Lima Hal Menarik Yang Bisa Ditemui Di Pasar Gang Baru Semarang

Lima Hal Menarik Yang Bisa Ditemui Di Pasar Gang Baru Semarang


Salah satu cara untuk mengenal kultur dan keunikan sebuah masyarakat bisa dilakukan dengan blusukan ke pasar tradisional. Pasar tradisional selalu punya daya tarik tersendiri baik bagi pejalan yang menyukai budaya sebuah kota, atau pun wisatawan yang ingin berburu kuliner khas. Di pasar jugalah, kita bisa melihat aneka produk budaya dalam bentuk kuliner yang khas, pernak-pernik kriya, bahkan logat dan bahasa. Berikut lima hal menarik yang bisa ditemui di Pasar Gang Baru, Semarang.

Sekilas Sejarah Masyarakat Tionghoa Di Semarang. 

Buat yang lagi jalan-jalan ke Semarang, biar ada bayangan nih, tentang area Pecinan. Jadi dulu itu
saat awal kedatangan masyarakat Tionghoa ke Semarang, mereka belum bermukim di kawasan Pecinan, namun justru bermukim di daerah Gedung Batu, Simongan. Tahu kan, di sana ada Kelenteng Sam Poo Kong yang cukup besar. 

Kemudian, dikarenakan adanya pemberontakan orang Tionghoa terhadap pendudukan Belanda yang terjadi di Batavia pada tahun 1740, dan berpengaruh hingga merembet ke Semarang. Orang Tionghoa yang selamat melarikan diri ke arah timur, hingga tiba di Semarang dan kembali melakukan perlawanan, namun berhasil ditumpas Belanda. 

Belanda lalu jadi ngeper sama kaum Tionghoa dan memutuskan memindahkan orang Tionghoa di Semarang yang dulunya tinggal di daerah Gedong Batu ke kawasan Pecinan sekarang ini, alasannya biar mudah diawasi pergerakannya. 

Pindahnya warga Tionghoa dari Gedung Batu ke Pecinan pasti berpengaruh dong, sama kegiatan peribadatan mereka. Untuk pergi ke Kelenteng Sam Poo Kong mereka harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer, dan masih harus membayar pajak yang cukup besar nilainya kepada Johanes, tuan tanah Yahudi yang menguasai Gedung Batu. 

Karena kondisi itulah, warga Tionghoa mulai mendirikan kelenteng di kawasan Pecinan sebagai tempat beribadah, salah satunya adalah Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di Gang Lombok. 

Kalau kalian mau merasakan salah satu sisi budaya Kota Semarang, mainlah ke Pecinan Semarang. 

Gapura Pecinan Semarang



Kawasan ini ditandai dengan adanya  Gapura Pecinan Semarang (San Bao Long Tang Ren Jie) yang terletak perempatan Jalan Beteng, Jalan Gang Warung, Jalan Pedamaran dan Jalan Wahid Hasyim (Kranggan). Lokasi Pasar Gang Baru, ya nggak jauh-jauh dari area tersebut. 

Lima Hal Menarik Yang Bisa Ditemui Di Pasar Gang Baru Semarang 


1. Gang Baru jadi tempat tukang sayur keliling kulakan. 


Kalau teman-teman berkunjung ke Pasar Gang Baru pada pagi hari, sekitar pukul 6 saja, pasar tersebut sudah ramai. Terutama di area luar pasar. 

Gang Baru Tempat Kulakan Tukang Sayur

Jual sayur murah gang baru



Karena harga sayuran dan bahan makanan di sini relatif lebih murah, maka teman-teman akan melihat banyak bakul sayur keliling yang kulakan di sini. 

Nggak cuma pedagang sayuran keliling yang kemudian menjajakan sayurannya ke berbagai lokasi di Semarang, banyak juga penyuplai sayuran untuk restauran atau kafe yang mengambil sayuran dan bahan-bahan makanan lainnya di Pasar Gang Baru. 

Di area dalam pasar teman-teman juga bisa menemukan warung-warung dengan bentuk bangunan yang unik. 

Misalnya warung biru ini, yang bentuknya khas. 

