membaca, menulis, memotret, mengedit dan mendesain itu dasar banget kalau buat blogger. Kelimanya diperlukan blogger agar bisa menghasilkan konten. Oh ya, belakangan ini juga berkembang satu keterampilan lain yang harus dikuasai yaitu, membuat video. Tapi bagian itu bakal kita bahas nanti, ya.


blogger semarang

Kalau kelima hal di atas penting bagi blogger agar bisa membuat dan menghasilkan konten yang bagus dan menarik, maka dua yang terakhir, yaitu personal branding dan public speaking merupakan kompetensi yang harus dimiliki blogger agar profesinya tidak jalan di tempat. 

Goal seorang blogger adalah bisa mengkonversikan konten yang sudah dibuatnya menjadi network dan networth. 

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan ber-KOMUNIKASI. 

Kalau kita masih berpikir bahwa profesi blogger itu hanya duduk di belakang layar, nggak perlu menyampaikan pesan verbal, membawakan diri, dan mempersuasi maka bersiaplah buat bosan dan nggak berkembang. 

Lewat personal branding, kita berusaha menyampaikan value kita ketika klien mempercayakan merek atau produknya untuk kita ulas. Bahwa produk atau brand yang dititipkan klien pada kita memang pantas dibawakan. Bagaimana cara menyampaikan nilai atau value kita sebagai blogger? Caranya dengan menjadi seorang public speaker. 

Apakah menjadi public speaker artinya kita harus menjadi MC atau beralih profesi dari blogger jadi motivator? 

Tidak juga. 

Setiap dari kita butuh menyampaikan pesan dengan baik dan benar, baik itu di hadapan satu orang maupun sejumlah besar orang. 

Belajar Public Speaking Bareng Akademi Bicara. 

kelas public speaking semarang

Sudah beberapa kali dimintai sharing tentang profesi blogger di depan banyak orang, membuat saya berpikir untuk belajar serius tentang public speaking. Meskipun beberapa tahun yang lalu ngomong di depan banyak orang atau audiens itu jadi makanan sehari-hari, namun sejujurnya kalau mau menilai, kemampuan ngomong di depan umum ini yang paling sulit berkembang pesat di diri saya. 

Pertama karena sejak awal sudah ada label di otak kalau orang introvert itu susah kalau disuruh ngomong dan basa-basi. Label itu terlanjur melekat sehingga saya percaya kalau basa-basi itu susahnya minta ampun dan jadi aktivitas yang nyebelin. Tapi tahun-tahun belakangan ini, di mana saya mulai banyak ketemu orang atau klien, baru terasa kalau yang namanya 'belajar berbasa-basi' itu perlu adanya. 

Nessa Ghozal, salah satu penggagas dan pengajar di Akademi Bicara menuturkan satu kalimat yang membuat saya tersadar bahwa untuk memulai sebuah percakapan dengan orang lain, yang dibutuhkan itu sebenarnya bukan basa-basi semata, tetapi juga ketulusan.

belajar public speaking

Senin, 9 April 2018 di Impala sebuah co-working space yang berada di area Kota Lama Semarang, Akademi Bicara menggelar workshop public speaking yang diikuti oleh sepuluh blogger dari beberapa komunitas. Acara ini juga merupakan bagian dari #titiktengahbloggermovement. Sebuah gerakan yang mengajak para blogger untuk ikut mengembangkan kompetensi melalui berbagai pelatihan dan turut menjadi bagian dari agen perubahan dalam masyaarakat dengan berbagai gerakan sosial. 

Digawangi oleh Adi Siswowidjono dan Nessa Ghozal, Akademi Bicara terbentuk untuk menjawab kebutuhan generasi millenials dan masyarakat luas akan pengembangan keterampilan Public Speaking.

Sekian lama mencari satu bentuk pelatihan yang cair, fun, dan melenturkan syaraf-syaraf motorik bicara,  akhirnya menemukan satu wadah yang paling pas buat belajar. Ya, apalagi kalau bukan di Akademi Bicara ini.

Awalnya, saya mengira pelatihan ini bakalan membosankan. Apa sih, yang bakal terjadi ketika seseorang diajari bicara di depan umum? Palingan isinya praktek ngomong. Begitu awalnya pikir saya. 

