Bertumbuh Seiring Waktu

Awal Mula Perusahaan Besar Dunia : Dulu, Kini, dan Nanti

Bertumbuh seiring waktu, atau bahasa kerennya, evolve with time. Buat yang baru berkunjung kembali ke blog ini setelah sekian lama nggak mampir, welkam bek. Mungkin yang sudah hapal dengan blog lama pasti bertanya-tanya kemana domain-nya? Kok hilang, kok nggak diperpanjang. Yes, my bad temen-temen. Alasannya bukan kelupaan bayar untuk memperpanjang domain blog bramasole tapi karena ada kesalahan teknis, yang nggak paham harus benerinnya di mana dan gimana. Jadi ceritanya...

Setiap pertengahan Desember kan, udah ada pemberitahuan via email untuk segera memperpanjang domain. Ada satu masalah di admin blog lama, yaitu di bagian billing-nya yang berubah. Jadi, billing lama itu nomer CC-nya udah expired, karena emang kita udah nggak pakai. 

Otomatis, untuk bisa renewal, Google lewat e-mail memberitahukan kalau harus update atau fix payment methods-nya. Setelah dapat pinjaman CC, kita ganti deh, billing info dan payment method-nya itu. Terlihat pula, kalau dari CC udah di-charge sebesar, 9,8$. Yang menurut pengalaman, artinya udah kebayar dong, itu perpanjangan domain-nya.

Merasa udah bereslah itu masalah.

Tapi, meski udah beres di urusan pembayaran, kok masih dapet info via e-mail kalau domain bakal expired dan suruh periksa (lagi) bagian billing info dan subscriptions-nya. Pergilah ke sana, udah ubek-ubek semua bagian, tapi nggak nemu tombol apa pun buat mengaktifkan auto-renewal domain-nya. 

Pusing ih. Inget-inget, zaman dulu juga pernah kayak gitu, tapi kemudian langsung auto diperpanjang kok. Cuma nggak ngerti, kalau sebelumnya kan, pakainya GSuite, nah, sekarang kan udah berubah jadi Google Workspace. Perubahan itulah yang bikin bingung. Udah kontak Google pun tyda ada respon.

Karena masih bisa nulis draf dan isi-isi dashboard, mikirnya ya blog dengan domain lama mash aktif yekan. Eh, nggak tahunya dong, pas mau buka home, tertulis kalau si domain lama udah ditawarkan buat dijual. Hilih.

Pindahan Rumah 

Antara panik dan nggak, tapi juga merasa ikhlas kalau harus hilang itu domain-nya karena memang udah kepikiran pengin ganti nama domain, tapi sayang sama DA/PA-nya. Akhirnya, daripada ke depannya bikin bingung, dahlah pindah hosting aja sekalian.

Long short story, fokus sama solusi, yaitu pindahan rumah. Yang penting, semua 'barang berharga' alias tulisan lama kebawa dulu lah. Soal peringkat, ya mau gimana lagi, mari bekerja cerdas lagi untuk merintis skor DA/PA. 

Alhamdulillah, pindahan rumah hampir beres, tinggal menata yang sudah ada sekarang. 

Pelajaran yang didapat dari kejadian ini adalah: beranilah untuk berkembang seiring waktu, sadar bahwa memang tidak ada yang abadi di dunia ini. Kita harus mau bertumbuh seiring waktu, dan terkadang itu artinya kita harus berani untuk memulai dari bawah lagi, memulai dari titik nol lagi. 

Kalau ditanya soal kerjaan-kerjaan, yakin kok, yang mengantarkan lembar-lembar rupiah ke dalam dompet, atau menambah digit tabungan itu Allah Yang Maha Kaya. Blog ini cuma salah satu kendaraan saja untuk menjemput rezeki dariNya. 

