Philip Pullman : moral dan makna cerita

Philip Pullman Ngobrolin Tentang Moral Dan Makna Cerita


Tidak semua orang memiliki pandangan yang sama terhadap sebuah buku. Apa yang tertulis di dalam buku dapat diterjemahkan berdasarkan persepsi masing-masing orang. Dan persepsi itu dibentuk oleh pengalamannya. Philip Pullman, ngobrolin moral dan makna dari sebuah cerita. 

Apa pendapat Philip Pullman tentang moral values Dari sebuah cerita? 


Ada yang menjadikan buku sebagai sarana hiburan, ada pula yang menjadikannya sebagai sarana belajar dan berkembang. 

Sebuah buku, baik itu yang fiksi maupun non fiksi memiliki sebuah 'motivasi', bahkan ketika kata-kata seolah hanya diam saja, sebenarnya secara tidak langsung kata demi kata, kalimat demi kalimat telah hidup di benak kita.

Mereka hidup berinteraksi dengan sel-sel otak kita, berhubungan dan berkembang biak menjadi banyak hal. Tergantung apa yang kita beri 'makan' lebih banyak. Tergantung apa yang kita pelihara dengan baik.

Adakalanya pesan-pesan dalam sebuah buku tersembunyi sedemikan rupa, ada pula yang begitu kasat mata. 

Bahkan sebuah buku yang motivasinya hanya menghibur belaka bisa bertindak lebih bagi benak kita. 

Kata 'kuning' misalnya, bisa menimbulkan berbagai rasa bagi pembacanya. Dan buku tidak hanya terdiri dari satu kata saja tapi berjuta-juta. 

Dan siapa yang bisa melarang otak seseorang untuk mengaitkannya dengan puluhan makna dan pengalaman yang bersifat individual.

Menurut Philip Pullman, bukan tugas penulis untuk memberitahu pada pembaca apa pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah buku. 

Pembacalah yang bisa menangkap apa pesan dan makna atau mungkin moral cerita dari sebuah buku. 

Begini katanya:

As a passionate believer in the democracy of reading, I don't think it's the task of the author of a book to tell the reader what it means.

The meaning of a story emerges in the meeting between the words on the page and the thoughts in the reader's mind. 

So when people ask me what I meant by this story, or what was the message I was trying to convey in that one, I have to explain that I'm not going to explain.

Anyway, I'm not in the message business; I'm in the “Once upon a time” business.







No comments

Powered by Blogger.