Mengenalkan Transportasi Publik Untuk Anak Usia SD

mengenalkan transportasi publik kepada anak sejak dini


Cita-cita Ezra itu bisa keliling dunia. Sejak usia enam apa tujuh tahun, saya lupa. Dia sudah bisa menggambar landmark kota-kota besar di dunia yang pengin dikunjungi. (Semoga gambarnya masih Ibuk simpen ya, Kak). Waktu itu dia sempat bertanya pada saya, apa yang bisa dia lakukan supaya mimpinya itu bisa segera terwujud. Waktu itu, saya jawab, ya nanem pohon duitlah, nabung dong, Kak. 

Lalu dengan cepat dia balas menjawab, "Aku kan belum kerja, uang aja masih dikasih Bunda, itu aja dikit, jadi belum bisa nabung. Aku mau latihan dulu yang lain, apa ya?" 

Eh, bener juga sih. Yang nabung itu mestinya kan saya, ya. Bukan dia, hahaha. Putar otak dong, latihan apa yang kira-kira bakal menarik buat dilakukan, selain tentunya belajar bahasa asing, baca atau lihat-lihat peta, dan buku-buku traveling

Saya sering cerita sama dia soal Jepang, dan jadi semacam obsesi kita berdua untuk pergi ke negara tempat Hayao Miyazaki berkarya, plus anaknya juga tergila-gila sama Shinkansen dan kecepatan serta ketepatan transportasi di sana. Aha! Langsung punya ide. 


"Beda dengan di sini Kak, orang-orang di negara maju itu lebih banyak menggunakan transportasi publik ketimbang pakai mobil pribadi. Mereka juga lebih suka berjalan kaki atau naik sepeda. Mungkin kita harus rajin olahraga supaya kuat jalan kaki jauh. Gimana kalau kita latihan jalan jauh dulu?"

"Kenapa di sini kita nggak naik transportasi publik, Bun? Kayaknya lebih menarik kalau kali-kali kita naik Bus Trans juga, supaya tau gimana caranya." 

Yes, kamu benar Kak. Itu aja dulu. Mengenalkan transportasi publik. Meskipun platform transportasi publik di tanah air belum bisa menjadi contoh yang ideal, tapi nggak ada salahnya memulai dari kota tempat kami berasal. 

Apa Saja Yang Harus Dikenalkan Pada Anak Usia SD Tentang Kota & Transportasi Publik?

pengetahuan tentang transportasi publik untuk anak sekolah dasar

Ternyata ide mengenalkan transportasi publik ini jadi berkembang setelah saya melakukan sedikit riset tentang kira-kira apa yang harus dipahami tentang sebuah kota bagi anak usia sekolah dasar. Yang paling pertama terpikirkan adalah, anak harus paham dulu pengenalan geografis kotanya, tempat-tempat umum penting yang ada di dalamnya seperti rumah sakit, kantor walikota, sekolah/universitas, dan fasilitas umum lainnya. 

Yang kedua, kita harus mulai memberikan gambaran soal norma-norma umum yang berlaku di masyarakat. Ini nantinya berkaitan pula dengan tata krama menggunakan fasilitas umum juga transportasi publik. Ezra termasuk anak yang sempat merasakan tiga budaya kota yang berbeda. Saat di Bandung, ia bisa merasakan bahwa menggunakan transportasi umum itu relatif terasa lebih nyaman ketimbang di Semarang atau Jakarta. 

Kenyamanan menggunakan transportasi umum di Bandung juga bukan soal ketepatannya, tetapi lebih kepada rasa aman dan familiar ketika berada bersama-sama dengan penumpang lainnya. Beda dengan di Jakarta, Ezra merasa naik transportasi umum di Jakarta itu repot transitnya dan harus naik turun jembatan penyeberangan, belum lagi nanti kalau di dalam transportasi publik harus berdesak-desakan. 

naik bis trans semarang
Ezra lagi belajar naik bis trans Semarang

bis trans semarang
Mengawasi dari kejauhan, saat Ezra naik bis Trans Semarang

transportasi publik di semarang
Buku Doa Perjalanan di Bis Trans Semarang

fasilitas transportasi publik di semarang

Nah, kita juga harus memberikan pengertian, bahwa tiap kota memiliki karakter dan budaya yang berbeda. Jakarta lebih individual dan keras, sementara Bandung masih lebih humanis ketimbang Semarang yang meski tidak terlalu keras, tetapi kadang terasa individual. Kita juga mesti menjelaskan hal apa saja yang utama ketika menggunakan transportasi publik. Apakah ketepatan itu penting? Apakah rasa nyaman saat berada di dalam, atau apa? Tiap kota punya karakter dan nilai yang berbeda. 

