Hempaskan Tumit Kasar Dengan Lore Repair Foot Crack Cream

Hempaskan Tumit Kasar Dengan Lore Repair Foot Crack Cream

Telapak kaki, oh telapak kaki, kadang merasa kasihan banget sama si telapak kaki, terutama bagian tumit karena sering banget saya abaikan kondisi kesehatan dan kulitnya. Apalagi sudah bertahun-tahun tanpa bener-bener saya berikan  perhatian, ternyata bagian kulit tumit kaki saya itu pecah-pecah. Akhirnya, saya mencoba menghempaskan si tumit kasar itu dengan Lore Repair Foot Crack Cream. Sebenarnya gara-gara apa sih, kulit tumit bisa pecah-pecah, dan beneran Lore bisa mengatasinya? 
Beberapa waktu belakangan ini, pas mulai aktif lagi olahraga, saya sering merasa nggak nyaman dengan kondisi telapak kaki, terutama bagian tumit. Kalau pas pakai sepatu dan kaos kaki, rasanya kok ada sesuatu yang kasar dan mengganjal di bagian kaki. Setelah saya periksa, bukan karena kaus kaki atau sepatunya. Ternyata yang bikin nggak nyaman itu adalah kondisi permukaan kulit tumit yang kering dan pecah-pecah. 

Pas masih jarang jalan pagi atau olahraga dengan menggunakan sepatu olahraga, saya nggak begitu ngeh dengan kondisinya, tapi setelah sering jalan, saya kok merasa bagian tumit sering terasa panas dan bikin nggak nyaman. 

Rupanya, kulit tumit kaki saya ini mengalami pecah-pecah dan permukaannya sangat kering. Inilah yang bikin nggak nyaman saat ada gesekan dengan sepatu olahraga dalam waktu yang lumayan intens. 

Secara umum apa saja sih, yang menyebabkan tumit kita ini pecah-pecah? 


1. Ukuran Sepatu Yang Kurang Pas 

Ada beberapa sebab, yang bisa jadi karena alas kaki atau sepatu kita nggak pas ukurannya dengan kaki. Atau bisa juga model sepatunya yang nggak pas dengan kondisi fisik kaki. Kalau alasannya ini, biasanya paling mudah terlihat dan terasa. Jadi, sebelum menggunakan krim untuk menghilangkan pecah-pecah, kita bisa mengganti dulu ukuran atau model sepatunya. 

2. Kenaikan Berat Badan atau Obesitas. 

Yang kedua, bisa jadi tumit kita pecah-pecah karena mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan sehingga berat tubuh kita menekan secara berlebihan ke bagian telapak kaki yang menyangga tubuh. Tekanan dari berat badan ini membuat, kulit bagian alas kaki, terutama tumit meregang ke bagian samping dan menebal. 

3. Kurangnya Kelembaban Di Area Telapak Kaki. 

Nah untuk yang satu ini, cukup banyak juga dari kita yang abai memberikan perawatan kepada telapak kaki. Seringnya yang diolesi krim atau losion pelembab itu cuma tangan dan bagian yang terlihat. Padahal, area telapak kaki ini bekerja cukup berat, yaitu menyangga tubuh, dan menopang kita saat bergerak dan berjalan. 

Kurangnya memberikan pelembab, baik dari dalam tubuh karena hidrasi tubuh kurang, juga karena pemberian pelembab dari luar yang kurang bisa membuat keelastisan kulit berkurang, yang berpotensi membuat kulit menjadi kering dan pecah-pecah. 

Dari ketiganya, saya menyimpulkan bahwa yang menjadi penyebab tumit saya kasar dan pecah-pecah atau mengalami hyperkeratosis adalah karena masalah berat badan (eheem) dan kurang memberikan pelembab untuk kulit. 

Nah untuk solusi menurunkan berat badan akan saya bahas secara terpisah yah, namun untuk kiat melembabkan area tumit yang kasar dan pecah-pecah, ada solusi yang belakangan ini sedang saya coba. 

Sunny Side of You, menemukan solusi tumit kasar dengan Lore Repair Foot Crack Cream. 





Jujur, saya paling males nyari-nyari krim untuk tumit pecah-pecah. Jadi waktu Lore ngeluarin produk untuk kulit tumit yang pecah-pecah, dan bebas urea, saya langsung nggak ragu buat nyobain. 

Lore sendiri punya berbagai lini produk untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Yang juga cukup penting adalah, produk-produk Lore aman dan sudah mengantongi sertifikat Halal dan lolos BPOM. 

Kenapa Krim Khusus Untuk Tumit Pecah-Pecah Harus Bebas Urea? 


Kalau denger Urea, saya langsung asosiasinya sama pupuk, hehe. Krim urea sendiri sering kali digunakan untuk mengobati kulit kering, bersisik, dan kasar karena kondisi kulit tertentu. Untuk mengatasi kulit kering. 

Tetapi krim urea ini juga bisa menimbulkan efek samping ringan, seperti kulit gatal, kemerahan, sensasi terbakar (perih), atau iritasi. Namun, krim ini terkadang juga bisa menimbulkan reaksi alergi.

Krim urea hanya boleh digunakan untuk kulit bagian luar. Hindari mengoleskan krim urea di area sekitar bibir, mulut, hidung, vagina, mata, atau bagian kulit yang terluka. 

Nah, kalau saya sih, maunya yang aman yah. Apalagi untuk Bumil dan Busui diupayakan banget nggak pakai krim yang mengandung urea ini. 

Pas tahu kalau Lore bebas urea, saya makin yakin untuk menggunakan produknya. Lore Repair Foot Crack Cream ini memiliki kandungan yang lebih alami, antara lain : Pseudoalteromonas Ferment Extract, SalicylicAcid, PHA, Squalane, SheaButter, dan Vitamin E. 

Lore Repair Foot Crack Cream


Hasil menggunakan Lore, yang bisa saya rasakan adalah, permukaan kulit tumit menjadi lebih lembab. Setelah pemakaian kurang lebih seminggu, bisa dilihat di gambar di bawah bedanya. Untuk pecah-pecahnya memang masih ada karena disarankan, pemakaian Lore Repair Foot Crack Cream ini selama dua minggu. 

pemakaian Lore Repair Foot Crack Cream ini selama dua minggu.



Nah, dimana teman-teman bisa mendapatkan Lore Repair Foot Crack Cream ini? 

Beli Lore dimana



No comments

Powered by Blogger.