Kiat Menulis
Twitter For a Better Writer
Menurut Jennifer Blanchard seorang copywriter, creative marketing writer untuk HRTools.com, dan seorang part-time freelance writer serta fiction writer, Twitter bukan sekedar tempat yang asyik buat berbisnis tetapi juga tempat untuk meningkatkan kemampuan menulis. Menurut Blanchard: I’ve been using Twitter since January, and my writing skills have not only improved, but I’ve been writing better copy as well.
Kenapa, ya...
1. Twitter hanya memiliki 140 karakter saja. Itu membuat kita belajar untuk benar-benar mengetahui apa yang sebenarnya ingin kita ungkapkan, kemudian menuliskannya dengan kalimat yang singkat dan tepat sasaran.
Nah, alasan itu sudah merupakan salah satu bentuk latihan agar kita bisa menulis dengan bernas, padat, singkat dan tepat alias tidak terlalu lebay. (lebay; bersayap, berbunga-bunga, tidak fokus, dan tidak tepat sasaran)
2. Twitter mendorong kita untuk belajar kosa kata lebih banyak lagi. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai, baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia, maka semakin banyak pilihan kata yang bisa digunakan. Berbagai padanan kata bisa dipilih untuk menggantikan kata-kata atau kalimat yang terlalu panjang. Ini kata Blanchard :
"Crafting a message for Twitter requires you to “pump up” your verbs (replacing adverbs and adjectives with them), and discover a better, clearer and more concise way to say what you want to say. "
3. Twitter membantu meningkatkan kemampuan editing. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk para penulis atau siapa pun yang bekerja dengan mengunakan kemampuan menulisnya.
"Every writer needs to be able to edit their work. And by using Twitter, you can really hone your editing skills and make them top-notch. It’s almost like playing a game; trying to write a 140-character message and still get your point across in a way that inspires your followers to take action, to click on your link or to “retweet” your post. "
Menurut Jennifer Blanchard, Twitter bisa menjadi sebuah brainteaser, mendorong kita untuk berpikir lebih baik, menggali kosa kata lebih dalam, dengan tujuan memperpendek pesan yang ingin disampaikan.
Jadi, bagaimana? Mau melawan mainstream saat ini (Facebook) dan mengasah kemampuan menulis kita agar lebih baik. Mari kita ber-tweet...tweet.
No comments