Pendekatan 'sharing experience' yang dilakukan oleh Adi dan Nessa justru yang membuat kelas hari itu terasa lentur dan penuh canda. Belajar hal baru harus dengan hati yang riang dan senang karena dengan begitu batang otak bisa merasa relaks menerima materi baru. 

Meskipun pendekatannya terasa cair, namun kami mendapatkan materi yang sangat berbobot, dan yang terpenting aplikatif.

Pembawaan Adi yang riang dan ekspresif, membuat lontaran-lontaran penting dan berfaedah dari materi Public Speaking terasa ringan dicerna. Apalagi hari itu, Senirasa menyajikan aneka camilan seperti cupcake, risoles, dan kue kering serta kopi dengan label Kopikanu yang benar-benar bisa mengusir kantuk.

belajar jadi mc

Kalimat yang paling berkesan buat saya, adalah ketika Adi melontarkan pernyataan bahwa agar kita tidak grogi untuk bercakap-cakap di depan umum atau auidens yang beragam, maka yang perlu ditanamkan adalah keyakinan bahwa posisi kita sebagai speaker dan posisi audiens itu sejajar.

Soalnya yang paling sering terjadi dan bikin panic attack datang saat sedang berbicara di depan umum itu adalah ketika saya mengetahui kalau salah satu audiens-nya adalah orang yang jauh lebih berkompeten, misalnya. Atau malah saya jadi ingat pengalaman ketika harus berhadapan dengan ibu-ibu PKK, sementara materi yang saya bawakan, saya yakini nggak bakal satu frekuensi dengan mereka.

Metode bedah kasus, pemaparan beberapa kesalahan yang kemungkinan besar paling sering dialami sebagai public speaker dibedah hari itu. Juga tentang apa yang terjadi ketika kita mengalami kepanikan. Nessa Ghozal juga berbagi trik tentang intonasi suara, dan bagaimana membuang noise ketika akan bicara di depan umum.
kelas akademi bicara semarang

Secara keseluruhan, pelatihan kemarin itu membuat saya ingin belajar lagi lebih dalam tentang public speaking. Salah satunya adalah yang berkaitan dengan ketika saya harus membawakan presentasi untuk klien. Nah, kalau kalian juga punya masalah atau ketertarikan yang sama untuk memperdalam kemampuan bicara di depan umum, bisa mengontak @akademibicara di Instagram. Atau menghubungi C.P : 0818.2966.29/0812.282.3139.




7 comments:

  1. Duuh aku syedih ga bisa ikutan, hari kerja si soalnya padahal materinya asyik bgt dan aku pengen bgt belajar public speaking lebih dalam

    ReplyDelete
  2. Kalau bicara di depan umum tuh yg paling sering dirasakan adalah nderedeg plus mual :)

    ReplyDelete
  3. Kalau aku biasanya selain mules suka gemeteran juga dan yang aling sering adalah kaki :D

    ReplyDelete
  4. Selamat malam Mbak Nia Nurdiansyah. Bunda beruntung malam ini menemukan link ini, padahal pastinya sudah lama ada di reading list blog bunda. Memang betul tidak mudah menjadi blogger karena disamping keterampilan menulis, juga harus ditunjang oleh Blogging Skill, yang harus bunda pelajari secara serious. Tapi kendalanya bunda tuh sulit sekali untuk belajar online apalagi kalau sudah menyangkut "scripts" huhuhuu.... Banyak sekali yang harus bunda pelajari untuk menjadi seorang blogger ternyata. Banyak tips untuk Blogger di postingan ini. Terima kasih Mbak Nia. Bunda akan kembali lagi pastinya ke sini.

    ReplyDelete
  5. Seorang blogger skillnya harus banyak banget ya mbak ternyata. Ngomong di depan umum bagiku tuh susah mbak, ndredeg plus keringet keluar semua. Nice sharing mbak, makasih infonya tentang akademi bicara.

    ReplyDelete
  6. Sama Mba. Karena saya blogger parenting jadi banyak orang meminta saya untuk menjadi pembicara. Dan saya merasa saya harus punya nih kemampuan publik speaking ini agar berhasil menjadi pembicara hebat nantinya. Aaminnn

    ReplyDelete
  7. Kapan-kapan kalo ada kelas lagi, pengen ikutan ah

    ReplyDelete

Powered by Blogger.