Mengenal Budaya Ngeteh di Jawa

Mengenal Budaya Ngeteh di Jawa

Menjamurnya kedai kopi di kota-kota besar membuat saya berpikir, akankah kedai teh bakal bermunculan layaknya kafe-kafe kopi yang ada saat ini? Atau budaya ngeteh ini hanya akan dianggap biasa saja lantaran minum teh sebenarnya sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat Indonesia. Sampai ada kan, jargon iklan yang kita ingat sampai sekarang : makan apapun, minumnya teh....Saya mencoba membaca beberapa artikel, dan juga melihat beberapa postingan tentang teh, yang ternyata sudah ada beberapa tulisan d blog ini. Mengenal budaya ngeteh di Indonesia, akankah ngeteh bakal menjadi aktivitas kekinian layaknya ngopi?

Melihat banyaknya kebun teh di Indonesia, letaknya yang di dataran tinggi, dan sering dijadikan tempat untuk healing, kalau menurut istilah anak-anak sekarang, saya jadi ingin tahu bagaimana awal tanaman ini sampai ke Indonesia.

Ternyata, Dr. Andreas Cleyer warga negara Belanda yang membawanya sebagai tanaman hias ke Indonesia pada tahun 1686. Kemudian di tahun 1782 Pemerintah Belanda mulai membudidayakan tanaman teh di Pulau Jawa dengan mendatangkan biji-biji teh dari Tiongkok. 

Kebiasaan minum teh sendiri ternyata di masa lalu sudah menjadi kebiasaan para bangsawan di Jawa. yang seiring waktu juga diadopsi oleh masyarakat biasa. 

Tradisi Ngeteh Di Berbagai Daerah 

Setiap daerah memilik tradisi ngeteh yang berbeda-beda. Misalnya saja, ngeteh ala Teh Poci, yang diadaptasi oleh masyarakat pesisir Jawa Tengah, misalnya di Brebes, Pemalang, dan juga Cirebon. Bahkan masyarakat Semarang sendiri pasti familiar dengan istilah Teh Poci ini. 

Di Semarang, jika ingin ngeteh di tempat perbelanjaan, atau merasakan konsep ngeteh di kafe, bisa menemukan Tong Tji Cafe, yang menyajikan aneka teh, baik yang hanya berbahan dasar teh melati saja, atau pun diolah menjadi minuman kekinian yang memiliki nilai alkuturasi budaya. Contohnya konsep teh susu, yang mengadopsi kebiasaan minum teh tarik orang Melayu. 

Sementara itu di Solo, tradisi minum teh seolah tidak lepas dari konsep relaksasinya para bangsawan atau raja. Dalam Serat Biwadha Nata, ditemukan kata Madusita yang merupakan nama untuk lokasi budidaya tanaman teh yang dikembankan oleh kaum bangsawan.

Madusita sendiri terdiri dari dua kata yang bermakna, madu (manis), sita (hati/dingin). Madusita kemudian dijadikan nama pesanggrahan untuk raja beristirahat. Pesanggrahan atau tempat relaksasi para raja ini biasanya juga berada di sekitar perkebunan teh, yang kemudian jika dikaitkan dengan istilah Madusita bermakna Sinuhun Paku Buwana merasa hatinya tentram, adem, dan manis saat berkunjung ke pesanggrahan.

Ada juga tradisi Patehan, sebuah ritual minum teh yang hanya boleh dilakukan oleh lingkungan keraton Jogjakarta. “Patehan” itu sendiri diambil dari tempat tradisi ini dilakukan, yakni di Bangsal Patehan.

Prosesi tradisi ini dilakukan oleh 5 (lima) perempuan dan 5 (lima) pria yang berpakaian adat Jawa ketika meracik dan menyajikan tehnya. Teh kemudian disajika lengkap dengan makanan ringan yang dikhususkan untuk raja, keluarga, dan tamu keraton.

Kebun Teh Sebagai Tempat Wisata Healing

Selain kebun teh tambi, dimana kita bisa belajar tentang agrowisata kebun teh, atau mencermati bagaimana proses secangkir teh dari mulai proses petik hingga bisa kita nikmati, salah satu kebun teh yang juga bisa menjadi tempat wisata keluarga sekaligus untuk healing yang juga bisa teman-teman kunjungi adalah kebun teh ndoro donker





Tanaman teh yang selama ini kita kira berukuran pendek, ternyata bisa menjadi tinggi seperti pohon lho. 



Teh Kekinian 

Di masa kini tanpa kita sadari, sebenarnya minuman berbahan dasar teh yang diolah menjadi aneka minuman sudah banyak di Indonesia. Apalagi Indonesia sendiri juga kaya akan hasil buminya misalnya rempah-rempah. 

Definisi ngeteh pun, tidak hanya sebatas mengunakan bahan baku daun teh. Ada juga teh herbal atau teh rempah, teh rimpang, atau ada juga seduhan bunga kering yang juga disebut Tisane. 

Tradisi menyeduh teh sendiri sebenarnya sudah mendunia sejak lama, yang akrab di telinga kita mungkin tradisi Chanoyu di Jepang, afternoon tea di Inggris, dan Gongfu-cha di China. Namun, sebenarnya ada lebih banyak lagi tradisi dan cara minum teh dari berbagai penjuru dunia. 

Di beberapa sudut kota Jakarta saat ini juga sudah banyak kafe atau restoran yang mengusung konsep afternoon tea. Salah satu yang khas dari ngeteh sore ini adalah sajian camilan yang diletakkkan pada sebuah tier bertingkat tiga, dan juga pakaian resmi yang dikenakan ketika hadir dalam jamuan ngeteh sore tersebut. 

Afternoon Tea di sebuah kafe di Jakarta


Meski saat ini konsep yang formal tersebut sudah sedikit melebur dalam kultur yang lebih kasual, namun ada juga etika jamuan teh sore hari yang harus kita ketahui saat akan mengikuti jamuan, misalnya cara mengaduk teh harus setengah lingkaran, dan tidak boleh meninggalkan sedok di dalamnya. 

Dari berbagai bentuk dan cara penyajian, aktivitas ngeteh memang identik dengan relaksasi, tidak heran jika ke depannya, seiring dengan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap wellness dan kesehatan mental, aktivitas ngeteh ini akan semakin booming. 

Fakta lain yang menurut saya menjadi pertanda bahwa budaya ngeteh di Indonesia yang awalnya lurus saja grafiknya, kemungkinan akan mengalami kenaikan, dilihat dari mulai banyaknya produsen teh lokal yang mengemas berbagai jenis teh. Daun teh-nya pun diambil dari perkebunan lokal terdekat. 

Daftar Artisan Teh Lokal Kekinian 

1. Berkomunikasi Coffee Tea 

Salah satu kafe di Pekalongan, Berkomunikasi, yang awalnya fokus menyeduh kopi, kini juga mulai melebarkan sayapnya dengan memperkenalkan produk-produk teh lokal. Masing-masing teh, diberi penamaan khas Indonesia, misalnya saja Santika, yang merupakan varian teh. 

Soal kualitas, teh produksi Berkomunikasi Coffee & Tea ini bisa bersaing dengan produk pabrikan, baik soal aroma maupun variasi rasa. 

Teman-teman yang penasaran dengan berbagai racikan khas Berkomunikasi bisa langsung datang ke kafenya atau membeli produknya. 


teh produksi Berkomunikasi Coffee & Tea




No comments

Powered by Blogger.