Travel Schooling : Belajar Transportasi Publik di Kuala Lumpur. 

Tahun lalu, satu destinasi yang ingin didatangi Ezra tercapai juga. Di negara yang terkenal dengan Menara Petronasnya ini, Ezra belajar banyak soal transportasi publiknya. Memang nggak ada pilihan lain, selama menemani saya di sana, kami lebih banyak menggunakan transportasi publik, mulai dari Bis GO KL, MRT, LRT, dan Bus Rapid KL. 

tips cara naik mrt di kuala lumpur

Kesempatan buat Ezra untuk belajar banyak tentang bagaimana transportasi publik berjalan di sana. Bahkan, waktu itu dia sempat tertinggal satu jadwal kereta.

Waktu itu, saya sudah cemas setengah mati, lutut sudah terasa lemas, dan mau nangis tapi airmatanya nggak keluar. Tapi buat apa nangis juga, sih. Bolak-balik menghubungi ponsel yang dia bawa. "Bisa kan, Kak. yakin nggak salah naik, dan sebagainya." 

Eh, di stasiun tujuan anaknya tahu-tahu menepuk bahu saya dari belakang sambil bilang, "Yes, aku berhasil nyusul bunda." Langsung deh, memeluk dia erat-erat. Pura-pura ketawa, padahal sempat nangis lega sedikit. "Jangan diulang lagi ya, kalau di sini harus selalu lihat penanda waktunya, jangan meleng apalagi jauh-jauh dari Bunda."  

Pembelajaran berikutnya, anaknya sudah lancar memasukkan uang ke mesin tiket untuk beli token. Dan mulai hapal rute-rute yang bakal kami lalui sehari-hari. Pendapat dia soal transportasi publik di Kuala Lumpur adalah: pengalaman naik MRT menyenangkan karena semua orang tertib, nunggunya nggak lama, dan meskipun sebenarnya dia lebih suka berdiri karena bisa lihat pemandangan, orang-orang selalu ramah memberinya tempat duduk. 

LRT Laluan Kelana Jaya

cara beli tiket MRT di Kuala Lumpur

Peta Terintegrasi RapidKL

beli token MRT di Kuala Lumpur

Pembelajaran lainnya yang juga didapatkan Ezra adalah bahwa meskipun semua orang di sini punya kepentingan sendiri-sendiri, tetapi mereka saling memudahkan orang lain. Contohnya saat menaiki eskalator, semua berdiri di sebelah kiri, sehingga bagi yang cepat-cepat dan mau menyusul bisa mengambil jalur di sebelah kanan. 

Tata cara naik eskalator di Kuala Lumpur

stesen di kuala lumpur

Manfaat Naik Transportasi Umum Bagi Anak Usia SD. 

Ketika akan mengajarkan anak usia SD untuk berlatih menggunakan transportasi umum, pastikan dulu beberapa hal berikut ini : 
  1. Pilih lokasi stasiun atau terminal yang rutenya terdekat dengan tempat tujuan. 
  2. Tunjukkan kepada anak, dimana ia harus naik dan turun. 
  3. Pastikan untuk selalu membekali anak dengan pengetahuan dasar tentang menjaga keamanan diri dan barang pribadinya. 

Lalu, hal apa saja yang bisa dipelajari selama anak berlatih menggunakan transportasi umum? Ini dia ilustrasinya. 



2 comments:

  1. Sepertinya seru. Kalo bicara angkot, bandung memiliki banyak angkot dengan berbagai rute tujuan. Sebetulnya jakarta enak sih, walaupun kadang males ramainya.

    Dulu aku pernah ngajak keponakanku naik kereta semarang-jakarta dan krl selama di jakarta. Dia juga sangat senang dan menikmati perjalanannya :D

    Cerita yang bagus mbak nia 😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Bandung juara klo soal rute angkot. Daerah2 yg terpencil aja ada angkotnya. Cuma memang rutenya muter2 hahaha.

      Delete

Powered by Blogger.