Bangunan warung di pasar gang baru



2. Jujugan bagi foodies untuk berburu aneka kuliner khas yang mulai langka. 


Kalau teman-teman berkunjung ke Pasar Gang Baru jangan lewatkan menikmati aneka kulinernya, ada beberapa makanan baik khas Semarang maupun khas Tionghoa yang teman-teman bisa coba. 

Salah satu kuliner yang sulit didapatkan di tempat lain adalah pecel semanggi, atau banyak juga yang menyebutnya sebagai pecel keong karena salah satu cara makan yang unik adalah dengan menggunakan ujung tusuk sate keong untuk memakan lontong yang disajikan dengan berbagai sayuran khas, seperti kecipir, kembang turi, jantung pisang, krokot, dan tauge. 

manisan di pasar gang baru

Pecel semanggi pasar gang baru

Pecel keong pasar gang baru



Tidak jauh dari penjual pecel semanggi, teman-teman juga bisa menemukan penjual aneka snack, jika beruntung ada beberapa makanan khas peranakan kota lain yang dijual di sana, misalnya choipan yang terkenal di Singkawang Pontianak

Sebelum masuk ke area pasar, ada juga pedagang yang menjual cakwe dan kue bantal atau bolang-baling. 

Masih ada beberapa kuliner lain, seperti Es Gempol Pleret Bu Riyanti, Kue Ku, dan Kue Moho yang mirip bakpau, namun dengan kulit luar berwarna merah muda. 

3. Terdapat Kelenteng Tertua. 


Letaknya berada di Jalan Wotgandul, persis di pertigaan Gang Baru. Jadi kalau teman-teman blusukan ke dalam pasar, di bagian ujungnya nanti kita bisa menemukan Kelenteng Siu Hok Bio. Kelenteng tertua tersebut memiliki ukuran kecil jika dibandingkan kelenteng lain yang ada di area Pecinan. 

Kelenteng Siu Hok Bio

Kelenteng tertua di Semarang

Imlek 2022 Tahun Macan



4. Kawasan Pecinan juga tidak hanya menjadi pusat perdagangan, di area tersebut juga pernah menjadi salah satu lokasi kerajinan khas, yaitu pengrajin kertas yang dibuat menjadi rumah arwah dan pengrajin pahat batu bong. 

pengrajin pahat batu bong di gang baru

pengrajin rumah arwah Ong Bing Hok


Keduanya berada di kawasan yang tidak jauh dari Pasar Gang Baru. Pengrajin pahat batu bong yang ada di dekat Gang Baru tersebut bernama Hok Tjoan Hoo, dan bisa dibilang satu-satunya pengrajin batu bong yang masih ada. 

Sementara pengrajin rumah arwah, yang terbuat dari kertas, Ong Bing Hok, merupakan generasi ke-4 yang masih membuat pesanan rumah arwah yang dibanderol dengan harga per rumah, 2-10 juta. 

5. Lokasinya Dekat Dengan Pasar Semawis 


Saat berkunjung ke Semarang dan mencari tempat kuliner atau wisata malam, Pasar Semawis bisa menjadi pilihan. Hanya saja pasar malam ini hanya hadir di akhir pekan saja. 

Lokasinya tidak jauh dari gapura kawasan Pecinan. Pasar Semawis atau yang dikenal juga dengan Waroeng Semawis ini berada di sepanjang Gang Warung. Kurang lebih sepanjang 300 meteran terdapat aneka lapak atau gerai makanan, yang menyajikan berbagai kuliner lokal yang legendaris maupun yang kekinian. 

Pemasangan 1500 lampion dan patung shio macan
Di tahun 2022 ini, Pasar Imlek Semawis belum kembali digelar. Sebagai gantinya, ada kegiatan pemasangan 1500 lampion dan penggantian patung shio macan. Imlek 2022 kali ini memasuki tahun shio macan. 



Buat teman-teman yang main ke Semarang, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Pasar Gang Baru, lalu ceritakan sisi unik apa lagi yang kalian temukan di pasar tersebut, ya. 





No comments

Powered by Blogger.