Latihan Makan Berkesadaran Bersama Little Organic Kitchen
Mindful eating, atau makan berkesadaran. Pernahkah teman-teman mendengar istilah ini sebelumnya? Atau justru sudah sangat familiar dan tanpa sadar sudah melakukannya dalam keseharian. Coba amati, bagaimana kebiasaan makan sehari-hari, apakah benar-benar meluangkan waktu khusus dan khusyuk untuk makan? Ataukah saat makan masih disambi pegang ponsel, scrolling media sosial? Yuk, kita bahas soal makan berkesadaran ini seperti apa.
Beberapa waktu lalu, tepatnya tahun 2020 bersama Little Organic Kitchen, saya membuat sebuah sesi mindfulness eating. Berlokasi di kebun Berkah Bhumi daerah Gunung Pati, kami memadukan kegiatan belajar berkebun, petik sayur, dan sesi makan berkesadaran. Mencoba mengangkat tema 'form farm to table' dalam menghidangkan makanan, merupakan salah satu cara agar kegiatan makan bersama menjadi lebih khusyuk.
Kegiatannya bisa dilihat dari rangkaian gambar-gambar di bawah ini ya.
Sesi mindfulness di tengah sawah |
Hidangan sajian dari Little Organic Kitchen |
Hidangan Pembuka |
Green smoothies yang disajikan di tengah sawah |
Lalu, apa sih sebenarnya konsep makan berkesadaran itu. Apakah tiap aktivitas makan harus bener-bener diada-adain banget gitu waktunya, kayak sesi di atas. Lalu apakah suasananya harus ditata sedemikian rupa sehingga kita benar-benar hanya fokus pada aktivitas makan saja?
Ya, pertanyaan seperti ini seringkali dilontarkan oleh beberapa orang, 'nggak sempet lah, kalau makan ngunyahnya harus lama gitu, diresapi banget.' atau ada juga yang berkomentar, sebenarnya bisa nggak sih, konsep makan berkesadaran ini diterapkan dalam aktivitas sehari-hari kita yang padat dan sibuk.
Jawabannya adalah bisa banget. Sebelum menjelaskan bagaimananya, yuk kita lihat dulu
Perbedaan antara makan berkesadaran atau mindful eating dengan mindless eating di bawah ini :
Lalu jika sedang tidak mengikuti sesi mindfulness, apakah mindful eating tetap bisa diterapkan? Ini beberapa caranya :
Menerapkan Mindful Eating Dalam Keseharian
1. Jangan terburu-buru ketika makan.
Ketika sedang terburu-buru kita cenderung makan secara emosional, jarang bisa mendengarkan sinyal yang dikirim tubuh. Apakah tubuh kita sudah merasa cukup ataukah masih membutuhkan asupan nutrisi.
Tubuh mengirimkan sinyal kenyang dan baru bisa ditangkap otak sekitar 20 menit kemudian. Hal itulah yang membuat kita tanpa sadar sering makan berlebihan. Anjuran untuk berhenti makan sebelum merasa kenyang juga merupakan ajaran Rasulullah yang sangat sesuai dengan konsep mindful eating.
No comments