Dengan kejadian ini, jadi belajar juga buat nggak bergantung sama mahluk apalagi sama ranking dan benda mati untuk urusan rezeki. Kayaknya, itu pelajaran paling penting yang mau Allah sampaikan, deh, karena tiap akhir tahun, self-talk-nya itu selalu : ayo, jangan kelupaan perpanjang domain, sayang kan, nanti nggak bisa cari duit dari blog lho. 

Waktu memeriksa perasaan yang melatari self-talk itu, memang sering ada perasaan nggak nyaman, cemas, dll. Nah, mungkin Allah juga nggak suka dengan self-talk tersebut karena letak kebergantungannya masih sama benda mati. Astagfirullah.

 Jleb sih, kehilangan domain yang sudah dirintis lama. Tapi yakin, kalau yang terjadi ini sudah sesuai dengan kebutuhan.

Evolve with time

Kemudian, kayak mau dihibur gitu, di linimasa lewat dong, beberapa cerita inspiratif bertema evolve with time, dari perusahaan-perusahaan kelas dunia, yang menurut saya cukup menginspirasi. 

Ini beberapa ceritanya.

Awal Mula Perusahaan Besar Dunia : Dulu, Kini, dan Nanti. 

1. Nokia 



Siapa sih, yang nggak kenal brand Nokia perusahaan penyedia jasa teknologi komunikasi asal Finlandia ini. 

Jauh sebelum memproduksi ponsel, Nokia adalah perusahaan yang memproduksi kertas dan bubur kertas. Ada juga yang kemudian dijadikan toilet paper. 

Sekarang meski sudah sangat jarang orang yang menggunakan ponsel bermerek Nokia, namun perusahaan asal Finlandia ini kembali meluncurkan ponsel jadul Nokia yang pernah berjaya pada ajang IFA 2019, Berlin. Ketiganya: Nokia 110, Nokia 2720 dan Nokia 800 Tough.

Langkah ini dilakukan Nokia untuk bisa merespon gaya hidup baru yang melawan arus, yaitu Digital Detox. Meski meluncurkan ponsel jadul, namun HMD meluncurkan ponsel jadul dengan sedikit pembaharuan seperti bisa menggunakan jaringan 4G, WhatsApp dan browsing. 

2. Samsung



Pada tahu dong, sama brand Samsung yang merupakan perusahaan pembuat perangkat elektronik terbesar di dunia, dan berkantor di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. 

Tapi pada tahu nggak, kalau Samsung memulai usahanya di tahun 1938 sebagai perusahaan trading, mengirimkan ikan kering dan buah-buahan ke Manchuria yang dikuasai Jepang.

3. Ikea 



Kisah pendiri perusahaan furnitur dengan logo khas berwarna biru dan kuning ini mengingatkan saya dengan kisah fairy tale: Gadis Korek Api karena pendirinya memang mengawali bisnisnya dengan berjualan korek api sejak usia 5 tahun. 

Kamprad kecil dilahirkan di Swedia Selatan pada 1926. Dia dibesarkan di sebuah perkebunan bernama `Elmtaryd` dekat desa kecil Agunnaryd. Meski dibesarkan dari keluarga yang kekurangan secara ekonomi, Kamprad kecil selalu bermimpi untuk mengembangkan bisnis.

Setelah sukses menjual korek api, dia memperbanyak produk yang dijualnya dengan konsep menjual dengan harga yang lebih murah. Dia kemudian mulai menjual ikan, dekorasi pohon Natal, bibit tanaman hingga alat tulis seperti pulpen dan pensil.

Masih ada beberapa cerita yang digambarkan melalui foto-foto di bawah ini, bagaimana sebuah perusahaan besar bermula, kemudian berubah seiring waktu, berusaha menyesuaikan, bertumbuh, beralih, atau malah hilang. 

Sony : Rice Cooker

Lego : Mainan Kayu 

Colgate : Sabun 

Toyota : Mesin Pemintal

Nitendo : Permainan Kartu 


Lesson : evolve with time. Jangan resisten sama perubahan, belajar terus, beradaptasi, dan terus bertumbuh menjadi lebih baik. 

No comments

Powered by Blogger.